DPRP Nilai Pembangunan Jalan Trans Papua Berid Dampak Positif
pada tanggal
Saturday, 1 April 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM Dewan PErwakilan Rakyat Papua (DPRP) Wilhelmus Pigai menilai pembangunan jalan trans Papua memberikan dampak positif terutama dalam bidang pembangunan di wilayah pedalaman Papua.
"Visi nawacita Presiden Joko Widodo ini sangat baik yang perlu kita apresiasi apalagi komitmenya untuk membangun Indonesia dari pinggiran khususnya di wilayah paling ujung Nusantara," kata Wilhelmus saat dihubungi dari Timika, Jumat.
Ia juga mengatakan pembangunan jalan trans Papua merupakan solusi dalam membuka daerah-daerah terisolir yang selama ini tidak terjangkau pembangunan.
Selain itu Wilhelmus juga mengharapkan agar dampak positif lain seperti dalam bidang ekonomi termasuk mengatasi kesenjangan harga kebutuhan pokok dan BBM di wilayah pedalaman Papua yang sampai saat ini masih menjadi persoalan dapat terpecahkan.
Namun ia juga mengakui berbagai kendala dihadapi para pekerja dalam membangun seperti medan yang sulit termasuk gangguan kelompok bersenjata. Untuk pihaknya mengimbau semua pihak untuk mendukung program ini.
"Supaya visi terbaik ini bisa berjalan dengan baik maka perlu dukungan dari semua pihak baik pemerintah pusat, daerah termasuk stake holders Papua lainnya sampai di tingkat kampung. Sehingga berbagai macam hambatan dan ancaman dapat dilihat secara baik dan tuntas dengan demikian pembangunan jalan ini dapat selesaikan sesuai target yg ditetapkan," tuturnya.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, total panjang Trans Papua di Provinsi Papua adalah 3.259,45 km, sedangkan yang di Provinsi Papua Barat 1.070,62 km.
Jalan ini akan menyambung Kabupaten Merauke, Provinsi Papua dan melintasi beberapa kabupaten yang ada di wilayah pegunungan tengah Papua hingga Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. (antara)
"Visi nawacita Presiden Joko Widodo ini sangat baik yang perlu kita apresiasi apalagi komitmenya untuk membangun Indonesia dari pinggiran khususnya di wilayah paling ujung Nusantara," kata Wilhelmus saat dihubungi dari Timika, Jumat.
Ia juga mengatakan pembangunan jalan trans Papua merupakan solusi dalam membuka daerah-daerah terisolir yang selama ini tidak terjangkau pembangunan.
Selain itu Wilhelmus juga mengharapkan agar dampak positif lain seperti dalam bidang ekonomi termasuk mengatasi kesenjangan harga kebutuhan pokok dan BBM di wilayah pedalaman Papua yang sampai saat ini masih menjadi persoalan dapat terpecahkan.
Namun ia juga mengakui berbagai kendala dihadapi para pekerja dalam membangun seperti medan yang sulit termasuk gangguan kelompok bersenjata. Untuk pihaknya mengimbau semua pihak untuk mendukung program ini.
"Supaya visi terbaik ini bisa berjalan dengan baik maka perlu dukungan dari semua pihak baik pemerintah pusat, daerah termasuk stake holders Papua lainnya sampai di tingkat kampung. Sehingga berbagai macam hambatan dan ancaman dapat dilihat secara baik dan tuntas dengan demikian pembangunan jalan ini dapat selesaikan sesuai target yg ditetapkan," tuturnya.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, total panjang Trans Papua di Provinsi Papua adalah 3.259,45 km, sedangkan yang di Provinsi Papua Barat 1.070,62 km.
Jalan ini akan menyambung Kabupaten Merauke, Provinsi Papua dan melintasi beberapa kabupaten yang ada di wilayah pegunungan tengah Papua hingga Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. (antara)