Pengusaha Muda Papua Akan Garap Sektro Riil
pada tanggal
Sunday, 26 March 2017
KOTA JAYAPURA - Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Papua akan mendorong para pengusaha untuk menggarap sektor riil dan memangkas ketergantungan terhadap proyek infrastruktur pemerintah.
"Kita mau menciptakan bisnis sektor riil, Papua ini sangat naif jika tidak mau kita olah," kata ketua Umum Terpilih BPD Hipmi Papua Dasril Sahari, di Jayapura, Jumat.
Ia menekankan pengusaha harus pintar melihat peluang, dan masih banyak potensi usaha yang bisa dijadikan sumber penghasilan.
"Gubernur telah memanusiakan masyarakat Papua, Ada banyak kebijakan-kebijakan beliau yang sangat pro rakyat. Bayangkan kalau dana Otsus itu 80 persen di kelola daerah, ini kan peluang sekaligus tantangan bagi kita, ini bisnis yang ada hubungan dengan pemerintah," kata dia.
Dasril yang merupakan seorang pengusaha di bidang pertambangan dan transportasi udara memandang salah satu faktor yang membuat banyak pengusaha enggan menggeluti sektor riil karena masalah mentalitas.
"Saya melihat teman-teman ini kurang percaya diri saja dan kadang kurang berani dalam berbisnis, bagi saya kita harus tahu potensi apa dan tahu kekurangan kita apa, ini yang kita jadikan kesempatan untuk membangun posisi tawar," ujarnya lagi.
Menurutnya salah sektor riil yang palling potensial di Papua adalah di bidang pangan. Dengan ketersediaan lahan yang masih sangat luas, sangat memungkin bagi pengusaha untuk berinvestasi untuk mencari keuntungan di sektor tersebut, sekaligus membantu pemerintah untuk memangkas ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar pulau.
"Merauke sudah di jadikan lumbung pangan, di sana itu lahan sudah dipersiapkan masyarakat, tinggal menunggu investor untuk mengelola persawahan," kata Dasril. (antara)
"Kita mau menciptakan bisnis sektor riil, Papua ini sangat naif jika tidak mau kita olah," kata ketua Umum Terpilih BPD Hipmi Papua Dasril Sahari, di Jayapura, Jumat.
Ia menekankan pengusaha harus pintar melihat peluang, dan masih banyak potensi usaha yang bisa dijadikan sumber penghasilan.
"Gubernur telah memanusiakan masyarakat Papua, Ada banyak kebijakan-kebijakan beliau yang sangat pro rakyat. Bayangkan kalau dana Otsus itu 80 persen di kelola daerah, ini kan peluang sekaligus tantangan bagi kita, ini bisnis yang ada hubungan dengan pemerintah," kata dia.
Dasril yang merupakan seorang pengusaha di bidang pertambangan dan transportasi udara memandang salah satu faktor yang membuat banyak pengusaha enggan menggeluti sektor riil karena masalah mentalitas.
"Saya melihat teman-teman ini kurang percaya diri saja dan kadang kurang berani dalam berbisnis, bagi saya kita harus tahu potensi apa dan tahu kekurangan kita apa, ini yang kita jadikan kesempatan untuk membangun posisi tawar," ujarnya lagi.
Menurutnya salah sektor riil yang palling potensial di Papua adalah di bidang pangan. Dengan ketersediaan lahan yang masih sangat luas, sangat memungkin bagi pengusaha untuk berinvestasi untuk mencari keuntungan di sektor tersebut, sekaligus membantu pemerintah untuk memangkas ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar pulau.
"Merauke sudah di jadikan lumbung pangan, di sana itu lahan sudah dipersiapkan masyarakat, tinggal menunggu investor untuk mengelola persawahan," kata Dasril. (antara)