Bank Indonesia (BI) Ingin Latih Pengusaha Asli Papua
pada tanggal
Thursday, 20 April 2017
KOTA JAYAPURA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mewacanakan pelatihan khusus bagi sejumlah pengusaha asli Papua agar ke depan mereka bisa menjadi contoh dan mengajarkan pengusaha lainnya.
"Metode 'trainer to trainer' akan lebih efektif, karena satu orang bisa melatih yang lain. Pelatihan yang kita lakukan adalah pelatihan kewirausahaan, yang kedua terkait pencatatan transaksi sederhana," ujar Kepala KPw BI Papua Joko Supatikto, di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut dimaksudkan agar para pengusaha asli Papua bisa memenuhi standar perbankan (bankable) bila mereka ingin mengakses bantuan permodalan.
"BI sudah bekerja sama dengan asosiasi akuntan Indonesia untuk mengeluarkan buku catatan transaksi keuangan, nanti juga kita hadirkan perbankan di situ, untuk menjelaskan bagaimana cara UMK ini memiliki akses ke perbankan " kata dia.
Menurut dia, untuk merealisasikan hal tersebut, BI akan segera berkomunikasi dengan Kamar Adat pengusaha (KAP) Papua.
"Dalam waktu dekat kita akan bicarakan dengan KAP, terakhir kita telah melatih kurang lebih 40 orang," ujar Joko.
Dia mengungkapkan pada 2016 jumlah kredit yang disalurkan perbankan yang ada di Papua bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah cukup besar.
"Untuk kredit UMKM di papua ini cukup tinggi, dari total penyaluran kredit sekitar Rp23,9 Triiun pada 2016, ini sudah lebih dari 30 persen tersalur di UMKM, memang di dominasi oleh yang menengah," kata Joko. (antara)
"Metode 'trainer to trainer' akan lebih efektif, karena satu orang bisa melatih yang lain. Pelatihan yang kita lakukan adalah pelatihan kewirausahaan, yang kedua terkait pencatatan transaksi sederhana," ujar Kepala KPw BI Papua Joko Supatikto, di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut dimaksudkan agar para pengusaha asli Papua bisa memenuhi standar perbankan (bankable) bila mereka ingin mengakses bantuan permodalan.
"BI sudah bekerja sama dengan asosiasi akuntan Indonesia untuk mengeluarkan buku catatan transaksi keuangan, nanti juga kita hadirkan perbankan di situ, untuk menjelaskan bagaimana cara UMK ini memiliki akses ke perbankan " kata dia.
Menurut dia, untuk merealisasikan hal tersebut, BI akan segera berkomunikasi dengan Kamar Adat pengusaha (KAP) Papua.
"Dalam waktu dekat kita akan bicarakan dengan KAP, terakhir kita telah melatih kurang lebih 40 orang," ujar Joko.
Dia mengungkapkan pada 2016 jumlah kredit yang disalurkan perbankan yang ada di Papua bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah cukup besar.
"Untuk kredit UMKM di papua ini cukup tinggi, dari total penyaluran kredit sekitar Rp23,9 Triiun pada 2016, ini sudah lebih dari 30 persen tersalur di UMKM, memang di dominasi oleh yang menengah," kata Joko. (antara)