Pemprov Papua Dukung Pembangunan Fasilitas BMKG
pada tanggal
Thursday, 9 March 2017
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua telah memberikan rekomendasi terutama fasilitas yang akan mendukung kegiatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Annie Rumbiak di Jayapura, Rabu, mengatakan, rekomendasi ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh BMKG agar ke depannya ada dukungan berupa penganggaran.
"Dukungan anggaran ini diharapkan dapat membantu dalam setiap upaya penanggulangan bencana di Provinsi Papua," katanya.
Menurut Annie, pihaknya juga mengharapkan BMKG dapat memberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai pemanfaatan data dan informasi yang dikeluarkannya, sehingga gambaran ini tidak menjadi wacana saja akan tetapi disertai dengan tindak lanjut.
"Karena hal yang terpenting adalah upaya bersama untuk terus membangun dan meningkatkan pemahaman kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Selain itu peran serta pemerintah maupun swasta untuk terus memberikan perhatian dan dukungan yang lebih konkrit berwawasan antisipatif terhadap bencana alam.
"Diharapkan antara instansi pemerintah maupun swasta dan juga masyarakat dapat bersinergi untuk melakukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas dalam penelitian sistem mitigasi bencana," katanya.
Dia menambahkan, Provinsi Papua merupakan salah satu wilayah rawan gempa di Indonesia di mana berdasarkan data BMKG, sejarah gempa bumi selama periode 1996-2015 tercatat telah terjadi 19 gempa bumi signifikan yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. (antara)
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Annie Rumbiak di Jayapura, Rabu, mengatakan, rekomendasi ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh BMKG agar ke depannya ada dukungan berupa penganggaran.
"Dukungan anggaran ini diharapkan dapat membantu dalam setiap upaya penanggulangan bencana di Provinsi Papua," katanya.
Menurut Annie, pihaknya juga mengharapkan BMKG dapat memberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai pemanfaatan data dan informasi yang dikeluarkannya, sehingga gambaran ini tidak menjadi wacana saja akan tetapi disertai dengan tindak lanjut.
"Karena hal yang terpenting adalah upaya bersama untuk terus membangun dan meningkatkan pemahaman kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Selain itu peran serta pemerintah maupun swasta untuk terus memberikan perhatian dan dukungan yang lebih konkrit berwawasan antisipatif terhadap bencana alam.
"Diharapkan antara instansi pemerintah maupun swasta dan juga masyarakat dapat bersinergi untuk melakukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas dalam penelitian sistem mitigasi bencana," katanya.
Dia menambahkan, Provinsi Papua merupakan salah satu wilayah rawan gempa di Indonesia di mana berdasarkan data BMKG, sejarah gempa bumi selama periode 1996-2015 tercatat telah terjadi 19 gempa bumi signifikan yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. (antara)