50 Hektar di Distrik Prafi Diserang Hama
pada tanggal
Sunday, 20 November 2016
MANOKWARI - Tanaman padi seluas 50 hektare di wilayah Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diserang hama.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Sabtu, mengatakan serangan hama ini berlangsung cukup cepat. Pekan lalu baru 17 hektare tanaman padi yang diserang, beberapa hari lalu meningkat drastis menjadi 50 hektare.
Menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya bersama petani dan petugas Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikiltura (BPTPH) Provinsi Papua Barat berjibaku memberantas hama tersebut. Ia tak ingin, hama tersebut merajalela dan menyerang sawah padi lainya.
"Hari Kamis lalu, kami melakukan penyemprotan serentak. Mudah-mudah hama mati sehingga tanaman padi kita tumbuh berproduksi secara sempurna," katanya.
Dia menyebutkan, tanaman padi yang diserang hama wilayah satuan pemukiman (SP) IV tersebut sedang dalam proses pertumbuhan. Diperkirakan usia tanaman tersebut berkisar antara dua hingga tiga minggu.
Sebelumnya, hama coklat menyerang 105 hektare di SP II Prafi. Serangan hama di wilayah ini berlangsung lebih cepat dibanding hama di SP IV.
"Untuk serangan hama yang sebelumnya sudah kami tangani dan saat ini sudah panen. Kami belum cek kembali apakah serangan hama itu mempengaruhi hasil produksi atau tidak, semoga saja tidak," ujarnya.
Ia bersyukur Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan cukup serius memperhartikan sektor pertanian. Untuk menangani serangan hama ini Dinas Pertanian memperoleh alokasi anggaran dari APBD perubahan 2016.
Kukuh menambahkan, serangan hama pun terjadi di wilayah Distrik Sidey, namun tanaman yang diserang tidak cukup banyak dan sudah ditangani.
"Mudah-mudahan hama yang di SP IV ini benar-benar mati sehingga tidak merambat ke daerah lain. Kita berharap, produksi padi tahun ini meningkat dari tahun lalu," ucapnya.(antara)
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Sabtu, mengatakan serangan hama ini berlangsung cukup cepat. Pekan lalu baru 17 hektare tanaman padi yang diserang, beberapa hari lalu meningkat drastis menjadi 50 hektare.
Menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya bersama petani dan petugas Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikiltura (BPTPH) Provinsi Papua Barat berjibaku memberantas hama tersebut. Ia tak ingin, hama tersebut merajalela dan menyerang sawah padi lainya.
"Hari Kamis lalu, kami melakukan penyemprotan serentak. Mudah-mudah hama mati sehingga tanaman padi kita tumbuh berproduksi secara sempurna," katanya.
Dia menyebutkan, tanaman padi yang diserang hama wilayah satuan pemukiman (SP) IV tersebut sedang dalam proses pertumbuhan. Diperkirakan usia tanaman tersebut berkisar antara dua hingga tiga minggu.
Sebelumnya, hama coklat menyerang 105 hektare di SP II Prafi. Serangan hama di wilayah ini berlangsung lebih cepat dibanding hama di SP IV.
"Untuk serangan hama yang sebelumnya sudah kami tangani dan saat ini sudah panen. Kami belum cek kembali apakah serangan hama itu mempengaruhi hasil produksi atau tidak, semoga saja tidak," ujarnya.
Ia bersyukur Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan cukup serius memperhartikan sektor pertanian. Untuk menangani serangan hama ini Dinas Pertanian memperoleh alokasi anggaran dari APBD perubahan 2016.
Kukuh menambahkan, serangan hama pun terjadi di wilayah Distrik Sidey, namun tanaman yang diserang tidak cukup banyak dan sudah ditangani.
"Mudah-mudahan hama yang di SP IV ini benar-benar mati sehingga tidak merambat ke daerah lain. Kita berharap, produksi padi tahun ini meningkat dari tahun lalu," ucapnya.(antara)