Paulus Waterpauw Perintahkan Pendataan Polisi di Kabupaten Jayawijaya
pada tanggal
Sunday, 16 April 2017
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memerintahkan Kapolres Jayawijaya mendata daerah asal anggota polisi yang ada di wilayah itu, agar bisa mengetahui daerah mana yang belum ada perwakilannya di kepolisian, untuk dipertimbangkan pada perekrutan 2017.
"Kapolres buat peta daerah asal anggota polisi dalam rangka perekrutan nanti. Setlah mendata akan kelihatan daerah mana yang ada warganya menjadi polisi dan mana yang belum. Peta itu segera disampaikan, lebih cepat lebih bagus," kata Paulus di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.
Menurut dia, setelah peta itu diterima, akan dilihat agar daerah mana yang penduduknya belum menjadi polisi, bisa diberikan kesempatan.
"Seandainya ada anak-anak dari sini (distrik yang masyarakatnya belum menjadi polisi) yang mungkin kekurangan syarat lain-lain, nanti kita bisa sampaikan kepada pimpinan bahwa perlu dorongan untuk diberikan kesempatan," katanya.
Menurut kapolda, bukan saja peta daerah asal anggota polisi di Jayawijaya, sebab telah diperintahkan untuk pemetaan daerah asal anggota polisi di 29 kabupaten dan satu kota di Papua.
"Saya sudah perintahkan Karo SDM untuk membuat pemetaan seperti itu untuk semua kabupaten," katanya.
Sebelumnya, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Papua Kombespol Ida Bagus Putra, N.SIK, mengatakan kuota rekrutmen polisi baru 2017 yang telah ditetapkan oleh Mabes Polri untuk Papua adalah 300-an orang.
"Khusus untuk Polda Papua, Akpol 12 orang, Brigadir ada kurang lebih 300-an, Tamtama mungkin 50-an dan SIPSS itu memang kecil hanya 2 orang," kata Ida Bagus saat kunjungan ke Merauke beberapa waktu lalua.
Dari jumlah itu, lanjut dia, Kapolda Papua merekomendasikan 70 persen adalah masyarakat pribumi Papua, sementara 30 persen non-Papua.
"Untuk mewujudkan rekomendasi dari Mabes dan kapolda, kami dari SDM turun ke lapangan melakukan sosialisasi kepada calon-calon anggota polri tentang syarat-syarat dan penerimaan nanti tidak dipungut biaya," katanya.
Menurut dia jika pada penerimaan anggota polri 2017 ada temuan pungutan maka hendaknya segera dilaporkan. (antara)
"Kapolres buat peta daerah asal anggota polisi dalam rangka perekrutan nanti. Setlah mendata akan kelihatan daerah mana yang ada warganya menjadi polisi dan mana yang belum. Peta itu segera disampaikan, lebih cepat lebih bagus," kata Paulus di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.
Menurut dia, setelah peta itu diterima, akan dilihat agar daerah mana yang penduduknya belum menjadi polisi, bisa diberikan kesempatan.
"Seandainya ada anak-anak dari sini (distrik yang masyarakatnya belum menjadi polisi) yang mungkin kekurangan syarat lain-lain, nanti kita bisa sampaikan kepada pimpinan bahwa perlu dorongan untuk diberikan kesempatan," katanya.
Menurut kapolda, bukan saja peta daerah asal anggota polisi di Jayawijaya, sebab telah diperintahkan untuk pemetaan daerah asal anggota polisi di 29 kabupaten dan satu kota di Papua.
"Saya sudah perintahkan Karo SDM untuk membuat pemetaan seperti itu untuk semua kabupaten," katanya.
Sebelumnya, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Papua Kombespol Ida Bagus Putra, N.SIK, mengatakan kuota rekrutmen polisi baru 2017 yang telah ditetapkan oleh Mabes Polri untuk Papua adalah 300-an orang.
"Khusus untuk Polda Papua, Akpol 12 orang, Brigadir ada kurang lebih 300-an, Tamtama mungkin 50-an dan SIPSS itu memang kecil hanya 2 orang," kata Ida Bagus saat kunjungan ke Merauke beberapa waktu lalua.
Dari jumlah itu, lanjut dia, Kapolda Papua merekomendasikan 70 persen adalah masyarakat pribumi Papua, sementara 30 persen non-Papua.
"Untuk mewujudkan rekomendasi dari Mabes dan kapolda, kami dari SDM turun ke lapangan melakukan sosialisasi kepada calon-calon anggota polri tentang syarat-syarat dan penerimaan nanti tidak dipungut biaya," katanya.
Menurut dia jika pada penerimaan anggota polri 2017 ada temuan pungutan maka hendaknya segera dilaporkan. (antara)