Yayasan Helivida Operasikan Helikopter dari Manokwari
pada tanggal
Wednesday, 15 June 2016
MANOKWARI - Yayasan Helivida Indonesia mulai bulan ini akan mengoperasikan satu unit Helikopter untuk memberikan layanan kemanusiaan di wilayah pedalaman Provinsi Papua Barat.
Direktur yayasan Helivida Indonesia Situmorang di Manokwari, Selasa, mengatakan helikopter tersebut khusus diperuntukan untuk layanan sosial.
"Di wilayah Papua dan Papua Barat, masih banyak masyarakat suku pedalaman yang belum terjamah pelayanan akibat terbatasnya infrastruktur. Itu alasan kami datang ke sini," katanya.
Layanan Yayasan tersebut, murni membawa misi sosial tanpa orienstasi profit. Pihaknya siap melayani penerbangan untuk misi kemanusiaan seperti bencana alam dan pembangunan sarana publik.
Selain Papua Barat, layanan serupa dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Seluruhnya berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Pada program tersebut, pihaknya hanya menyiapkan Helikopter dan pilot. Saat beroperasi pemerintah diminta untuk menyiapkan biaya operasional untuk membiayai kebutuhan bahan bakar bakar pesawat tersebut.
"Selama masih dibutuhkan, kami akan terus ada di Papua Barat. Tidak ada kontrak kerja, termasuk batas waktu pelayanan ini," ujarnya.
Saat ini, Helikopter Helivida sudah beroperasi ke wilayah utara Papua Barat. Pihaknya akan bekerjasama dengan para misionaris agama.
Dia menjelaskan, Holikopter yang dioperasikan di Papua Barat saat ini berupa Helicopter belt long ranger dengan kapasitas 7 pacs.
Pada akhir tahun 2016 akan didatangkan dua unit Helikopter tipe 350 Airbas B-2 dan 350 Airbas B-3.
Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi mengatakan, membangun Tanah Papua dibutuhkan transportasi dan komunikasi. Ia bersyukur atas kehadiran Yayasan Helivida di daerah tersebut.
"Dari dulu kami merindukan kehadiran pelayanan helikopter. Kami mau beli tapi tidak mampu, sekarang Yayasan Helivida sudah datang. Kami sangat bersyukur," katanya. (antara)
Direktur yayasan Helivida Indonesia Situmorang di Manokwari, Selasa, mengatakan helikopter tersebut khusus diperuntukan untuk layanan sosial.
"Di wilayah Papua dan Papua Barat, masih banyak masyarakat suku pedalaman yang belum terjamah pelayanan akibat terbatasnya infrastruktur. Itu alasan kami datang ke sini," katanya.
Layanan Yayasan tersebut, murni membawa misi sosial tanpa orienstasi profit. Pihaknya siap melayani penerbangan untuk misi kemanusiaan seperti bencana alam dan pembangunan sarana publik.
Selain Papua Barat, layanan serupa dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Seluruhnya berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Pada program tersebut, pihaknya hanya menyiapkan Helikopter dan pilot. Saat beroperasi pemerintah diminta untuk menyiapkan biaya operasional untuk membiayai kebutuhan bahan bakar bakar pesawat tersebut.
"Selama masih dibutuhkan, kami akan terus ada di Papua Barat. Tidak ada kontrak kerja, termasuk batas waktu pelayanan ini," ujarnya.
Saat ini, Helikopter Helivida sudah beroperasi ke wilayah utara Papua Barat. Pihaknya akan bekerjasama dengan para misionaris agama.
Dia menjelaskan, Holikopter yang dioperasikan di Papua Barat saat ini berupa Helicopter belt long ranger dengan kapasitas 7 pacs.
Pada akhir tahun 2016 akan didatangkan dua unit Helikopter tipe 350 Airbas B-2 dan 350 Airbas B-3.
Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi mengatakan, membangun Tanah Papua dibutuhkan transportasi dan komunikasi. Ia bersyukur atas kehadiran Yayasan Helivida di daerah tersebut.
"Dari dulu kami merindukan kehadiran pelayanan helikopter. Kami mau beli tapi tidak mampu, sekarang Yayasan Helivida sudah datang. Kami sangat bersyukur," katanya. (antara)