Jalan Penghubung Wouma - Welesi Rawan Longsor
pada tanggal
Thursday, 6 April 2017
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Papua, memastikan beberapa titik di jalan penghubung Distrik Wouma dan Distrik Welesi rawan longsor.
Kami sudah melakukan survei ke lapangan, dan jalan penghubung dua distrik berbeda ini merupakan satu titik yang perlu menjadi perhatian pihak terkait, sebab jalan itu mudah terkena abrasi kali, kata Kasie Penaggulangan Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD Ernawati Tappi di Wamena, Rabu.
"Yang kami temui paling menonjol dan berbahaya di Wouma karena rawan longsor sehingga perlu ditindaklanjuti, apa lagi itu jalan tempat masyarakat melintas dan ada beberapa rumah berada di lokasi tersebut," katanya.
Ia juga mengajak warga yang tinggal di pinggiran kali untuk selalu waspada sebab intensitas hujan di daerah itu masih terjadi dan dapat menyebabkan abrasi serta longsor.
"Warga juga perlu menyampaikan kepada kami apabila ada terjadi bencana supaya bisa kita berikan penanganan," katanya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Wamena Beny Marlisa, mengatakan curah hujan pada bulan April sudah mulai berkurang dibandingkan bulan Februari dan Maret lalu.
"Sampai dengan bulan April ini mungkin intensitas hujannya akan berkurang tetapi tidak serta merta tidak menimbulkan dampak genangan air karena karena masih tetap ada hujan," katanya.
Berdasarkan pantaun di lapangan, sebagian ruas jalan penghubung Distrik Wouma dan Distrik Welesi sudah ambruk akibat abrasi kali.
Sejumlah kendaraan roda dua dan empat tidak bisa diseberangkan ke permukiman terpaksa diparkir di ujung jalan. (antara)
Kami sudah melakukan survei ke lapangan, dan jalan penghubung dua distrik berbeda ini merupakan satu titik yang perlu menjadi perhatian pihak terkait, sebab jalan itu mudah terkena abrasi kali, kata Kasie Penaggulangan Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD Ernawati Tappi di Wamena, Rabu.
"Yang kami temui paling menonjol dan berbahaya di Wouma karena rawan longsor sehingga perlu ditindaklanjuti, apa lagi itu jalan tempat masyarakat melintas dan ada beberapa rumah berada di lokasi tersebut," katanya.
Ia juga mengajak warga yang tinggal di pinggiran kali untuk selalu waspada sebab intensitas hujan di daerah itu masih terjadi dan dapat menyebabkan abrasi serta longsor.
"Warga juga perlu menyampaikan kepada kami apabila ada terjadi bencana supaya bisa kita berikan penanganan," katanya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Wamena Beny Marlisa, mengatakan curah hujan pada bulan April sudah mulai berkurang dibandingkan bulan Februari dan Maret lalu.
"Sampai dengan bulan April ini mungkin intensitas hujannya akan berkurang tetapi tidak serta merta tidak menimbulkan dampak genangan air karena karena masih tetap ada hujan," katanya.
Berdasarkan pantaun di lapangan, sebagian ruas jalan penghubung Distrik Wouma dan Distrik Welesi sudah ambruk akibat abrasi kali.
Sejumlah kendaraan roda dua dan empat tidak bisa diseberangkan ke permukiman terpaksa diparkir di ujung jalan. (antara)