Thomas Trikasih Lembong Nilai Tolikara Miliki Potensi Pertanian
pada tanggal
Monday, 13 June 2016
KABURAGA (TOLIKARA) – Kementerian Perdagangan akan mengembangkan pertanian kopi di Kabupaten Tolikara. Untuk tindak lanjutnya, Kementrian Perdagangan akan menyiapkan tenaga pendamping bagi petani disana.
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong dalam kunjungannya ke Karubaga, Ibukota Kabupaten Tolikara menuturkan bahwa tenaga terpadu UMKM akan disiapkan pada sejumlah bidang usaha, baik di bidang perdagangan, pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Tenaga-tenaga pendamping akan kami berikan di Tolikara dan juga semua kabupaten di Indonesia, tergantung kebutuhan pada daerah masing-masing,” kata Lembong dalam kunjungannya yang didampingi Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya, Sabtu 11 Juni 2016.
Dalam tatap muka dengan petani di Tolikara, Lembong mengaku sangat kagum dengan alam dan topografi Tolikara yang memiliki tanah yang subur.
“Tanpa pupuk pun, saya yakin, tanah di Tolikara dapat menghasilkan produk unggulan berupa sayur-mayur, buah-buahan dan juga produk unggulan khas lainnya seperti kopi dan buah merah,” kata Lembong lagi.
Lembong pun berharap kopi jenis torabika dapat dikembangkan di Tolikara. Salah satunya karena daerah Tolikara memilki iklim sub tropis yang berada dengan curah hujan yang cukup tinggi dan daerahnya diketinggian.
“Saya yakin, jika ini diseriusi dan dikembangkan, maka Tolikara akan mampu menjadi penghasil industri kopi torabika yang unggul,” ucapnya.
Menurutnya yang saat ini ditekankan oleh petani dan masyarakat di Tolikara, bukan soal uang atau keuntungan lainnya. Tetapi cara menumbuhkan perdagangan di suatu daerah itu, bagaimana hubungan sosial antar manusia. Misalnya saat terjadi transaksi jual-beli, disitulah terjadi titik temu, kesepakatan tukar barang dengan uang atau sebaliknya. Maka dengan sendirinya akan terjalin persahabatan dalam perdagangan itu atau biasa disebut juga dengan langganan.
“Nah, dengan adanya langganan yang pada akhirnya bisa menjadi sahabat itulah yang dengan sendirinya akan menghasilkan keuntungan yang berlimpah, sebab interaksi itu pasti akan terjadi setiap ada transaksi jual-beli,” ujarnya.
Lembong yang dalam kunjungan pertama kalinya ke Tolikara itu, juga sangat mengagumi budaya Tolikara, salah satunya dengan cara dia memuji atraksi tarian sambutan yang diterimanya saat tiba di Karubaga.
“Terima kasih juga saya ucapkan atas sambutan dari penari-penari yang luar biasa,” ungkap Lembong yang juga menyempatkan diri berbelanja di Pasar tradisional Tolikara dalam kunjungannya. (kabarpapua)
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong dalam kunjungannya ke Karubaga, Ibukota Kabupaten Tolikara menuturkan bahwa tenaga terpadu UMKM akan disiapkan pada sejumlah bidang usaha, baik di bidang perdagangan, pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Tenaga-tenaga pendamping akan kami berikan di Tolikara dan juga semua kabupaten di Indonesia, tergantung kebutuhan pada daerah masing-masing,” kata Lembong dalam kunjungannya yang didampingi Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya, Sabtu 11 Juni 2016.
Dalam tatap muka dengan petani di Tolikara, Lembong mengaku sangat kagum dengan alam dan topografi Tolikara yang memiliki tanah yang subur.
“Tanpa pupuk pun, saya yakin, tanah di Tolikara dapat menghasilkan produk unggulan berupa sayur-mayur, buah-buahan dan juga produk unggulan khas lainnya seperti kopi dan buah merah,” kata Lembong lagi.
Lembong pun berharap kopi jenis torabika dapat dikembangkan di Tolikara. Salah satunya karena daerah Tolikara memilki iklim sub tropis yang berada dengan curah hujan yang cukup tinggi dan daerahnya diketinggian.
“Saya yakin, jika ini diseriusi dan dikembangkan, maka Tolikara akan mampu menjadi penghasil industri kopi torabika yang unggul,” ucapnya.
Menurutnya yang saat ini ditekankan oleh petani dan masyarakat di Tolikara, bukan soal uang atau keuntungan lainnya. Tetapi cara menumbuhkan perdagangan di suatu daerah itu, bagaimana hubungan sosial antar manusia. Misalnya saat terjadi transaksi jual-beli, disitulah terjadi titik temu, kesepakatan tukar barang dengan uang atau sebaliknya. Maka dengan sendirinya akan terjalin persahabatan dalam perdagangan itu atau biasa disebut juga dengan langganan.
“Nah, dengan adanya langganan yang pada akhirnya bisa menjadi sahabat itulah yang dengan sendirinya akan menghasilkan keuntungan yang berlimpah, sebab interaksi itu pasti akan terjadi setiap ada transaksi jual-beli,” ujarnya.
Lembong yang dalam kunjungan pertama kalinya ke Tolikara itu, juga sangat mengagumi budaya Tolikara, salah satunya dengan cara dia memuji atraksi tarian sambutan yang diterimanya saat tiba di Karubaga.
“Terima kasih juga saya ucapkan atas sambutan dari penari-penari yang luar biasa,” ungkap Lembong yang juga menyempatkan diri berbelanja di Pasar tradisional Tolikara dalam kunjungannya. (kabarpapua)