Bank Mandiri Hentikan Permohonan Kredit Baru Karyawan PTFI
pada tanggal
Saturday, 25 March 2017
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, emiten perbankan pelat merah, menghentikan sementara pelayanan terhadap permohonan kredit baru karyawan PT Freeport Indonesia, perusahaan pertambangan tembaga terbesar di Indonesia, akibat ketidakpastian di perusahaan tersebut berimbas ke pembayaran gaji karyawan.
Rohan Nafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan, kendati bank tersebut menghentikan pelayanan kredit baru tersebut, itu tidak ada kaitannya langsung dengan PT Freeport melainkan hubungan Bank Mandiri selaku kreditor dengan karyawan Freeport sebagai individu.
“Untuk yang baru, di-hold sementara waktu sampai persoalan tuntas. Itu kan adalah kami dengan para karyawan sebagai individu. Tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Kalau ada yang mohon ke kita kredit kami tanya kerja di mana, di Freeport, berarti sumber pembayaran gaji, kalau bulan depan belum ada kepastian,” ujar Rohan seperti dikutip Antara.
Rohan menuturkan, Bandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp600 miliar kepada karyawan Freeport, namun dia tidak menyebut secara rinci jumlah nasabahnya. Jika plafon kredit berkisar Rp500 juta sampai Rp1 miliar, jumlah nasabahnya diperkirakan 1.000-2.000 nasabah.
Terkait kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari penyaluran kredit ke karyawan Freeport, Rohan juga tidak menjawab secara tegas. Namun apabila ada, dia menganggap hal tersebut merupakan bagian dari risiko bisnis.
“Bahwa ada kejadian menyebabkan itu berhenti. Sumber penghasilan jadi macet itulah risiko bisnis,” katanya.
Rohan menyebutkan, apabila nantinya persoalan Freeport sudah rampung dan pembayaran gaji kembali normal, Bank Mandiri akan membuka kembali permohonan kredit dari karyawan Freeport.
“Pokoknya kalau dia mulai digaji lagi, kita mulai lagi. Kami tidak ada kaitannya sama proses Freeport-nya, masalah apapun. Kami ke sana sebagai pelaku bisnis yang mencari pasar di karyawan,” ujar Rohan.
Sebelumnya, Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) sejak pertengahan Februari 2017 menghentikan sementara pelayanan perkreditan kepada karyawan kontraktor PT Freeport Indonesia. Kredit yang umum dilayani itu kredit konsumtif Bank Papua, mencakup kredit multi guna, KPR, dan kredit kendaraan bermotor.
Hal tersebut buntut dari perselisihan antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia menyangkut masa depan operasi pertambangannya di Tembagapura, Timika, Papua. (antara)
Rohan Nafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan, kendati bank tersebut menghentikan pelayanan kredit baru tersebut, itu tidak ada kaitannya langsung dengan PT Freeport melainkan hubungan Bank Mandiri selaku kreditor dengan karyawan Freeport sebagai individu.
“Untuk yang baru, di-hold sementara waktu sampai persoalan tuntas. Itu kan adalah kami dengan para karyawan sebagai individu. Tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Kalau ada yang mohon ke kita kredit kami tanya kerja di mana, di Freeport, berarti sumber pembayaran gaji, kalau bulan depan belum ada kepastian,” ujar Rohan seperti dikutip Antara.
Rohan menuturkan, Bandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp600 miliar kepada karyawan Freeport, namun dia tidak menyebut secara rinci jumlah nasabahnya. Jika plafon kredit berkisar Rp500 juta sampai Rp1 miliar, jumlah nasabahnya diperkirakan 1.000-2.000 nasabah.
Terkait kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari penyaluran kredit ke karyawan Freeport, Rohan juga tidak menjawab secara tegas. Namun apabila ada, dia menganggap hal tersebut merupakan bagian dari risiko bisnis.
“Bahwa ada kejadian menyebabkan itu berhenti. Sumber penghasilan jadi macet itulah risiko bisnis,” katanya.
Rohan menyebutkan, apabila nantinya persoalan Freeport sudah rampung dan pembayaran gaji kembali normal, Bank Mandiri akan membuka kembali permohonan kredit dari karyawan Freeport.
“Pokoknya kalau dia mulai digaji lagi, kita mulai lagi. Kami tidak ada kaitannya sama proses Freeport-nya, masalah apapun. Kami ke sana sebagai pelaku bisnis yang mencari pasar di karyawan,” ujar Rohan.
Sebelumnya, Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) sejak pertengahan Februari 2017 menghentikan sementara pelayanan perkreditan kepada karyawan kontraktor PT Freeport Indonesia. Kredit yang umum dilayani itu kredit konsumtif Bank Papua, mencakup kredit multi guna, KPR, dan kredit kendaraan bermotor.
Hal tersebut buntut dari perselisihan antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia menyangkut masa depan operasi pertambangannya di Tembagapura, Timika, Papua. (antara)