BRI Target Salurkan Rp90 KUR di Timika
pada tanggal
Wednesday, 1 February 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Timika, Papua, tahun ini diberikan target untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total mencapai Rp90 miliar.
Kepala Cabang BRI Timika Muhammad Jusuf di Timika, Rabu, mengatakan target penyaluran KUR sebesar Rp90 miliar itu terdiri atas KUR mikro sebesar Rp30 miliar dan KUR retail sebesar Rp60 miliar.
"Hingga enam bulan ke depan, kami dibebankan target menyalurkan KUR retail sampai dengan Rp30 miliar, dimana Rp12 miliar (40 persen) di antaranya diarahkan untuk sektor produksi," jelas Jusuf.
Khusus untuk penyaluran KUR mikro di Timika, Jusuf mengatakan jajarannya juga harus mencari solusi guna menanggulangi penurunan angsuran pokok para nasabah sebelumnya yang diperkirakan mencapai Rp10 miliar per bulan.
"Setiap bulan kami harus mencari Rp10 miliar untuk menutupi pembayaran pokok angsuran dari nasabah. Sedangkan target kami tahun ini untuk penyaluran KUR mikro sebesar Rp30 miliar. Berarti setiap bulan harus ada pertumbuhan penyaluran KUR mikro di Timika antara Rp13 miliar hingga Rp14 miliar," jelasnya.
Jusuf optimistis mampu mencapai target penyaluran KUR baik mikro maupun retail yang dibebankan pemerintah.
Ia melihat keberadaan perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Mimika dengan puluhan ribu karyawan dan pengaruhnya yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah itu menjadi peluang besar untuk dapat menyalurkan KUR kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
"Dampak keberadaan PT Freeport di Timika sangat luar biasa dan mendorong pelaku-pelaku usaha untuk bisa lebih eksis lagi. Peluang ini yang kita tangkap terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan home industri. Melihat potensi bisnis yang ada di Timika, saya cukup optimistis," katanya.
BRI Timika juga mengerahkan 39 tenaga marketing untuk melakukan edukasi sekaligus mengidentifikasi para pelaku usaha yang ingin mendapatkan bantuan kredit permodalan melalui program KUR.
Menurut dia, program KUR yang dilayani BRI yaitu KUR mikro dengan pinjaman maksimum Rp25 juta dan KUR retail dengan pinjaman maksimum Rp500 juta.
"Kami masih menunggu kebijakan pemerintah apakah membuka kembali peluang penyaluran KUR mikro dibuka hingga Rp200 juta. Hal ini penting mengingat nilai uang Rp25 juta di Jawa atau Sumatera agak sedikit berbeda dengan di Papua, terutama di wilayah pedalaman seperti Asmat dan Ilaga. Di Papua nilai pinjaman Rp25 juta itu tidak cukup untuk dijadikan modal berusaha," ujarnya.
Khusus untuk seluruh Papua, BRI Kantor Perwakilan Jayapura dibebani target untuk menyalurkan KUR mikro sebesar Rp769 miliar dan KUR retail sebesar Rp339 miliar. Beban target penyaluran KUR tersebut dibagi merata kepada 13 kantor cabang BRI di seluruh Papua. (antara)
Kepala Cabang BRI Timika Muhammad Jusuf di Timika, Rabu, mengatakan target penyaluran KUR sebesar Rp90 miliar itu terdiri atas KUR mikro sebesar Rp30 miliar dan KUR retail sebesar Rp60 miliar.
"Hingga enam bulan ke depan, kami dibebankan target menyalurkan KUR retail sampai dengan Rp30 miliar, dimana Rp12 miliar (40 persen) di antaranya diarahkan untuk sektor produksi," jelas Jusuf.
Khusus untuk penyaluran KUR mikro di Timika, Jusuf mengatakan jajarannya juga harus mencari solusi guna menanggulangi penurunan angsuran pokok para nasabah sebelumnya yang diperkirakan mencapai Rp10 miliar per bulan.
"Setiap bulan kami harus mencari Rp10 miliar untuk menutupi pembayaran pokok angsuran dari nasabah. Sedangkan target kami tahun ini untuk penyaluran KUR mikro sebesar Rp30 miliar. Berarti setiap bulan harus ada pertumbuhan penyaluran KUR mikro di Timika antara Rp13 miliar hingga Rp14 miliar," jelasnya.
Jusuf optimistis mampu mencapai target penyaluran KUR baik mikro maupun retail yang dibebankan pemerintah.
Ia melihat keberadaan perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Mimika dengan puluhan ribu karyawan dan pengaruhnya yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah itu menjadi peluang besar untuk dapat menyalurkan KUR kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
"Dampak keberadaan PT Freeport di Timika sangat luar biasa dan mendorong pelaku-pelaku usaha untuk bisa lebih eksis lagi. Peluang ini yang kita tangkap terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan home industri. Melihat potensi bisnis yang ada di Timika, saya cukup optimistis," katanya.
BRI Timika juga mengerahkan 39 tenaga marketing untuk melakukan edukasi sekaligus mengidentifikasi para pelaku usaha yang ingin mendapatkan bantuan kredit permodalan melalui program KUR.
Menurut dia, program KUR yang dilayani BRI yaitu KUR mikro dengan pinjaman maksimum Rp25 juta dan KUR retail dengan pinjaman maksimum Rp500 juta.
"Kami masih menunggu kebijakan pemerintah apakah membuka kembali peluang penyaluran KUR mikro dibuka hingga Rp200 juta. Hal ini penting mengingat nilai uang Rp25 juta di Jawa atau Sumatera agak sedikit berbeda dengan di Papua, terutama di wilayah pedalaman seperti Asmat dan Ilaga. Di Papua nilai pinjaman Rp25 juta itu tidak cukup untuk dijadikan modal berusaha," ujarnya.
Khusus untuk seluruh Papua, BRI Kantor Perwakilan Jayapura dibebani target untuk menyalurkan KUR mikro sebesar Rp769 miliar dan KUR retail sebesar Rp339 miliar. Beban target penyaluran KUR tersebut dibagi merata kepada 13 kantor cabang BRI di seluruh Papua. (antara)