Pelindo Manokwari Tingkatkan Kualitas Pelayanan Bongkar Muat
pada tanggal
Wednesday, 15 June 2016
MANOKWARI - PT Pelabuhan Indonesia IV/Manokwari, Provinsi Papua Barat, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan bongkar muat di Pelabuhan tersebut.
General manager PT Pelindo IV Jems Lapod di Manokwari, Rabu, mengatakan, saat ini dua unit "fix crane" sedang dibangun untuk memperlancar arus bongkar muat peti kemas.
Dia menyebutkan, aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Manokwari terus meningkat cukup signifikan.
"Misalnya perbandingan pertumbuhan peti kemas pada bulan Mei 2015 terhadap Mei 2016 terjadi peningkatan sebesar 20 persen. Pertumbuhan ini cukup tinggi, karena biasanya pertumbuhan peti kemas hanya di kisaran 12 sampai 15 persen," kata dia.
Jems memastikan, setelah dua fix crane yang baru beroperasi aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan itu bisa lebih cepat. Satu alat fix crane mampu membongkar/muat 20 box/jam.
"Saat ini kita hanya mampu membongkar 13 box per jam. Sehari hanya mampu 300 box. Kalau dua fix crane beru telah beroperasi 40 box akan terbongkar per jam. Dalam 10 jam kerja kita bisa membongkar sebanyak 400 box," ujarnya lagi.
Kecepatan bongkar/muat, kata dia, sangat dibutuhkan untuk mengurangi antrian kapal sandar di pelabuhan tersebut.
Pihaknya menargetkan, pada awal tahun 2017 mendatang dua unit fix crane itu sudah bisa beroperasi. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah.
"Distribusi barang dari pelabuhan ke masyarakat akan lebih cepat. Dengan sendirinya bisa menekan harga barang di pasaran," kata dia lagi.
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi tren pertumbuhan peti kemas di Pelabuhan tersebut, PT. Pelindo pun memperpanjang Dermaga dan memperluas fasilititas penumpukan kontainer.Budi Suyanto (antara)
General manager PT Pelindo IV Jems Lapod di Manokwari, Rabu, mengatakan, saat ini dua unit "fix crane" sedang dibangun untuk memperlancar arus bongkar muat peti kemas.
Dia menyebutkan, aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Manokwari terus meningkat cukup signifikan.
"Misalnya perbandingan pertumbuhan peti kemas pada bulan Mei 2015 terhadap Mei 2016 terjadi peningkatan sebesar 20 persen. Pertumbuhan ini cukup tinggi, karena biasanya pertumbuhan peti kemas hanya di kisaran 12 sampai 15 persen," kata dia.
Jems memastikan, setelah dua fix crane yang baru beroperasi aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan itu bisa lebih cepat. Satu alat fix crane mampu membongkar/muat 20 box/jam.
"Saat ini kita hanya mampu membongkar 13 box per jam. Sehari hanya mampu 300 box. Kalau dua fix crane beru telah beroperasi 40 box akan terbongkar per jam. Dalam 10 jam kerja kita bisa membongkar sebanyak 400 box," ujarnya lagi.
Kecepatan bongkar/muat, kata dia, sangat dibutuhkan untuk mengurangi antrian kapal sandar di pelabuhan tersebut.
Pihaknya menargetkan, pada awal tahun 2017 mendatang dua unit fix crane itu sudah bisa beroperasi. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah.
"Distribusi barang dari pelabuhan ke masyarakat akan lebih cepat. Dengan sendirinya bisa menekan harga barang di pasaran," kata dia lagi.
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi tren pertumbuhan peti kemas di Pelabuhan tersebut, PT. Pelindo pun memperpanjang Dermaga dan memperluas fasilititas penumpukan kontainer.Budi Suyanto (antara)