Kodam Kasuari Siap Bangun Detasemen Rudal di Teluk Bintuni
pada tanggal
Friday, 7 April 2017
Detasemen Rudal, kata Wayangkau, sengaja dimasukkan dalam rencana strategis teritorial Kodam baru di Papua Barat untuk menjaga aset vital negara. Salah satunya di kilang minyak dan gas bumi yang dioperasikan SKK Migas dan BP Tangguh.
"Di sini akan didirikan satu Detasemen Rudal di bawah Kodam XVIII Kasuari. Tujuannya, menjaga aset vital milik negara, yang melakukan kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi di kawasan ini," ujarnya di Bintuni, Rabu, 5 April 2017.
Disinggung soal tingkat urgensi pendirian Detasemen Rudal, Wayangkau menyebutkan sudah menjadi tugas TNI untuk menjaga aset vital nasional milik negara. Tidak saja di Kodam XVIII Kasuari, menurutnya, di daerah lain juga ada Detasemen Rudal.
"Dengan adanya Detasemen Rudal, otomatis, di sini akan ada radar pemantau sehingga pekerja dan masyarakat yang berdiam di sekitarnya merasa aman, tanpa gangguan dan ancaman dari luar," tuturnya.
Rencana pendirian Detasemen Rudal, Wayangkau melanjutkan, juga untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat tentang kamera pengintai udara (drone). Drone itu, menurut laporan warga, selama sebulan terakhir mengintai dan meresahkan warga di sekitar Kabupaten Teluk Bintuni sampai wilayah pertambangan.
"Kami sudah menerima informasi tentang pengintai misterius tersebut, tapi kami mengalami kesulitan mendeteksinya karena di Papua hanya ada dua radar pemantau, yaitu di Biak dan Sorong," katanya. Ia mengaku agenda kunjungannya ke Bintuni juga guna melihat lokasi strategis untuk pembangunan Detasemen Rudal.
Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Petrus Kasihiu sangat mendukung rencana pendirian Detasemen Rudal Kodam XVIII Kasuari di wilayahnya. Dukungan tersebut disertai dengan penyiapan lahan serta kebutuhan lain, yang akan menunjang tugas TNI di Kabupaten Teluk Bintuni.
"Untuk lahan, tentu akan kami siapkan. Pemda Teluk Bintuni tetap welcome dengan Kodam XVIII Kasuari demi keutuhan NKRI," ucapnya. (tempo)