Bappeda Klaim IPM Kabupaten Jayawijaya Tertinggi di Pegunungan Tengah
pada tanggal
Thursday, 13 April 2017
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Pejabat di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayawijaya mengklaim Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten itu masih tertinggi jika dibandingkan dengan sembilan kabupaten lainnya di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
"Data BPS 2015, IPM di Jayawijaya 54,18 persen. Jumlah ini dilihat dari sisi angka harapan hidup yang cukup tinggi sekitar 58,29 persen, rata-rata lama sekolah 4,59 tahun. Sedangkan dari sisi pendapatan perkapita masyarakat mencapai 7,06 juta per bulan," kata Kepala Bappeda Jayawijaya Petrus Mahuze di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa.
Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Jayawijaya justru siap membantu kabupaten tetangga agar bersama-sama menghapus pandangan berbagai pihak yang menyebutkan wilayah pegunungan masuk kategori merah (predikat buruk) untuk tingginya angka kemiskinan, putus sekolah serta gizi buruk.
"Salah satunya yang sedang berjalan adalah kerja sama lintas kabupaten di pegunungan tengah untuk berbagai bidang," katanya.
IPM Jayawijaya, kata dia lagi, pada level Provinsi Papua atau dari 29 Kabupaten/kota, berada pada urutan 15.
"Secara perlahan kita mulai tekan beberapa hal pokok yang digolongkan dalam kategori merah itu dengan cara peningkatan pelayanan," katanya.
Petrus mengharapkan dengan adanya Musrenbang Otonomi Khusus (Otsus) tingkat wilayah adat di Papua, kabupaten yang ada di wilayah adat La Pago (pegunungan) bisa membangun koordinasi yang lebih intens untuk memajukan wilayah itu.
Sebelumnya, Sekretaris Bappeda Papua Adolf Kambuaya saat di Jayawijaya mengatakan 10 kabupaten di pegunungan Papua masuk kategori merah sebab angka putus sekolah, gizi buruk dan kemiskinan masih tinggi. (antara)