Belasan Siswa dan Ormas Muslim Amankan Tawur Agung di Pura Mihika Mindira Mandaloka Timika
pada tanggal
Wednesday, 29 March 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Belasan remaja masjid yang tergabung dalam Saka Bhayangkara dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) Muslim di Kabupaten Mimika, bersama 15 anggota dari organisasi masyarakat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Kabupaten Mimika, Senin 27 Maret, di Pura Mihika Mindira Mandaloka, Kelurahan Wonosari Jaya – SP 4, melakukan pengamanan berlangsungnya ritual Tawur Agung yang merupakan rangkaian dari perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1939, yang jatuhnya hari Selasa (28/3).
Proses pengamanan ritual Tawur Agung ini didampingi Kanit Lantas Polsek Mimika Baru, Ipda Y.L Maryen dan Kanit Binmas Polsek Mimika Baru, Aiptu Lalu Hiskam Anadi, bersama lima personil anggota Polsek Mimika Baru.
Ipda Y.L Maryen ketika diwawancarai disela-sela pengamanan kegiatan tersebut mengatakan, keterlibatan remaja masjid dan organisasi masyarakat KKJB ini merupakan wujud dari toleransi antar umar beragama yang ada di Kabupaten Mimika.
“Kalau Kami dari kepolisian, ini memang sudah menjadi tupoksi yang harus kami laksanakan. Namun kita libatkan remaja masjid yang juga sebagai anggota pramuka dan KKJB, ini berarti toleransi sesama agama di Mimika benar-benar ada,” kata Maryen.
Proses pengamanan kegiatan ritual Tawur Agung ini berdasarkan perintah langsung Kapolsek Mimika Baru, Kompol I Gede Putra, agar petugas pengamanan dapat mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi Pura Mihika Mindira Mandaloka yang merupakan tempat ibadah umat Hindu di Kabupaten Mimika.
Selain mengatur lalulintas, penjagaan atau pengamanan tersebut juga dilakukan untuk menghindari adanya gangguan keamanan yang bisa menghambat berlangsungnya ritual Tawur Agung dalam rangka perayaan hari suci umat Hindu.
Diakui Maryen, toleransi antar sesama umat beragama di Mimika selalu dibuktikan dalam momen-momen penting keagamaan. Sehingga dengan begitu bisa mengajarkan hal yang baik bagi generasi penerus, serta mampu mencerminkan bahwa meski warga Mimika berdatangan dari berbagai latar belakang yang berbeda, namun harus memilki kepedulian terhadap sesama.
“Untuk para remaja, ini merupakan kesempatan bagaimana mereka diperkenalkan pada arti toleransi. Nanti kalau ada perayaan umat muslim dan kristen, maka mereka juga akan terus dilibatkan, dan itu sudah sering terjadi,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Mimika Baru Kompol I Gede Putra usai menjalankan ritual Tawur Agung, mengatakan, penjagaan keamanan dalam melangsungkan perayaan hari raya setiap agama di Mimika sudah menjadi tradisi kepolisian, dan itu sebagai wujud peningkatan toleransi dan mengajarkan arti dan makna kebersamaan kepada seluruh generasi muda di Mimika.
Terkait dengan hal tersebut, dirinya mewakili seluruh umat Hindu Mimika mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra dalam melancarkan penyelenggaraan hari raya Nyepi di Mimika, khusunya untuk remaja masjid dan KKJB.
“Kami sangat berterimakasih karena sudah bersama-sama menjaga keamanan, sehingga ibadah kami bisa berlangsung dengan aman. Kemanan itu milik kita bersama, karena itu teruslah menjaga keamanan di Mimika secara bersama,” ujar Kapolsek. (salampapua.com)
Proses pengamanan ritual Tawur Agung ini didampingi Kanit Lantas Polsek Mimika Baru, Ipda Y.L Maryen dan Kanit Binmas Polsek Mimika Baru, Aiptu Lalu Hiskam Anadi, bersama lima personil anggota Polsek Mimika Baru.
Ipda Y.L Maryen ketika diwawancarai disela-sela pengamanan kegiatan tersebut mengatakan, keterlibatan remaja masjid dan organisasi masyarakat KKJB ini merupakan wujud dari toleransi antar umar beragama yang ada di Kabupaten Mimika.
“Kalau Kami dari kepolisian, ini memang sudah menjadi tupoksi yang harus kami laksanakan. Namun kita libatkan remaja masjid yang juga sebagai anggota pramuka dan KKJB, ini berarti toleransi sesama agama di Mimika benar-benar ada,” kata Maryen.
Proses pengamanan kegiatan ritual Tawur Agung ini berdasarkan perintah langsung Kapolsek Mimika Baru, Kompol I Gede Putra, agar petugas pengamanan dapat mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi Pura Mihika Mindira Mandaloka yang merupakan tempat ibadah umat Hindu di Kabupaten Mimika.
Selain mengatur lalulintas, penjagaan atau pengamanan tersebut juga dilakukan untuk menghindari adanya gangguan keamanan yang bisa menghambat berlangsungnya ritual Tawur Agung dalam rangka perayaan hari suci umat Hindu.
Diakui Maryen, toleransi antar sesama umat beragama di Mimika selalu dibuktikan dalam momen-momen penting keagamaan. Sehingga dengan begitu bisa mengajarkan hal yang baik bagi generasi penerus, serta mampu mencerminkan bahwa meski warga Mimika berdatangan dari berbagai latar belakang yang berbeda, namun harus memilki kepedulian terhadap sesama.
“Untuk para remaja, ini merupakan kesempatan bagaimana mereka diperkenalkan pada arti toleransi. Nanti kalau ada perayaan umat muslim dan kristen, maka mereka juga akan terus dilibatkan, dan itu sudah sering terjadi,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Mimika Baru Kompol I Gede Putra usai menjalankan ritual Tawur Agung, mengatakan, penjagaan keamanan dalam melangsungkan perayaan hari raya setiap agama di Mimika sudah menjadi tradisi kepolisian, dan itu sebagai wujud peningkatan toleransi dan mengajarkan arti dan makna kebersamaan kepada seluruh generasi muda di Mimika.
Terkait dengan hal tersebut, dirinya mewakili seluruh umat Hindu Mimika mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra dalam melancarkan penyelenggaraan hari raya Nyepi di Mimika, khusunya untuk remaja masjid dan KKJB.
“Kami sangat berterimakasih karena sudah bersama-sama menjaga keamanan, sehingga ibadah kami bisa berlangsung dengan aman. Kemanan itu milik kita bersama, karena itu teruslah menjaga keamanan di Mimika secara bersama,” ujar Kapolsek. (salampapua.com)