Kementerian ESDM Bagi Paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LHSTE)
pada tanggal
Wednesday, 8 March 2017
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menilai hingga saat ini, masih ada sekitar 12.000 desa di seluruh Indonesia yang belum mendapat aliran listrik dengan baik, 2.519 desa di antaranya bahkan gelap gulita karena belum berlistrik sama sekali. Sebagian besar desa yang belum menikmati listrik ini berada di Tanah Papua. Dibutuhkan terobosan agar desa-desa tersebut segera terang benderang.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk menerangi desa-desa tersebut adalah dengan mendistribusikan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LHSTE) ke Papua.
Dalam APBN 2017 telah dialokasikan dana Rp 330,5 miliar untuk pembagian LHTSE ke 95.729 rumah tangga. Selanjutnya di APBN 2018 direncanakan alokasi anggaran Rp 976,5 miliar untuk pembagian LHTSE ke 197.803 rumah tangga. Tiap rumah tangga mendapatkan 4 paket.
Khusus untuk Papua dan Papua Barat, tahun ini akan dibagikan 88.881 unit LHSTE. Sebanyak 72.482 unit untuk Papua dan 16.399 unit untuk Papua Barat.
Di Papua, lampu tenaga surya akan dibagikan di Kabupaten Merauke, Keerom, Boven Digoel, Supriori, Biak Numfor, Sarmi, Mimika, Mamberamo Raya, Waropen, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo, Lanny Jaya, dan Jayawijaya.
Sedangkan di Papua Barat, lampu tenaga surya dibagikan ke rumah-rumah di Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak.
Selain itu, akan dibangun juga pembangkit-pembangkit yang menggunakan potensi energi terbarukan lokal di Papua. Misalnya pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Kami akan melistriki desa-desa di pedalaman Papua yang terpencil dan sulit dijangkau oleh PLN dengan energi terbarukan," kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, melalui pesan singkat kepada detikFinance, Rabu (8/3/2017).
Rida mengungkapkan, tahun ini 2 unit PLTM dengan kapasitas 700 kilowatt (kW) akan dibangun di Kabupaten Puncak. 4 unit PLTM dengan kapasitas 1.000 kW dibangun di Kabupaten Pegunungan Bintang. Lalu 1 unit PLTS terpusat berkapasitas 20 kW rencananya dibangun di Kabupaten Mimika.
Selain itu, 3 unit PLTS dengan kapasitas masing-masing 30 kW akan dibangun di Kabupaten Fakfak. Kemudian 2 unit PLTS dengan kapasitas 30 kW dan 50 kW bakal dipasang di Raja Ampat. (detik)
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk menerangi desa-desa tersebut adalah dengan mendistribusikan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LHSTE) ke Papua.
Dalam APBN 2017 telah dialokasikan dana Rp 330,5 miliar untuk pembagian LHTSE ke 95.729 rumah tangga. Selanjutnya di APBN 2018 direncanakan alokasi anggaran Rp 976,5 miliar untuk pembagian LHTSE ke 197.803 rumah tangga. Tiap rumah tangga mendapatkan 4 paket.
Khusus untuk Papua dan Papua Barat, tahun ini akan dibagikan 88.881 unit LHSTE. Sebanyak 72.482 unit untuk Papua dan 16.399 unit untuk Papua Barat.
Di Papua, lampu tenaga surya akan dibagikan di Kabupaten Merauke, Keerom, Boven Digoel, Supriori, Biak Numfor, Sarmi, Mimika, Mamberamo Raya, Waropen, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo, Lanny Jaya, dan Jayawijaya.
Sedangkan di Papua Barat, lampu tenaga surya dibagikan ke rumah-rumah di Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak.
Selain itu, akan dibangun juga pembangkit-pembangkit yang menggunakan potensi energi terbarukan lokal di Papua. Misalnya pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Kami akan melistriki desa-desa di pedalaman Papua yang terpencil dan sulit dijangkau oleh PLN dengan energi terbarukan," kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, melalui pesan singkat kepada detikFinance, Rabu (8/3/2017).
Rida mengungkapkan, tahun ini 2 unit PLTM dengan kapasitas 700 kilowatt (kW) akan dibangun di Kabupaten Puncak. 4 unit PLTM dengan kapasitas 1.000 kW dibangun di Kabupaten Pegunungan Bintang. Lalu 1 unit PLTS terpusat berkapasitas 20 kW rencananya dibangun di Kabupaten Mimika.
Selain itu, 3 unit PLTS dengan kapasitas masing-masing 30 kW akan dibangun di Kabupaten Fakfak. Kemudian 2 unit PLTS dengan kapasitas 30 kW dan 50 kW bakal dipasang di Raja Ampat. (detik)