ACDP Apresiasi Program Pendidikan Daerah Terisolir di Provinsi Papua
pada tanggal
Friday, 21 April 2017
KOTA JAYAPURA - Lembaga Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan atau Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) mengapresiasi respons Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terkait program pendidikan di pedesaan dan daerah terisolir.
Ketua Penasehat Pengelolaan Pengetahuan dan Penelitian Pendidikan (Lead Advisor for Education Research and Knowledge Management) ACDP Indonesia David C. Harding, di Jayapura, Kamis, mengatakan Pemprov Papua yang menginisiasi atau memulai proyek pendidikan tersebut.
"Tidak ada program akan dimulai tanpa adanya permintaan dari pemerintah," katanya.
Menurut David, proyek pengembangan pendidikan di Papua itu terbilang sangat unik dan luar biasa bagi ACDP karena berkolaborasi dengan dinas terkait.
"Pemerintah juga hadir dan terlibat dalam strategi perencanaan pendidikan di daerah pedesaan dan wilayah terisolir," ujarnya.
Dia menjelaskan ACDP juga sudah melakukan "monitoring" dan evaluasi secara internal pada pelaksanaan program pendidikan itu sebelumnya, di mana salah satu penilaiannya adalah mengenai kolaborasi dari pemerintah lokal yang sangat baik.
"Sedangkan mengenai kelanjutan dari program ini adalah kolaborasi dengan SIL (Summer Institute of Linguistic) International yang akan melanjutkan dan tidak ada masalah," katanya lagi.
Dia menambahkan melalui program awal dari ACDP ini tidak hanya menghasilkan studi dan dokumentasi, namun juga advokasi mengenai pembelajaran pendidikan multi bahasa berbasis bahasa ibu. (antara)
Ketua Penasehat Pengelolaan Pengetahuan dan Penelitian Pendidikan (Lead Advisor for Education Research and Knowledge Management) ACDP Indonesia David C. Harding, di Jayapura, Kamis, mengatakan Pemprov Papua yang menginisiasi atau memulai proyek pendidikan tersebut.
"Tidak ada program akan dimulai tanpa adanya permintaan dari pemerintah," katanya.
Menurut David, proyek pengembangan pendidikan di Papua itu terbilang sangat unik dan luar biasa bagi ACDP karena berkolaborasi dengan dinas terkait.
"Pemerintah juga hadir dan terlibat dalam strategi perencanaan pendidikan di daerah pedesaan dan wilayah terisolir," ujarnya.
Dia menjelaskan ACDP juga sudah melakukan "monitoring" dan evaluasi secara internal pada pelaksanaan program pendidikan itu sebelumnya, di mana salah satu penilaiannya adalah mengenai kolaborasi dari pemerintah lokal yang sangat baik.
"Sedangkan mengenai kelanjutan dari program ini adalah kolaborasi dengan SIL (Summer Institute of Linguistic) International yang akan melanjutkan dan tidak ada masalah," katanya lagi.
Dia menambahkan melalui program awal dari ACDP ini tidak hanya menghasilkan studi dan dokumentasi, namun juga advokasi mengenai pembelajaran pendidikan multi bahasa berbasis bahasa ibu. (antara)