Siswa SMK Belajar Teknologi dan Manajemen Perkebunan Sawit
pada tanggal
Thursday, 24 November 2016
MANOKWARI - Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Papua dan Papua Barat mengikuti pelatihan teknologi dan menejemen perkebunan sawit yang digelar Lembaga Pendidikan Perkebunan di Manokwari, Papua Barat.
Pengelola Program Lembaga Pendidikan Perkebunan Sulton Parinduri di Manokwari, Rabu, mengatakan pelatihan yang berlangsung selama dua pekan ini ikuti oleh siswa/siswi SMK pertanian dan perkebunan dari Jayapura Papua, Manokwai Selatan dan Manokwari Papua Barat.
"Seluruhnya ada 30 orang, masing-masing dari SMK Lachairoy Ransiki Manokwari Selatan, SMKN 6 Manokwari SMKN 2 Nimboran dan SMKN Negeri PP Jayapura. Mereka mengikuti pelatihan sejak 20 November hingga 4 Desember 2016," katanya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2015 luas areal perkebunan kelapa sawit kurang lebih 11 juta hektare. 44 persen di antaranya merupakan perkebunan rakyat yang dikelola oleh masyarakat lokal.
Menurut dia, perkebunan sawit menjadi salah satu kekuatan ekonomi di wilayah pedesaan. Jika dikembangkan secara baik, subsektor ini bisa membantu daerah mengembangkan desa.
"Namun selama ini perkebunan sawit secara umum belum cukup menggembirakan, baik pada aspek produksi, menejemen, sumber daya manusia, kelembagaan maupun permodalan," ujarnya.
Pada pelatihan ini, katanya, peserta akan menjalani kompetisi umum terkait pengembangan diri secara mental, serta kompetensi khusus menyangkut skill atau keahlian.
"Mereka akan belajar tentang pengelolaan kesesuaian lahan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama hingga pengelolaan panen dan pengakutan. Peserta pun akan diberi kesempatan untuk langsung praktek atau magang," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, peserta juga akan menjalani pelatihan lain untuk membina mental kepemimpinan. Melalui pelatihan ini peserta akan dicetak menjadi seorang pelaku usaha perkebunan yang profesional.
"Pelatihan ini angkatan XXX dan akan berlangsung secara berkala bagi siswa/siswi SMK pertanian dan perkebunan. Kegiatan dilaksanakan berkat kerjasama LPP Kampus Medan dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit," ujarnya. (antara)
Pengelola Program Lembaga Pendidikan Perkebunan Sulton Parinduri di Manokwari, Rabu, mengatakan pelatihan yang berlangsung selama dua pekan ini ikuti oleh siswa/siswi SMK pertanian dan perkebunan dari Jayapura Papua, Manokwai Selatan dan Manokwari Papua Barat.
"Seluruhnya ada 30 orang, masing-masing dari SMK Lachairoy Ransiki Manokwari Selatan, SMKN 6 Manokwari SMKN 2 Nimboran dan SMKN Negeri PP Jayapura. Mereka mengikuti pelatihan sejak 20 November hingga 4 Desember 2016," katanya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2015 luas areal perkebunan kelapa sawit kurang lebih 11 juta hektare. 44 persen di antaranya merupakan perkebunan rakyat yang dikelola oleh masyarakat lokal.
Menurut dia, perkebunan sawit menjadi salah satu kekuatan ekonomi di wilayah pedesaan. Jika dikembangkan secara baik, subsektor ini bisa membantu daerah mengembangkan desa.
"Namun selama ini perkebunan sawit secara umum belum cukup menggembirakan, baik pada aspek produksi, menejemen, sumber daya manusia, kelembagaan maupun permodalan," ujarnya.
Pada pelatihan ini, katanya, peserta akan menjalani kompetisi umum terkait pengembangan diri secara mental, serta kompetensi khusus menyangkut skill atau keahlian.
"Mereka akan belajar tentang pengelolaan kesesuaian lahan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama hingga pengelolaan panen dan pengakutan. Peserta pun akan diberi kesempatan untuk langsung praktek atau magang," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, peserta juga akan menjalani pelatihan lain untuk membina mental kepemimpinan. Melalui pelatihan ini peserta akan dicetak menjadi seorang pelaku usaha perkebunan yang profesional.
"Pelatihan ini angkatan XXX dan akan berlangsung secara berkala bagi siswa/siswi SMK pertanian dan perkebunan. Kegiatan dilaksanakan berkat kerjasama LPP Kampus Medan dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit," ujarnya. (antara)