Benediktus Tambonop Dukung Pembangunan Gedung Jemaat GIDI Getsemani Tanah Merah
pada tanggal
Friday, 31 March 2017
TANAH MERAH (BODI) - Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop mengakui sejak awal Pemerintah setempat sudah membantu pembangunan gedung gereja Jemaat GIDI Getsemani Tanah Merah, calon Klasis Maro wilayah Pantai Selatan.
“Hal ini dilakukan karena masuknya gereja di Kabupaten Boven Digoel juga membawa perubahan terhadap peradaban hidup masyarakat setempat termasuk kami juga anak-anak yang besar dari gereja walaupun saya dari Katolik,” ungkapnya usai peletakan, batu pertama pembangunan gedung gereja GIDI Jemaat Getsemani Tanah Merah, baru-baru ini
Lanjut Bupati, pihaknya menyadari bahwa gereja membawa satu perubahan yang fundamental pada perkembangan kehidupan masyarakat Papua pada umumnya dan Boven Digoel pada khususnya.
“Sehingga kami sangat konsen untuk membantu pembangunan gereja di wilayah kabupaten Boven Digoel,” cetus Bupati.
Meski diakui pula, bahwa pihaknya juga sangat selektif dalam menyeleksi setiap organisasi yang masuk ke wilayahnya dan .
“Artinya, organisasinya jelas maka kami akan bantu. Sementara untuk GIDI sendiri, kita sudah membantu
pembangunan sejak awal dan akan kami bantu tahap demi tahap sesuai dengan kebutuhan,” lanjut Bupati.
Lanjutnya, satu hal yang ditekankan dengan adanya denominasi gereja yang cukup banyak di BVD sehingga pihaknya harus melihat asas pemerataan bagi semua gereja lewat dana pembangunan yang dimiliki yaitu khusus bantuan- bantuan pembangunan.
“Terutama gereja GIDI di Tanah Merah Boven Digoel, karena belum ada sehingga kami juga akan memperhatikan proses pembangunannya,” janji Bupati.
Meski demikian, ia juga mengingatkan panitia pembangunan terutama gereja GIDI yang saat ini baru meletakan batu pertama agar dalam pelaksanaannya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi demi mencari keuntungan dalam pembangunan tersebut.
Dalam pembangunan gereja ini harus kita pikirkan umat dan memikirkan penyelesaian pembangunan rumah Tuhan ini. Karena pengalaman kami ada beberapa yang melakukan pembangunan rumah ibadah namun sarat dengan kepentingan pribadi maka sebagai Bupati, saya sendiri menghentikan itu,” bebernya.
Olehnya itu, Bupati berpesan agar panitia pembangunan gereja GIDI mempunyai niat untuk membangun rumah Tuhan ini demi kemaslahatan umat.
Di kesempatan yang sama, kader GIDI DR. Ones Pahabol, MM (OP) OP menyampaikan apresiasi dam ucapan terima kasih kepada Bupati BVD karena telah menunjukkan niat dan perhatiannya dalam membantu pembangunan gereja GIDI.
Ia mengakui bahwa apa yang disampaikan oleh Bupati merupakan salah satu hal yang sangat positif karena di beberapa tempat terjadi hal demikian.
“Dimana anak-anak Tuhan tidak mengelola bantuan bagi kepentingan gereja tapi digunakan untuk kebutuhan lain. Sehingga rencana pembangunan gereja menjadi lambat,” akuinya.
Menyikapi itu, OP meminta panitia pembangunan gedung gereja GIDI untuk tidak melakukan hal seperti itu terhadap dana yang dikumpulkan dengan tangan juga barang oleh anak-anak Tuhan apalagi dengan adanya partisipasi dari pemerintah setempat.
“Jemaat GIDI dalam melakukan pembangunan gereja tidak boleh ada iming-iming lain tapi persatuan dan kesatuan dalam kepanitiaan itu yang paling penting,” imbuhnya.
Lebih lanjut jelas Pahabol, pembangunan gedung gereja GIDI di Tanah Merah ini untuk dijadikan sebagai pusat pelayanan umat GIDI di Kabupaten BVD.
Bangunan gereja ini juga nantinya dilengkapi dengan klinik medis dan sekolah agar anak-anak penginjil tidak sekolah keluar namun hanya konsentrasi di wilayah atau lokasi gereja tersebut.
