Dua Korban Kecelakaan Laut di Asmat Diterbangkan ke Merauke
pada tanggal
Thursday, 30 March 2017
AGATS (ASMAT) – Korban kecelakaan laut antara Santambor dan Kairin, Distrik Safan, Senin (27/3), Kepala Sekolah SD Inpres Samandoro, Distrik Safan Kabupaten Asmat, Stefanus Sumarno. Dan seorang guru yang hendak mengajar di SD YPPK Bayun, Lilis Setyawati, Kamis (30/3) akan di terbangkan ke Merauke dengan pesawat carter.
Kini, jenazah korban Lilis Setyawati sedang di semayamkan di Mesjid di Kota Agats sebelum diterbangkan ke Merauke, Kamis (30/3). Sementara, jenazah, Stefanus Sumarno tiba di Pelabuhan Fery Asmat bersama buah kasihnya yang selamat dari kecalakaan itu, Theodorus Dwi Ari Sandi (12) tahun disambut dengan isak tangis 500 lebih warga asli Asmat dari Kampung Airo dan Kampung Samandoro, Distrik Safan dan handai taulan serta para guru. Tampak dari jenazah korban Stefanus Sumarno diiringi isak tangis warga asli Asmat menuju ke kamar jenazah RSUD Asmat dan di semayamkan semalam di Mes guru-guru Asmat, tepatnya di depan Polres Asmat sebelum diterbangkan ke Merauke, Kamis (30/3).
Dari data yang dihimpun media ini, kronologis kecelakaan laut antara Kampung Santambor dan Kampung Kairin, Distrik Safan hingga menelan korban meninggal enam orang. Satu orang sedang dalam pencarian tim Basarnas dan empat orang selamat akibat dari ombak setinggi tiga meter lebih.
Menurut informasi berbagai sumber, ombak di antara daerah itu memang sangat tidak bersahabat.
“Kami selalu bersyukur, kalau sudah lewat daerah itu sangat lega. Sebab, daerah dimana pa Stefanus Sumarno dan rekannya menemui ajalnya itu terkenal angker. Kita sangat bersyukur jenazah mereka di temukan. Kecelakaan selama ini sangat jarang sekali jenazahnya ditemukan. Kami sangat bersyukur rekan kami bisa ditemukan jenazahnya dan anaknya selamat,” kata salah satu rekan dekat korban Stefanus Sumarno, Sumarji usai menjumpai anak korban, di depan RSUD Asmat. (salampapua.com)
Kini, jenazah korban Lilis Setyawati sedang di semayamkan di Mesjid di Kota Agats sebelum diterbangkan ke Merauke, Kamis (30/3). Sementara, jenazah, Stefanus Sumarno tiba di Pelabuhan Fery Asmat bersama buah kasihnya yang selamat dari kecalakaan itu, Theodorus Dwi Ari Sandi (12) tahun disambut dengan isak tangis 500 lebih warga asli Asmat dari Kampung Airo dan Kampung Samandoro, Distrik Safan dan handai taulan serta para guru. Tampak dari jenazah korban Stefanus Sumarno diiringi isak tangis warga asli Asmat menuju ke kamar jenazah RSUD Asmat dan di semayamkan semalam di Mes guru-guru Asmat, tepatnya di depan Polres Asmat sebelum diterbangkan ke Merauke, Kamis (30/3).
Dari data yang dihimpun media ini, kronologis kecelakaan laut antara Kampung Santambor dan Kampung Kairin, Distrik Safan hingga menelan korban meninggal enam orang. Satu orang sedang dalam pencarian tim Basarnas dan empat orang selamat akibat dari ombak setinggi tiga meter lebih.
Menurut informasi berbagai sumber, ombak di antara daerah itu memang sangat tidak bersahabat.
“Kami selalu bersyukur, kalau sudah lewat daerah itu sangat lega. Sebab, daerah dimana pa Stefanus Sumarno dan rekannya menemui ajalnya itu terkenal angker. Kita sangat bersyukur jenazah mereka di temukan. Kecelakaan selama ini sangat jarang sekali jenazahnya ditemukan. Kami sangat bersyukur rekan kami bisa ditemukan jenazahnya dan anaknya selamat,” kata salah satu rekan dekat korban Stefanus Sumarno, Sumarji usai menjumpai anak korban, di depan RSUD Asmat. (salampapua.com)