Gedung Negara Layak jadi Istana Presiden di Papua
pada tanggal
Monday, 10 April 2017
KOTA JAYAPURA – Pembangunan Gedung Negara yang kini sudah rampung bahkan direncanakan akan diresmikan pada momen peringatan 4 tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yakni Lukas Enembe, SIP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM dipastikan mirip dengan Istana Negara dan Istana Merdeka yang ada di Jakarta.
Ya, kenapa tidak. Struktur pembangunan Gedung Negara boleh dikatakan seperti Istana Presiden karena menampilkan budaya-budaya adat Papua. Sama halnya dengan Istana Presiden yang didalamnya berbagai adat dan budaya di seluruh tanah air.
Oleh karena itu, ketika Presiden RI Ir. Joko Widodo melakukan kunjungan ke Papua khususnya di Kota Jayapura nantinya akan tinggal dan menginap di Gedung Negara.
“Gedung Negara yang dibangun Pemerintah Provinsi Papua akan diresmikan pada Senin, 10 April 2017 mendatang dan bisa menjadi Istana Presiden di wilayah Timur Indonesia,”ungkap Sekda Papua, TEA. Hery Dosinaen, SIP, MKP.
Sekedar diketahui, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno sempat mengatakan, untuk mendukung kebijakan Presiden Jokowi agar sering datang ke Tanah Papua maka pemerintah berencana membangunkan Istana Presiden di Papua.
Hal ini dilakukan agar lebih leluasa saat mengunjungi wilayah paling timur Indonesia tersebut.
“Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi menjabat ternyata keinginan untuk membangun Istana Presiden di Papua sempat dilontarkan oleh Presiden sendiri,”katanya.
Menurut Tedjo, tempat itu digunakan untuk bekerja dan rapat cabinet supaya lebih dekat dengan masyarakat Papua.
“Saat ini tim dari pemerintah masih melakukan kajian untuk menentukan lokasi yang dianggap paling cocok. Dan selama ini Presiden Jokowi selalu turun dekat dengan warga Papua,”jelasnya.
Bahkan ada enam Istana Kepresidenan yang dapat digunakan Presiden Joko Widodo yakni Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor dan Cipanas di Jawa Barat, Istana Tampaksiring di Bali.
Kemudian Istana Gedung Agung di Yogyakarta. Sehingga istana yang di wilayah timur Indonesia belum ada dan dengan demikian Gedung Negara bisa dijadikan istana di kawasan Timur Indonesia. (papuatoday.com)
Ya, kenapa tidak. Struktur pembangunan Gedung Negara boleh dikatakan seperti Istana Presiden karena menampilkan budaya-budaya adat Papua. Sama halnya dengan Istana Presiden yang didalamnya berbagai adat dan budaya di seluruh tanah air.
Oleh karena itu, ketika Presiden RI Ir. Joko Widodo melakukan kunjungan ke Papua khususnya di Kota Jayapura nantinya akan tinggal dan menginap di Gedung Negara.
“Gedung Negara yang dibangun Pemerintah Provinsi Papua akan diresmikan pada Senin, 10 April 2017 mendatang dan bisa menjadi Istana Presiden di wilayah Timur Indonesia,”ungkap Sekda Papua, TEA. Hery Dosinaen, SIP, MKP.
Sekedar diketahui, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno sempat mengatakan, untuk mendukung kebijakan Presiden Jokowi agar sering datang ke Tanah Papua maka pemerintah berencana membangunkan Istana Presiden di Papua.
Hal ini dilakukan agar lebih leluasa saat mengunjungi wilayah paling timur Indonesia tersebut.
“Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi menjabat ternyata keinginan untuk membangun Istana Presiden di Papua sempat dilontarkan oleh Presiden sendiri,”katanya.
Menurut Tedjo, tempat itu digunakan untuk bekerja dan rapat cabinet supaya lebih dekat dengan masyarakat Papua.
“Saat ini tim dari pemerintah masih melakukan kajian untuk menentukan lokasi yang dianggap paling cocok. Dan selama ini Presiden Jokowi selalu turun dekat dengan warga Papua,”jelasnya.
Bahkan ada enam Istana Kepresidenan yang dapat digunakan Presiden Joko Widodo yakni Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor dan Cipanas di Jawa Barat, Istana Tampaksiring di Bali.
Kemudian Istana Gedung Agung di Yogyakarta. Sehingga istana yang di wilayah timur Indonesia belum ada dan dengan demikian Gedung Negara bisa dijadikan istana di kawasan Timur Indonesia. (papuatoday.com)