“Kenapa harus dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan karena mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat di sekitar gereja selain umat GIDI sendiri. (dharapos.com)
“Hal ini dilakukan karena masuknya gereja di Kabupaten Boven Digoel juga membawa perubahan terhadap peradaban hidup masyarakat setempat termasuk kami juga anak-anak yang besar dari gereja walaupun saya dari Katolik,” ungkapnya usai peletakan, batu pertama pembangunan gedung gereja GIDI Jemaat Getsemani Tanah Merah, baru-baru ini
Lanjut Bupati, pihaknya menyadari bahwa gereja membawa satu perubahan yang fundamental pada perkembangan kehidupan masyarakat Papua pada umumnya dan Boven Digoel pada khususnya.
“Sehingga kami sangat konsen untuk membantu pembangunan gereja di wilayah kabupaten Boven Digoel,” cetus Bupati.
Meski diakui pula, bahwa pihaknya juga sangat selektif dalam menyeleksi setiap organisasi yang masuk ke wilayahnya dan .
“Artinya, organisasinya jelas maka kami akan bantu. Sementara untuk GIDI sendiri, kita sudah membantu
pembangunan sejak awal dan akan kami bantu tahap demi tahap sesuai dengan kebutuhan,” lanjut Bupati.
Lanjutnya, satu hal yang ditekankan dengan adanya denominasi gereja yang cukup banyak di BVD sehingga pihaknya harus melihat asas pemerataan bagi semua gereja lewat dana pembangunan yang dimiliki yaitu khusus bantuan- bantuan pembangunan.
“Terutama gereja GIDI di Tanah Merah Boven Digoel, karena belum ada sehingga kami juga akan memperhatikan proses pembangunannya,” janji Bupati.
Meski demikian, ia juga mengingatkan panitia pembangunan terutama gereja GIDI yang saat ini baru meletakan batu pertama agar dalam pelaksanaannya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi demi mencari keuntungan dalam pembangunan tersebut.
Dalam pembangunan gereja ini harus kita pikirkan umat dan memikirkan penyelesaian pembangunan rumah Tuhan ini. Karena pengalaman kami ada beberapa yang melakukan pembangunan rumah ibadah namun sarat dengan kepentingan pribadi maka sebagai Bupati, saya sendiri menghentikan itu,” bebernya.
Olehnya itu, Bupati berpesan agar panitia pembangunan gereja GIDI mempunyai niat untuk membangun rumah Tuhan ini demi kemaslahatan umat.
Di kesempatan yang sama, kader GIDI DR. Ones Pahabol, MM (OP) OP menyampaikan apresiasi dam ucapan terima kasih kepada Bupati BVD karena telah menunjukkan niat dan perhatiannya dalam membantu pembangunan gereja GIDI.
Ia mengakui bahwa apa yang disampaikan oleh Bupati merupakan salah satu hal yang sangat positif karena di beberapa tempat terjadi hal demikian.
“Dimana anak-anak Tuhan tidak mengelola bantuan bagi kepentingan gereja tapi digunakan untuk kebutuhan lain. Sehingga rencana pembangunan gereja menjadi lambat,” akuinya.
Menyikapi itu, OP meminta panitia pembangunan gedung gereja GIDI untuk tidak melakukan hal seperti itu terhadap dana yang dikumpulkan dengan tangan juga barang oleh anak-anak Tuhan apalagi dengan adanya partisipasi dari pemerintah setempat.
“Jemaat GIDI dalam melakukan pembangunan gereja tidak boleh ada iming-iming lain tapi persatuan dan kesatuan dalam kepanitiaan itu yang paling penting,” imbuhnya.
Lebih lanjut jelas Pahabol, pembangunan gedung gereja GIDI di Tanah Merah ini untuk dijadikan sebagai pusat pelayanan umat GIDI di Kabupaten BVD.
Bangunan gereja ini juga nantinya dilengkapi dengan klinik medis dan sekolah agar anak-anak penginjil tidak sekolah keluar namun hanya konsentrasi di wilayah atau lokasi gereja tersebut.
“Kenapa harus dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan karena mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat di sekitar gereja selain umat GIDI sendiri. (dharapos.com)