Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Merauke Layani Gratis Warga PNG
pada tanggal
Sunday, 19 March 2017
MERAUKE - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Merauke, Provinsi Papua, juga melayani pengobatan gratis bagi warga Papua Nugini (PNG) yang masuk ke Indonesia melalui tapal batas di Sota.
"Dalam satu tahun jumlah warga PNG yang kami layani cukup banyak, dan kita berikan pelayanan gratis kepada mereka, khususnya di Sota," kata Kepala KKP Merauke Titi Sari Renowati, di Merauke, Sabtu.
Ia mengatakan pengobatan yang dilakukan itu merupakan bagian dari cegah tangkal masuknya penyakit ke Indonesia, yang rutin digelar di Bandar Udara Mopah, Pelabuhan Laut Merauke, serta tapal batas RI-PNG.
"Penyakit baru muda-mudahan tidak ada yang masuk melalui perbatasan dan warga PNG yang selama ini kami layani rata-rata sakit biasa, misalnya sakit kulit, dan pilek," katanya.
Ia menambahkan, untuk penanganan beberapa penyakit tertentu yang diderita warga PNG, pihaknya terpaksa meminta bantuan ke pusat kesehatan masyarakat setempat.
"Kalau yang agak berat kami minta bantuan ke puskesmas karena mereka yang pelayanannya lebih lengkap dan kadang-kadang pasien sampai dirujuk ke rumah sakit dan ini kadang-kadang repot karena masalah kewarganegaraan," katanya.
Untuk mempermudah pelayanan dan pengawasan di Sota, lanjut Titi,telah dibangun klinik yang dilengkapi dengan rumah dinas bagi petugas yang ditempatkan di sana.
"Hanya kadang-kadang petugasnya pulang ke Merauke (pusat kota), kadang kembali lagi ke Sota," katanya. (antara)
"Dalam satu tahun jumlah warga PNG yang kami layani cukup banyak, dan kita berikan pelayanan gratis kepada mereka, khususnya di Sota," kata Kepala KKP Merauke Titi Sari Renowati, di Merauke, Sabtu.
Ia mengatakan pengobatan yang dilakukan itu merupakan bagian dari cegah tangkal masuknya penyakit ke Indonesia, yang rutin digelar di Bandar Udara Mopah, Pelabuhan Laut Merauke, serta tapal batas RI-PNG.
"Penyakit baru muda-mudahan tidak ada yang masuk melalui perbatasan dan warga PNG yang selama ini kami layani rata-rata sakit biasa, misalnya sakit kulit, dan pilek," katanya.
Ia menambahkan, untuk penanganan beberapa penyakit tertentu yang diderita warga PNG, pihaknya terpaksa meminta bantuan ke pusat kesehatan masyarakat setempat.
"Kalau yang agak berat kami minta bantuan ke puskesmas karena mereka yang pelayanannya lebih lengkap dan kadang-kadang pasien sampai dirujuk ke rumah sakit dan ini kadang-kadang repot karena masalah kewarganegaraan," katanya.
Untuk mempermudah pelayanan dan pengawasan di Sota, lanjut Titi,telah dibangun klinik yang dilengkapi dengan rumah dinas bagi petugas yang ditempatkan di sana.
"Hanya kadang-kadang petugasnya pulang ke Merauke (pusat kota), kadang kembali lagi ke Sota," katanya. (antara)