Warga Dogiyai Minta Mahkamah Konstitusi Selesaikan Kasus Hilang Berkas
pada tanggal
Saturday, 25 March 2017
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi didemo oleh perwakilan masyarakat Dogiyai, Papua, yang menuntut diselesaikannya dengan cepat kasus hilangnya berkas sengketa Kabupaten Dogiyai.
Dalam rilis atau penyampaian berita, Jumat, aksi demo yang diikuti sekitar 100 orang perwakilan masyarakat Dogiyai ini digelar di depan gedung MK Jakarta, Jumat (24/3).
"Saya menuntut keadilan, karena di Dogiyai kami sudah dicurangi oleh KPU, sudah dicurangi oleh Panwas, sudah dicurangi oleh Kapolres Nabire dan Bupati Nabire. Dan kami tidak mau dicurangi di MK. Karena MK adalah tempat menyelesaikan permasalahan pilkada terakhir," kata calon Bupati Dogiyai, Markus Waine.
Menurut Markus, pihaknya akan terus mengawal dan melakukan aksi jika belum ada langkah yang jelas dari MK untuk menyelesaikan kasus hilangnya berkas sengeketa pilkada Kabupaten Dogiyai yang ternyata akibat pencurian itu.
Markus pun meminta agar keempat pegawai MK yang tertangkap CCTV telah melakukan pencurian itu segera buka mulut dan tak ada yang ditutp-tutupi.
"Dengan hilangnya dokumen ini, kami meminta kepada empat orang yang sudah dinonaktifkan oleh MK untuk membuka semuanya, termasuk siapa otak atau aktor utama pencurian berkas itu agar keadilan bisa tegak dan masyarakat Dogiyai kembali kondusif," kata Markus.
Setelah melakukan aksi, pihak Markus Waine dan beberapa perwakilan masyarakat Dogiyai pun bertemu dengan perwakilan dari hakim dan panitera Mahkamah Konstitusi. (antara)
Dalam rilis atau penyampaian berita, Jumat, aksi demo yang diikuti sekitar 100 orang perwakilan masyarakat Dogiyai ini digelar di depan gedung MK Jakarta, Jumat (24/3).
"Saya menuntut keadilan, karena di Dogiyai kami sudah dicurangi oleh KPU, sudah dicurangi oleh Panwas, sudah dicurangi oleh Kapolres Nabire dan Bupati Nabire. Dan kami tidak mau dicurangi di MK. Karena MK adalah tempat menyelesaikan permasalahan pilkada terakhir," kata calon Bupati Dogiyai, Markus Waine.
Menurut Markus, pihaknya akan terus mengawal dan melakukan aksi jika belum ada langkah yang jelas dari MK untuk menyelesaikan kasus hilangnya berkas sengeketa pilkada Kabupaten Dogiyai yang ternyata akibat pencurian itu.
Markus pun meminta agar keempat pegawai MK yang tertangkap CCTV telah melakukan pencurian itu segera buka mulut dan tak ada yang ditutp-tutupi.
"Dengan hilangnya dokumen ini, kami meminta kepada empat orang yang sudah dinonaktifkan oleh MK untuk membuka semuanya, termasuk siapa otak atau aktor utama pencurian berkas itu agar keadilan bisa tegak dan masyarakat Dogiyai kembali kondusif," kata Markus.
Setelah melakukan aksi, pihak Markus Waine dan beberapa perwakilan masyarakat Dogiyai pun bertemu dengan perwakilan dari hakim dan panitera Mahkamah Konstitusi. (antara)