Muslim di Manokwari Sholat Ghoib Untuk KH Hasyim Muzadi
pada tanggal
Saturday, 18 March 2017
MANOKWARI - Umat Muslim di wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, sholat ghoib untuk KH Hasyim Muzadi.
Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Papua Barat Syahrudin Maki di Manokwari yang ditemui usai sholat di Masjid Ridwanul Bahri Manokwari, Jumat, mengatakan KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh dan pemikir Muslim dunia.
"Pemahaman beliau tuntas tentang Islam. Beliau pun seorang negarawan dan kita telah kehilangan satu lagi orang pemikir besar," kata dia.
Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari itu mengutarakan, gagasan Hasyim tentang toleransi beragama cukup berarti bagi situasi keberagamaan di Indonesia termasuk di wilayah Papua dan Papua Barat.
Menurut dia, Mantan ketua Umum Pengurus Besar NU tersebut cukup banyak mewarisi pemahaman almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Beliau memahami bahwa Islam merupakan agama yang toleran, damai dan menghargai sesama. Pemikiran seperti itu sangat dibutuhkan di wilayah Papua," kata dia.
Dia berpandangan, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman bangsa, suku dan agama, termasuk di Papua Barat.
KH Hasyim dan gagasannya tentang Islam dan keberagaman sangat dibutuhkan dan selalu relevan dalam kondisi apapun di Papua.
Ia berharap, ada generasi baru yang setara dengan kualitas keilmuan serta karakteristik KH Hasyim.
"Indonesia butuh orang-orang seperti beliau, Papua Butuh pemikir yang sama dengan dengan beliau. Semoga akan ada KH Hasyim baru, Gus Dur baru yang dapat menjadi teladan serta inspirasi umat muslim Indonesia dan muslim dunia," pungkasnya. (antara)
Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Papua Barat Syahrudin Maki di Manokwari yang ditemui usai sholat di Masjid Ridwanul Bahri Manokwari, Jumat, mengatakan KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh dan pemikir Muslim dunia.
"Pemahaman beliau tuntas tentang Islam. Beliau pun seorang negarawan dan kita telah kehilangan satu lagi orang pemikir besar," kata dia.
Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari itu mengutarakan, gagasan Hasyim tentang toleransi beragama cukup berarti bagi situasi keberagamaan di Indonesia termasuk di wilayah Papua dan Papua Barat.
Menurut dia, Mantan ketua Umum Pengurus Besar NU tersebut cukup banyak mewarisi pemahaman almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Beliau memahami bahwa Islam merupakan agama yang toleran, damai dan menghargai sesama. Pemikiran seperti itu sangat dibutuhkan di wilayah Papua," kata dia.
Dia berpandangan, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman bangsa, suku dan agama, termasuk di Papua Barat.
KH Hasyim dan gagasannya tentang Islam dan keberagaman sangat dibutuhkan dan selalu relevan dalam kondisi apapun di Papua.
Ia berharap, ada generasi baru yang setara dengan kualitas keilmuan serta karakteristik KH Hasyim.
"Indonesia butuh orang-orang seperti beliau, Papua Butuh pemikir yang sama dengan dengan beliau. Semoga akan ada KH Hasyim baru, Gus Dur baru yang dapat menjadi teladan serta inspirasi umat muslim Indonesia dan muslim dunia," pungkasnya. (antara)