KNKT Catat Enam Kali Kecelakaan di Bandara Ilaga
pada tanggal
Wednesday, 23 November 2016
KOTA JAYAPURA - Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua mencatat enam kali kecelakaan penerbangan terjadi di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak.
Tingginya tingkat kecelakaan di Ilaga mendapat perhatian khusus saat pertemuan yang membahas keamanan penerbangan di Sorong, kata perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyana kepada Antara, Rabu.
Dikatakan, dari 13 kecelakaan penerbangan sejak 9 Mei lalu, enam diantaranya terjadi di Ilaga yang disebabkan berbagai faktor diantaranya tergelincir saat melakukan pendaratan.
Karena itu, lanjutnya, perlu perhatian khusus dari perusahaan penerbangan yang perusahaannya melayani rute ke Ilaga.
Sementara itu Kepala Bandara Ilaga Deni Djoko yang dihubungi secara terpisah mengakui Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan peringatan kepada perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawatnya ke pedalaman Papua agar kru baik pilot maupun tehnisinya harus betul-betul berpengalaman.
Sarana pendukung yang dimiliki lapangan terbang juga masih terbatas sehingga para pilot harus dilatih khusus sebelum melayani rute penerbangan ke Ilaga.
"Pelatihan khusus itu diperlukan karena sebelum mendarat harus melewati 'close area' atau biasa disebut 'pintu angin' yang cukup berbahaya sehingga dengan adanya pelatihan diharapkan pilot maupun kru mampu mengatasi berbagai permasalahan selama penerbangan," kata Kepala Bandara Ilaga Deni Djoko. (antara)
Tingginya tingkat kecelakaan di Ilaga mendapat perhatian khusus saat pertemuan yang membahas keamanan penerbangan di Sorong, kata perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyana kepada Antara, Rabu.
Dikatakan, dari 13 kecelakaan penerbangan sejak 9 Mei lalu, enam diantaranya terjadi di Ilaga yang disebabkan berbagai faktor diantaranya tergelincir saat melakukan pendaratan.
Karena itu, lanjutnya, perlu perhatian khusus dari perusahaan penerbangan yang perusahaannya melayani rute ke Ilaga.
Sementara itu Kepala Bandara Ilaga Deni Djoko yang dihubungi secara terpisah mengakui Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan peringatan kepada perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawatnya ke pedalaman Papua agar kru baik pilot maupun tehnisinya harus betul-betul berpengalaman.
Sarana pendukung yang dimiliki lapangan terbang juga masih terbatas sehingga para pilot harus dilatih khusus sebelum melayani rute penerbangan ke Ilaga.
"Pelatihan khusus itu diperlukan karena sebelum mendarat harus melewati 'close area' atau biasa disebut 'pintu angin' yang cukup berbahaya sehingga dengan adanya pelatihan diharapkan pilot maupun kru mampu mengatasi berbagai permasalahan selama penerbangan," kata Kepala Bandara Ilaga Deni Djoko. (antara)