Polisi Sorong Halangi Arak-Arakan Jenazah Suku Kokoda
pada tanggal
Monday, 20 June 2016
KOTA SORONG - Puluhan aparat kepolisian bersejata lengkap serta menggunakan mobil barak kuda menghadang ratusan massa suku Kokoda yang melakukan aksi arak-arakan jenazah seorang warga bernama Said Adone di sepanjang Jalan Yos Sudarso Kota Sorong, Minggu.
Pantauan di Jalan Yos Sudarso Kota Sorong, Minggu, ratusan massa suku Kokoda yang mengarak-arakan jenazah menuju Polres Sorong Kota dihadang di depan RSUD, jenazah yang diarak tersebut langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD.
Ratusan massa yang sebagian besar membawa senjata tajam itu langsung dibubarkan secara baik-baik oleh aparat kepolisian.
Salah seorang massa Ajin (23) mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kemarahan masyarakat Kokoda karena salah seorang warga Said Adone dianiaya hingga tewas subuh tadi di pasar Rufei.
"Tujuan kami melakukan arak-arakan jenazah ini untuk meminta kepolisian Polres Sorong kota menangkap pelaku penganiayaan yang sudah diketahui identitasnya," kata Ajin.
Menurut dia, massa aksi tidak anarkis dan tidak pula merugikan pihak lain hanya ingin menyampaikan kepada Polres setempat untuk secepatnya menangkap pelaku penganiayaan itu.
Aksi arak-arakan jenazah itu mengakibatkan situasi kota Sorong pagi hingga siang hari mencekam dan masyarakat takut keluar rumah. (antara)
Pantauan di Jalan Yos Sudarso Kota Sorong, Minggu, ratusan massa suku Kokoda yang mengarak-arakan jenazah menuju Polres Sorong Kota dihadang di depan RSUD, jenazah yang diarak tersebut langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD.
Ratusan massa yang sebagian besar membawa senjata tajam itu langsung dibubarkan secara baik-baik oleh aparat kepolisian.
Salah seorang massa Ajin (23) mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kemarahan masyarakat Kokoda karena salah seorang warga Said Adone dianiaya hingga tewas subuh tadi di pasar Rufei.
"Tujuan kami melakukan arak-arakan jenazah ini untuk meminta kepolisian Polres Sorong kota menangkap pelaku penganiayaan yang sudah diketahui identitasnya," kata Ajin.
Menurut dia, massa aksi tidak anarkis dan tidak pula merugikan pihak lain hanya ingin menyampaikan kepada Polres setempat untuk secepatnya menangkap pelaku penganiayaan itu.
Aksi arak-arakan jenazah itu mengakibatkan situasi kota Sorong pagi hingga siang hari mencekam dan masyarakat takut keluar rumah. (antara)