Demi PON 2020, Investor Hotel Giat Tanam Modal di Kota Jayapura
pada tanggal
Thursday, 16 March 2017
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua mengklaim banyak investor yang akan menanamkan modalnya di bidang perhotelan dan kini sedang proses pengurusan perizinan.
"Jelas akan banyak yang menanamkan modalnya ke daerah kita, khususnya jasa perhotelan yang sekarang banyak mengajukan permohonan ke kami untuk mengantisipasi penyelenggaraan PON 2020," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jayapura, Yohanis Wemben, di Jayapura, Kamis.
Ia menuturkan bahwa Pemkot Jayapura sangat terbuka bagi para pengusaha yang berminat menanamkan modalnya.
"Kita beri kemudahan kepada para pelaku usaha, baik itu penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal dari luar negeri, yang penting memenuhi persyaratan," kata dia.
Wemben mengungkapkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Jayapura terbesar adalah dari sektor jasa.
"Kota ini tidak punya potensi tambang atau hutan, jadi banyak yang berinvestasi pada sektor jasa. Dengan tidak adanya sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber pendapatan membuat kita memacu sektor jasa, khususnya bidang perhotelan, perdagangan dan angkutan," ujarnya.
Menurut Wemben di Distrik Muara Tami masih terdapat banyak lahan yang berpotensi dimanfaatkan untuk ditawarkan kepada para investor, hanya saja kini peruntukannya khusus untuk pertanian.
"Di Distrik Muara Tami masih memiliki peluang besar untuk investor masuk, hanya persoalannya adalah kawasan tersebut adalah kawasan pertanian sehingga kalau ada perubahan di sana harus diikuti perubahan regulasi dengan menyusun RDTR, kalau tidak nanti kita melanggar undang-undang," kata Wemben. (antara)
"Jelas akan banyak yang menanamkan modalnya ke daerah kita, khususnya jasa perhotelan yang sekarang banyak mengajukan permohonan ke kami untuk mengantisipasi penyelenggaraan PON 2020," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jayapura, Yohanis Wemben, di Jayapura, Kamis.
Ia menuturkan bahwa Pemkot Jayapura sangat terbuka bagi para pengusaha yang berminat menanamkan modalnya.
"Kita beri kemudahan kepada para pelaku usaha, baik itu penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal dari luar negeri, yang penting memenuhi persyaratan," kata dia.
Wemben mengungkapkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Jayapura terbesar adalah dari sektor jasa.
"Kota ini tidak punya potensi tambang atau hutan, jadi banyak yang berinvestasi pada sektor jasa. Dengan tidak adanya sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber pendapatan membuat kita memacu sektor jasa, khususnya bidang perhotelan, perdagangan dan angkutan," ujarnya.
Menurut Wemben di Distrik Muara Tami masih terdapat banyak lahan yang berpotensi dimanfaatkan untuk ditawarkan kepada para investor, hanya saja kini peruntukannya khusus untuk pertanian.
"Di Distrik Muara Tami masih memiliki peluang besar untuk investor masuk, hanya persoalannya adalah kawasan tersebut adalah kawasan pertanian sehingga kalau ada perubahan di sana harus diikuti perubahan regulasi dengan menyusun RDTR, kalau tidak nanti kita melanggar undang-undang," kata Wemben. (antara)