Karyawan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) Tidak Harus di PHK
pada tanggal
Friday, 31 March 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Wakil Ketua (Waket) Komisi B DPRD Mimika Yelinus Mom mengatakan, pihak Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) tidak seharusnya PHK sebagian besar karyawannya, karena berpengaruh pada program yang akan dilaksanakan.
"LPMAK jangan lupakan aset lembaga yang begitu besar dan juga mereka ini karyawan yang harus dipertahankan untuk bekerja," kata Yelinus kepada Salam Papua di Kantor DPRD Mimika Jalan Cenderawasih, Kamis (30/3).
Menurutnya, LPMAK harus mempertahankan karyawan yang dinilai bisa melaksanakan program-program yang telah dicanangkan, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, serta ekonomi kerakyatan yang selama ini telah berjalan dan menyentuh kepada masyarakat baik di pesisir maupun di pedalaman.
"LPMAK itu harus pertahankan beberapa karyawan yang ada untuk bekerja di pelayanan rumah sakit, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan,” terangnya.
Dengan melakukan PHK sebagian karyawan, maka kata dia telah merugikan karyawan itu sendiri bahkan keluarganya. Pasalnya, dengan bekerja, karyawan tersebut bisa membiayai pendidikan anak-anaknya serta pemenuhan kebutuhan keluarga. Namun melihat kenyataan yang ada, anak-anak mereka yang sedang menjalani studi akan menjadi korban.
"Sekarang ini anak-anak kita yang studi mereka masih butuhkan anggaran dan sekarang mereka menjadi korban," jelasnya.
Oleh sebab itu, kata dia, sebaiknya utamakan kepentingan lembaga dibandingkan dengan kepentingan segelintir orang.
"Jangan hanya karena kepentingan satu dua orang akhirnya kasih hancur lembaga, saya sangat menyesal sekali dengan hal seperti itu," tuturnya.
Dirinya berharap, agar karyawan yang ada saat ini tetap dipertahankan, sehingga program-program yang dicanangkan bisa terus dijalankan. Karena, apabila merekrut karyawan baru maka tentunya karyawan tersebut harus menyesuaikan dengan kondisi tempat kerja yang baru dan itu butuh proses lama untuk beradaptasi.
“Jadi saya minta mereka ini harus tetap bekerja dan tidak semua karyawan di PHK. Kalau ada karyawan yang mereka rekrut baru, tidak mungkin bisa berjalan seperti ini, karena mereka akan mulai dari nol lagi," katanya. (salampapua.com)
"LPMAK jangan lupakan aset lembaga yang begitu besar dan juga mereka ini karyawan yang harus dipertahankan untuk bekerja," kata Yelinus kepada Salam Papua di Kantor DPRD Mimika Jalan Cenderawasih, Kamis (30/3).
Menurutnya, LPMAK harus mempertahankan karyawan yang dinilai bisa melaksanakan program-program yang telah dicanangkan, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, serta ekonomi kerakyatan yang selama ini telah berjalan dan menyentuh kepada masyarakat baik di pesisir maupun di pedalaman.
"LPMAK itu harus pertahankan beberapa karyawan yang ada untuk bekerja di pelayanan rumah sakit, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan,” terangnya.
Dengan melakukan PHK sebagian karyawan, maka kata dia telah merugikan karyawan itu sendiri bahkan keluarganya. Pasalnya, dengan bekerja, karyawan tersebut bisa membiayai pendidikan anak-anaknya serta pemenuhan kebutuhan keluarga. Namun melihat kenyataan yang ada, anak-anak mereka yang sedang menjalani studi akan menjadi korban.
"Sekarang ini anak-anak kita yang studi mereka masih butuhkan anggaran dan sekarang mereka menjadi korban," jelasnya.
Oleh sebab itu, kata dia, sebaiknya utamakan kepentingan lembaga dibandingkan dengan kepentingan segelintir orang.
"Jangan hanya karena kepentingan satu dua orang akhirnya kasih hancur lembaga, saya sangat menyesal sekali dengan hal seperti itu," tuturnya.
Dirinya berharap, agar karyawan yang ada saat ini tetap dipertahankan, sehingga program-program yang dicanangkan bisa terus dijalankan. Karena, apabila merekrut karyawan baru maka tentunya karyawan tersebut harus menyesuaikan dengan kondisi tempat kerja yang baru dan itu butuh proses lama untuk beradaptasi.
“Jadi saya minta mereka ini harus tetap bekerja dan tidak semua karyawan di PHK. Kalau ada karyawan yang mereka rekrut baru, tidak mungkin bisa berjalan seperti ini, karena mereka akan mulai dari nol lagi," katanya. (salampapua.com)