Maskapai di Mimika Diminta Turunkan Harga Tiket
pada tanggal
Monday, 20 June 2016
TIMIKA (MIMIKA) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika Provinsi Papua mengingatkan seluruh operator penerbangan di wilayah itu agar tidak menaikkan harga tiket selama musim liburan sekolah hingga Lebaran 2016.
"Setiap musim liburan, apalagi bersamaan dengan bulan puasa dan lebaran, biasanya permintaan tiket selalu tinggi sehingga operator penerbangan menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya," kata Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Minggu.
Meski demikian, lanjut Rettob, sudah ada aturan tentang penetapan tarif batas atas. Operator penerbangan tidak boleh menjual tiket lebih mahal dari tarif batas atas yang telah ditentukan pemerintah," kata John Rettob.
John mengaku belum mengecek soal tarif tiket penerbangan sejumlah operator penerbangan di Timika. Namun dari laporan warga, diketahui bahwa harga tiket penerbangan dari Timika ke berbagai kota di wilayah barat Indonesia menjelang hari raya Lebaran 2016 sangat mahal.
"Kami belum mengeceknya, mudah-mudahan harga tiket yang mereka jual masih dalam ambang batas yang ditentukan pemerintah," katanya.
Salah seorang warga Timika Busman mengatakan tiket pesawat Garuda Indonesia rute Timika-Makassar sudah terjual habis bahkan 10 hari sebelum hari raya Lebaran 2016 yang jatuh pada 6 Juli.
"Saya sudah pesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau dipesan sekarang, harga tiket Timika-Makassar bisa sampai Rp5 juta," katanya.
Warga Timika berharap pemerintah daerah memberikan izin kepada sebanyak-banyaknya operator penerbangan untuk dapat mengoperasikan pesawatnya dari dan ke Timika.
"Sekarang ini pilihan pesawatnya sangat terbatas karena hanya ada dua penerbangan komersial yang terbang ke Timika yaitu Garuda dan Sriwijaya. Kalau sudah menjelang hari raya, harga tiket penerbangan dari dan ke Timika semakin mahal. Tolong pemerintah daerah memperhatikan hal ini agar masyarakat bisa terbantu," harap Busman. (antara)
"Setiap musim liburan, apalagi bersamaan dengan bulan puasa dan lebaran, biasanya permintaan tiket selalu tinggi sehingga operator penerbangan menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya," kata Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Minggu.
Meski demikian, lanjut Rettob, sudah ada aturan tentang penetapan tarif batas atas. Operator penerbangan tidak boleh menjual tiket lebih mahal dari tarif batas atas yang telah ditentukan pemerintah," kata John Rettob.
John mengaku belum mengecek soal tarif tiket penerbangan sejumlah operator penerbangan di Timika. Namun dari laporan warga, diketahui bahwa harga tiket penerbangan dari Timika ke berbagai kota di wilayah barat Indonesia menjelang hari raya Lebaran 2016 sangat mahal.
"Kami belum mengeceknya, mudah-mudahan harga tiket yang mereka jual masih dalam ambang batas yang ditentukan pemerintah," katanya.
Salah seorang warga Timika Busman mengatakan tiket pesawat Garuda Indonesia rute Timika-Makassar sudah terjual habis bahkan 10 hari sebelum hari raya Lebaran 2016 yang jatuh pada 6 Juli.
"Saya sudah pesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau dipesan sekarang, harga tiket Timika-Makassar bisa sampai Rp5 juta," katanya.
Warga Timika berharap pemerintah daerah memberikan izin kepada sebanyak-banyaknya operator penerbangan untuk dapat mengoperasikan pesawatnya dari dan ke Timika.
"Sekarang ini pilihan pesawatnya sangat terbatas karena hanya ada dua penerbangan komersial yang terbang ke Timika yaitu Garuda dan Sriwijaya. Kalau sudah menjelang hari raya, harga tiket penerbangan dari dan ke Timika semakin mahal. Tolong pemerintah daerah memperhatikan hal ini agar masyarakat bisa terbantu," harap Busman. (antara)