Dua Prajurit yang Tertembak di Puncak Jaya Dirawat di RS Marthen Indey
pada tanggal
Sunday, 16 April 2017
KOTA JAYAPURA - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan dua orang prajurit dari Yonif 751/Raider yang kena tembak di Kabupaten Puncak Jaya sudah dirawat di RS Marthen Indey, Kota Jayapura.
"Hanya keserempet saja, ada di RS Marthen Indey, kan kemarin langsung saya lihat dan sudah ditangani tim dokter," katanya di Jayapura, Sabtu.
Menurut dia, para pelaku penembakan belum bisa dipastikan dari kelompok mana karena setelah menyerang langsung melarikan diri.
"Kami tahu ada kelompok sipil bersenjata di sana, tapi kami tetap laksanakan pendekatan. Kami lebih mengedepankan mendorong kepolisian untuk proses ini dan bantu polisi lakukan penegakkan hukum," katanya.
Apakah penembakan tersebut ada hubungannya dengan situasi politik di Puncak Jaya yang sedang lakukan pemilihan kepala daerah, Pangdam tidak ingin mengaitkan hal itu. "Kami belum lihat itu, tapi kami waspadai. Kejadian ini kan dulu pernah terjadi, kalau sifatnya seperti ini kan gerilya, susah dan kami tidak bisa mengeneralsiasi tapi tetap dianalisis. Kami tidak ingin mengkaitkan dengan pihak tertentu yang bisa merugikan," katanya.
TNI, kata Pangdam, selalu bersikap netral dan tidak memihak kepada siapapun sebagaimana perintah undang-undang dan atensi pimpinan atas.
"Kami imbau untuk menjaga situasi kamtibmas selama pilkada. Saya selalu sampaikan bahwa TNI netral dan saya bisa rasakan itu, dengan netral kami bisa masuk ke semua pihak dan sampaikan jangan terjadi konflik," katanya.
Pangdam Cenderawasih tidak akan menambah pasukan untuk pengamanan pemungutan suara ulang Pilkada Puncak Jaya yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
"Kami ada pasukan di sana yang sudah tergelar. Sudah ada kodim, koramil dan pamrahwan. Kalau penyerangan kemarin itu lebih kepada tindakan kriminal," katanya.
Sebelumnya, dua anggota TNI dari Yonif 751, Kamis (13/4), sekitar pukul 14.00 WIT ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB) di kawasan Pintu Angin, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Kedua anggota TNI itu adalah Serda Matroji dan Prada Kamandanu yang mengalami luka di bagian pantat dan lutut.
"Luka yang dialami kedua anggota Yonif 751 akibat rekoset dan saat ini sudah ditangani dokter di RSUD Mulia," kata Hinsa Siburian. (antara)
"Hanya keserempet saja, ada di RS Marthen Indey, kan kemarin langsung saya lihat dan sudah ditangani tim dokter," katanya di Jayapura, Sabtu.
Menurut dia, para pelaku penembakan belum bisa dipastikan dari kelompok mana karena setelah menyerang langsung melarikan diri.
"Kami tahu ada kelompok sipil bersenjata di sana, tapi kami tetap laksanakan pendekatan. Kami lebih mengedepankan mendorong kepolisian untuk proses ini dan bantu polisi lakukan penegakkan hukum," katanya.
Apakah penembakan tersebut ada hubungannya dengan situasi politik di Puncak Jaya yang sedang lakukan pemilihan kepala daerah, Pangdam tidak ingin mengaitkan hal itu. "Kami belum lihat itu, tapi kami waspadai. Kejadian ini kan dulu pernah terjadi, kalau sifatnya seperti ini kan gerilya, susah dan kami tidak bisa mengeneralsiasi tapi tetap dianalisis. Kami tidak ingin mengkaitkan dengan pihak tertentu yang bisa merugikan," katanya.
TNI, kata Pangdam, selalu bersikap netral dan tidak memihak kepada siapapun sebagaimana perintah undang-undang dan atensi pimpinan atas.
"Kami imbau untuk menjaga situasi kamtibmas selama pilkada. Saya selalu sampaikan bahwa TNI netral dan saya bisa rasakan itu, dengan netral kami bisa masuk ke semua pihak dan sampaikan jangan terjadi konflik," katanya.
Pangdam Cenderawasih tidak akan menambah pasukan untuk pengamanan pemungutan suara ulang Pilkada Puncak Jaya yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
"Kami ada pasukan di sana yang sudah tergelar. Sudah ada kodim, koramil dan pamrahwan. Kalau penyerangan kemarin itu lebih kepada tindakan kriminal," katanya.
Sebelumnya, dua anggota TNI dari Yonif 751, Kamis (13/4), sekitar pukul 14.00 WIT ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB) di kawasan Pintu Angin, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Kedua anggota TNI itu adalah Serda Matroji dan Prada Kamandanu yang mengalami luka di bagian pantat dan lutut.
"Luka yang dialami kedua anggota Yonif 751 akibat rekoset dan saat ini sudah ditangani dokter di RSUD Mulia," kata Hinsa Siburian. (antara)