Pemprov Papua Barat Percepat Proyek Pembangunan Kereta Api
pada tanggal
Wednesday, 15 June 2016
MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat Berupaya mempercepat pembebasan lahan untuk proyek pembangunan fasilitas perekeratapian di Kota Sorong.
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Papua Barat Bambang Heriawan Soesanto, di Manokwari, Selasa, mengatakan pembebasan lahan stasiun besar kereta api (KA) yang akan dibangun di Kota Sorong terkendala masalah data.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan siap membebaskan lahan tersebut jika Pemerintah Kota Sorong sudah menyerahkan data yang valid terkait luas lahan, kesepakatan harga dengan masyarakat pemilik hak ulayat, serta biaya operasional atau proses pembebasan lahan tersebut.
Sesuai rencana, kata dia, peluncuran proyek perkeretaapian Papua Barat akan dilaksanakan di Kota Sorong pada semester II tahun 2016. Proyek tersebut akan dimulai dengan membangun stasiun besar di Kota Sorong "Lahan sudah ada tinggal pembebasannya saja. Lahan yang disiapkan selebar 50 meter dengan panjang track sejauh 5 kilometer," kata dia lagi.
Menyikapi persoalan itu, ujarnya lagi, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta wali kota Sorong.
Hasil koordinasi itu, kata dia, wali kota menyampaikan bahwa pertemuan dengan masyarakat pemilik lahan baru bisa dilaksanakan pada bulan Juli mendatang.
"Kalau bisa bulan ini sudah diserahkan, mengingat pihak kementerian menginginkan pada bulan ini untuk kepentingan revisi DIPA," ujarnya lagi.
Bambang bertekad untuk mengupayakan agar Pemkot Sorong mempercepat pertemuan dengan pemilik lahan. Diharapkan proyek perkeretaapian terealisasi segera.
"Data tersebut sangat diperlukan, karena Kementerian Perhubungan bulan ini akan melakukan revisi DIPA. Diharapkan, anggaran pembebasan lahan tersebut terakomodir dalam DIPA Kementerian pada tahun ini," ujar Bambang lagi.
Bambang menyebutkan, lokasi stasiun besar tersebut berada di kawasan Kilometer 12 Kota Sorong. Stasiun tersebut akan berdampingan dengan Terminal B Kota Sorong. (antara)
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Papua Barat Bambang Heriawan Soesanto, di Manokwari, Selasa, mengatakan pembebasan lahan stasiun besar kereta api (KA) yang akan dibangun di Kota Sorong terkendala masalah data.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan siap membebaskan lahan tersebut jika Pemerintah Kota Sorong sudah menyerahkan data yang valid terkait luas lahan, kesepakatan harga dengan masyarakat pemilik hak ulayat, serta biaya operasional atau proses pembebasan lahan tersebut.
Sesuai rencana, kata dia, peluncuran proyek perkeretaapian Papua Barat akan dilaksanakan di Kota Sorong pada semester II tahun 2016. Proyek tersebut akan dimulai dengan membangun stasiun besar di Kota Sorong "Lahan sudah ada tinggal pembebasannya saja. Lahan yang disiapkan selebar 50 meter dengan panjang track sejauh 5 kilometer," kata dia lagi.
Menyikapi persoalan itu, ujarnya lagi, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta wali kota Sorong.
Hasil koordinasi itu, kata dia, wali kota menyampaikan bahwa pertemuan dengan masyarakat pemilik lahan baru bisa dilaksanakan pada bulan Juli mendatang.
"Kalau bisa bulan ini sudah diserahkan, mengingat pihak kementerian menginginkan pada bulan ini untuk kepentingan revisi DIPA," ujarnya lagi.
Bambang bertekad untuk mengupayakan agar Pemkot Sorong mempercepat pertemuan dengan pemilik lahan. Diharapkan proyek perkeretaapian terealisasi segera.
"Data tersebut sangat diperlukan, karena Kementerian Perhubungan bulan ini akan melakukan revisi DIPA. Diharapkan, anggaran pembebasan lahan tersebut terakomodir dalam DIPA Kementerian pada tahun ini," ujar Bambang lagi.
Bambang menyebutkan, lokasi stasiun besar tersebut berada di kawasan Kilometer 12 Kota Sorong. Stasiun tersebut akan berdampingan dengan Terminal B Kota Sorong. (antara)