Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Ramadhan
pada tanggal
Thursday, 16 June 2016
KOTA JAYAPURA - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengungkapkan pada minggu pertama Ramadhan 1437 Hijriah, konsumsi BBM masyarakat mengalami penurunan meski angkanya tidak besar.
"Awal Ramadhan kecendrungannya malah turun karena baru awal puasa biasanya masyarakat maunya masih di rumah saja. Kalau turunnya tidak besar, kecendrungannya masih normal, turunnya hanya 2-3 persen," ujar Executive Ritel Pertamina MOR VIII Arif Wahyu di Jayapura, Rabu.
Ia memprediksi konsumsi BBM masyarakat akan segera meningkat seiring dengan terus bertambahnya kebutuhan, terutama menjelang perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah pada 6-7 Juli 2016.
"Mungkin nanti pertengahan saat kebutuhan masyarakat meningkat baru konsumsi BBM akan naik," kata dia.
Sebelumnya, Manajer Ritel Pertamina MOR VIII Zibali Hisbu Masih menyebut Pertamina akan menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang bulan puasa (Ramadhan 1437 Hijriah).
"Khusus untuk menghadapi lebaran kita pastikan ada penambahan, dilihat dari semua historisnya, semua BBM naik sebesar enam persen," kata dia.
Ia menyebut untuk BBM jenis premium, Pertamina memprediksi terjadi kenaikan tiga persen, dari 1.580 KL/hari menjadi 1.626 KL. Lalu minyak tanah kenaikannya diestimasi menjadi 758 KL.
"Sementara untuk solar kami prediksi naik hingga delapan persen dari sebelumnya 494 KL menjadi 536 KL," kata dia.
Zibali pun menyebut khusus untuk pertalite pihaknya memperkirakan akan ada kenaikan konsumsi yang cukup tinggi, dimana angkanya diyakini akan lebih dari 50 persen.
"Untuk pertalite kita naik lebihnya 50 persen jadi ini yang akan antisipasi, untuk ovel all semua naik ena persen dari rata- rata. Tepatnya pertalite kami perkirakan naik 68 persen dari yang sebelumnya 97 KL menjadi 162 KL," ujarnya lagi.
Ditegaskannya, prediksi tersebut diyakini akan mampu mencukupi kebutuhan BBM masyarakat.
"Dalam menghitung ini kami estimasikan angka optimis, dan kita sudah lebihkan karena intinya lebih baik kita kelebihan dari pada kita kurang," ujar Zibali. (antara)
"Awal Ramadhan kecendrungannya malah turun karena baru awal puasa biasanya masyarakat maunya masih di rumah saja. Kalau turunnya tidak besar, kecendrungannya masih normal, turunnya hanya 2-3 persen," ujar Executive Ritel Pertamina MOR VIII Arif Wahyu di Jayapura, Rabu.
Ia memprediksi konsumsi BBM masyarakat akan segera meningkat seiring dengan terus bertambahnya kebutuhan, terutama menjelang perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah pada 6-7 Juli 2016.
"Mungkin nanti pertengahan saat kebutuhan masyarakat meningkat baru konsumsi BBM akan naik," kata dia.
Sebelumnya, Manajer Ritel Pertamina MOR VIII Zibali Hisbu Masih menyebut Pertamina akan menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang bulan puasa (Ramadhan 1437 Hijriah).
"Khusus untuk menghadapi lebaran kita pastikan ada penambahan, dilihat dari semua historisnya, semua BBM naik sebesar enam persen," kata dia.
Ia menyebut untuk BBM jenis premium, Pertamina memprediksi terjadi kenaikan tiga persen, dari 1.580 KL/hari menjadi 1.626 KL. Lalu minyak tanah kenaikannya diestimasi menjadi 758 KL.
"Sementara untuk solar kami prediksi naik hingga delapan persen dari sebelumnya 494 KL menjadi 536 KL," kata dia.
Zibali pun menyebut khusus untuk pertalite pihaknya memperkirakan akan ada kenaikan konsumsi yang cukup tinggi, dimana angkanya diyakini akan lebih dari 50 persen.
"Untuk pertalite kita naik lebihnya 50 persen jadi ini yang akan antisipasi, untuk ovel all semua naik ena persen dari rata- rata. Tepatnya pertalite kami perkirakan naik 68 persen dari yang sebelumnya 97 KL menjadi 162 KL," ujarnya lagi.
Ditegaskannya, prediksi tersebut diyakini akan mampu mencukupi kebutuhan BBM masyarakat.
"Dalam menghitung ini kami estimasikan angka optimis, dan kita sudah lebihkan karena intinya lebih baik kita kelebihan dari pada kita kurang," ujar Zibali. (antara)