TNI dan Masyarakat Arso Renovasi 10 Gereja
pada tanggal
Tuesday, 22 November 2016
ARSO (KEEROM) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama masyarakat di perbatasan RI-PNG bersama-sama merenovasi tempat ibadah. Karya bhakti ini sekaligus mempererat tali persaudaraan guna mempertajam rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Satgas Pengaman Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Mekanis 516 Caraka Yudha bersama warga renovasi rumah ibadah.
Tentara Indonesia yang diwakili Satuan Tugas (Satgas) Pengaman Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Mekanis 516 Caraka Yudha dengan tugas pokok menjaga perbatasan ini, tak ingin ketinggalan dalam rangka mendekatkan tali silaturahmi dengan masyarakat melalui karya bakti tersebut.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim mengaku karya bakti yang dilakukan pihaknya bersama sejumlah elemen masyarakat yakni berupa pembenahan dan renovasi tempat ibadah.
"Ada sekitar 10 Gereja di Distrik Arso, Distrik Mannem dan Distrik Waris yang dilaksanakan pembenahan dan renovasi, berupa pembersihan, pengecatan bangunan dan pembenahan bangunan yang rusak," kata Letkol Inf Lukman Hakim, Senin (21/11).
Sejumlah elemen masyakat, lanjutnya seperti para kepala kampung, tokoh agama, adat, dan tokoh pemuda di wilayah yang menjadi sektor tanggung jawab Satgas Yonif Mekanis 516/CY. Menurutnya karya bakti ini dilakukan secara serentak di tiga distrik tersebut.
"Ini juga sekaligus dapat menumbuhkan rasa gotong royong serta menjaga kerukunan umat beragama," tuturnya.
Pastor Kepala Paroki Santo Wilibrodus Arso Kota, juga sebagai Kepala Dekenat Keerom, Pastor Krisphinus Bidi, SVD mengapresiasikan apa yang telah dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD, dalam hal ini Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY.
"Aparat TNI konsisten menjaga dan menjalin kerukunan umat beragama, suku, ras dan mempererat kebhinekaan Bangsa Indonesia. Terima kasih atas terlaksananya gotong royong bersama umat Kristen di tempat ibadah kami, yang kondisinya sangat minoritas di Keerom ini," kata Pastor Krisphinus.
Ia mengaku tak hanya dirinya saja yang terus membimbing masyarakat, namun aparat keamanan juga dapat berikan bimbingan dan arahan kepada mereka.
"Agar kerukunan antar umat beragama dan Kebhinekaan Tunggal Ika tetap terjaga di wilayah Kabuapaten Keerom," ujarnya. (cendananews.com)
Satgas Pengaman Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Mekanis 516 Caraka Yudha bersama warga renovasi rumah ibadah.
Tentara Indonesia yang diwakili Satuan Tugas (Satgas) Pengaman Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Mekanis 516 Caraka Yudha dengan tugas pokok menjaga perbatasan ini, tak ingin ketinggalan dalam rangka mendekatkan tali silaturahmi dengan masyarakat melalui karya bakti tersebut.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim mengaku karya bakti yang dilakukan pihaknya bersama sejumlah elemen masyarakat yakni berupa pembenahan dan renovasi tempat ibadah.
"Ada sekitar 10 Gereja di Distrik Arso, Distrik Mannem dan Distrik Waris yang dilaksanakan pembenahan dan renovasi, berupa pembersihan, pengecatan bangunan dan pembenahan bangunan yang rusak," kata Letkol Inf Lukman Hakim, Senin (21/11).
Sejumlah elemen masyakat, lanjutnya seperti para kepala kampung, tokoh agama, adat, dan tokoh pemuda di wilayah yang menjadi sektor tanggung jawab Satgas Yonif Mekanis 516/CY. Menurutnya karya bakti ini dilakukan secara serentak di tiga distrik tersebut.
"Ini juga sekaligus dapat menumbuhkan rasa gotong royong serta menjaga kerukunan umat beragama," tuturnya.
Pastor Kepala Paroki Santo Wilibrodus Arso Kota, juga sebagai Kepala Dekenat Keerom, Pastor Krisphinus Bidi, SVD mengapresiasikan apa yang telah dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD, dalam hal ini Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY.
"Aparat TNI konsisten menjaga dan menjalin kerukunan umat beragama, suku, ras dan mempererat kebhinekaan Bangsa Indonesia. Terima kasih atas terlaksananya gotong royong bersama umat Kristen di tempat ibadah kami, yang kondisinya sangat minoritas di Keerom ini," kata Pastor Krisphinus.
Ia mengaku tak hanya dirinya saja yang terus membimbing masyarakat, namun aparat keamanan juga dapat berikan bimbingan dan arahan kepada mereka.
"Agar kerukunan antar umat beragama dan Kebhinekaan Tunggal Ika tetap terjaga di wilayah Kabuapaten Keerom," ujarnya. (cendananews.com)