Gapenta Papua Ajak Pemuda Berantas Narkoba dan Miras
pada tanggal
Wednesday, 12 April 2017
KOTA JAYAPURA - Dewan Pengurus Pusat Gerakan Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis (Gapenta) Provinsi Papua mengajak pemuda untuk memberantas narkoba dan minuman keras.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gapenta Papua Otniel Deda di Jayapura, Selasa mengemukakan pihaknya juga berupaya menyelamatkan generasi Papua untuk harus terhindar dari bahaya narkoba dan minuman keras.
"Kalau bicara narkoba, kita di Papua ini banyak sekali yang masuk yakni ganja, jenis ganja ini dikreatifiskan, dibuat dalam bentuk yang kreatif, daun ganja yang bisa dibuat dalam bentuk rokok dan juga daun ganja yang dikembangkan dalam bentuk-bentuk yang bisa dikonsumsi," ujarnya.
Masuknya ganja berasal dari Papua Nugini (PNG), kemudian dari Kabupaten Pegunungan Bintang yang juga berbatasan langsung dengan batas negara PNG, katanya.
"Daerah-daerah masuknya ganja ini didominasi oleh daerah yang berbatasan langsung negara PNG," ujarnya.
Dia mengatakan masuknya ganja ini juga melalui wilayah laut dan darat.
"Ini sangat memprihatinkan kami karena kenapa ganja dan jenis narkoba lain bisa begitu cepat masuk tanpa pengawalan yang ketat," ujarnya.
Dengan demikian, para pemuda dan juga masyarakat umum diharapkan terlibat dalam memberantas masuknya narkoba dan minuman keras yang masih merajalela di Papua.
Otniel menuturkan hal yang mendasari organisasi Gapenta bisa berdiri karena maraknya masuknya narkonya dari luar Indonesia dari Jepang, Cina, Hongkong dan juga dari Asia. (antara)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gapenta Papua Otniel Deda di Jayapura, Selasa mengemukakan pihaknya juga berupaya menyelamatkan generasi Papua untuk harus terhindar dari bahaya narkoba dan minuman keras.
"Kalau bicara narkoba, kita di Papua ini banyak sekali yang masuk yakni ganja, jenis ganja ini dikreatifiskan, dibuat dalam bentuk yang kreatif, daun ganja yang bisa dibuat dalam bentuk rokok dan juga daun ganja yang dikembangkan dalam bentuk-bentuk yang bisa dikonsumsi," ujarnya.
Masuknya ganja berasal dari Papua Nugini (PNG), kemudian dari Kabupaten Pegunungan Bintang yang juga berbatasan langsung dengan batas negara PNG, katanya.
"Daerah-daerah masuknya ganja ini didominasi oleh daerah yang berbatasan langsung negara PNG," ujarnya.
Dia mengatakan masuknya ganja ini juga melalui wilayah laut dan darat.
"Ini sangat memprihatinkan kami karena kenapa ganja dan jenis narkoba lain bisa begitu cepat masuk tanpa pengawalan yang ketat," ujarnya.
Dengan demikian, para pemuda dan juga masyarakat umum diharapkan terlibat dalam memberantas masuknya narkoba dan minuman keras yang masih merajalela di Papua.
Otniel menuturkan hal yang mendasari organisasi Gapenta bisa berdiri karena maraknya masuknya narkonya dari luar Indonesia dari Jepang, Cina, Hongkong dan juga dari Asia. (antara)