Balai Wilayah Sungai Papua Gelar Sosialisasi Daur Ulang Limbah di Merauke
pada tanggal
Sunday, 9 April 2017
MERAUKE - Memperingati hari air nasional ke XXV tahun 2017, Balai Wilayah Sungai Papua Merauke menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih drainase dan Sosialisasi Daur ulang limbah. Menyadari betapa pentingnya air bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan maka selain menjaga sumber-sumber air juga perilaku hidup hemat dalam memakai air dalam kehidupan setiap hari harus segera diterapkan sebelum terlambat.
Semakin lama kebutuhan air bersih akan meningkat tidak sebanding dengan ketersediaan sumber air yang ada. Untuk mengantisipasinya, dihimbau seluruh warga untuk selalu hemat dalam pemakaian air. Termasuk air limbah juga bisa dimanfaatkan untuk kegunaan lain tidak langsung dibuang.
“Seperti air cucian pakaian bisa digunakan untuk mencuci mobil atau motor. Air cucian sayuran dan beras bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pekarangan rumah, supaya tidak harus mengambil air yang masih bersih,” jelas Wakil Bupati Merauke, Sularso dalam arahannya pada peringatan hari air nasional di Kelurahan Mandala, Rabu (5/5).
Ia juga mengajak agar masyarakat berkewajiban menjaga sumber-sumber air bersih supaya tidak terjadi kedangkalan atau tidak boleh melakukan aktifitas sekitar sumber air yang mengakibatkan kekeringan atau berkurangnya debit air.
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke, Imron mengatakan peringatan hari air adalah tanggal 22 Maret. Kegiatan donor darah dan Sosialisasi tentang pemanfaatan limbah telah dilakukan di Unmus Merauke. Di lanjut dengan bersih-bersih drainase bersama para komunitas peduli lingkungan, stakeholder dan seluruh masyarakat di wilayah Kelurahan Mandala.
“Kita memberikan contoh kepada masyarakat bahwa di tempat genangan air, drainase atau saluran air lainnya tidak boleh membuang sampah. Harus tetap bersih dan terawat untuk menghindari pendangkalan, pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup,” jelasnya.
Fokus utama balai wilayah sungai adalah memperhatikan pembangunan saluran drainase dan pintu-pintu air di Papua. Memperhatikan dampak yang mempengaruhi sumber-sumber air yang ada di perkotaan.(suaramerauke)
Semakin lama kebutuhan air bersih akan meningkat tidak sebanding dengan ketersediaan sumber air yang ada. Untuk mengantisipasinya, dihimbau seluruh warga untuk selalu hemat dalam pemakaian air. Termasuk air limbah juga bisa dimanfaatkan untuk kegunaan lain tidak langsung dibuang.
“Seperti air cucian pakaian bisa digunakan untuk mencuci mobil atau motor. Air cucian sayuran dan beras bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pekarangan rumah, supaya tidak harus mengambil air yang masih bersih,” jelas Wakil Bupati Merauke, Sularso dalam arahannya pada peringatan hari air nasional di Kelurahan Mandala, Rabu (5/5).
Ia juga mengajak agar masyarakat berkewajiban menjaga sumber-sumber air bersih supaya tidak terjadi kedangkalan atau tidak boleh melakukan aktifitas sekitar sumber air yang mengakibatkan kekeringan atau berkurangnya debit air.
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke, Imron mengatakan peringatan hari air adalah tanggal 22 Maret. Kegiatan donor darah dan Sosialisasi tentang pemanfaatan limbah telah dilakukan di Unmus Merauke. Di lanjut dengan bersih-bersih drainase bersama para komunitas peduli lingkungan, stakeholder dan seluruh masyarakat di wilayah Kelurahan Mandala.
“Kita memberikan contoh kepada masyarakat bahwa di tempat genangan air, drainase atau saluran air lainnya tidak boleh membuang sampah. Harus tetap bersih dan terawat untuk menghindari pendangkalan, pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup,” jelasnya.
Fokus utama balai wilayah sungai adalah memperhatikan pembangunan saluran drainase dan pintu-pintu air di Papua. Memperhatikan dampak yang mempengaruhi sumber-sumber air yang ada di perkotaan.(suaramerauke)