Perhimpunan Anggrek Indoesia Gelar Seminar Pelestarian Species Papua
pada tanggal
Saturday, 14 May 2016
KOTA JAYAPURA – Perhimpunan Anggrek Indoesia menggelar seminar dengan tema "Cintailah dan Lestarikan Anggrek Spesies Papua" di Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura, Papua, Jumat, 13 Mei 2016. Seminar sehari ini diikuti ratusan peserta perwakilan DPC PAI se-Papua, juga para petani dan pecinta tanaman anggrek lainnya.
"Selama ini banyak spesies anggrek dari Merauke yang dibawa keluar. Sehingga seminar ini tentunya sangat penting dan bermanfaat bagi kami. Ketika kami pulang, kami akan lakukan pembenahan, membina para petani melalui berbagai program kerja. Sehingga ke depan bisa lebih baik lagi," tutur Paulina Pay, Wakil Ketua I DPC PAI Merauke.
Menurut Paulina, di hutan hutan Merauke saat ini masih banyak terdapat tanaman anggrek. Namun untuk pembudiyaanya belum banyak, termasuk untuk persilangannya. "Sehingga dengan seminar ini kami bisa menambah pengetahuan tentang pembudiyaan tanaman anggrek di Merauke," katanya kepada wartawan, Jumat, 13 Mei 2016.
Paulina mengaku sangat bersyukur diundang mengikuti acara seminar. "Sebab seminar penting bagi kami. Apalagi kami baru setahun dilantik sebagai pengurus DPC PAI Kabupaten Merauke," katanya.
Menurut Paulina, dirinya berharap potensi anggrek Merauke ke depan bisa mengangkat PAI setempat. Misalnya, dengan adanya penangkaran, penyilangan, sehingga dapat menarik wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung ke Merauke. "Ini bisa meningkatkan pendapatan warga," katnya.
Pada kesempatan seminar ini, para peserta juga diberikan pelatihan singkat terkait cara melakukan pengemasan terhadap tanaman anggrek dan juga cara bekreasi dengan tanaman anggrek.
Materi seminar yang diberikan para pengurus senior PAI pusat, yakni penelitian terkait penemuan spesies baru pada Family Orchidaceae dengan pemateri Destario Metusala. Terus juga bagaimana persiapan eksplorasi dan pendataan anggrek spesies oleh Franky Handoyo. (kabarpapua)
"Selama ini banyak spesies anggrek dari Merauke yang dibawa keluar. Sehingga seminar ini tentunya sangat penting dan bermanfaat bagi kami. Ketika kami pulang, kami akan lakukan pembenahan, membina para petani melalui berbagai program kerja. Sehingga ke depan bisa lebih baik lagi," tutur Paulina Pay, Wakil Ketua I DPC PAI Merauke.
Menurut Paulina, di hutan hutan Merauke saat ini masih banyak terdapat tanaman anggrek. Namun untuk pembudiyaanya belum banyak, termasuk untuk persilangannya. "Sehingga dengan seminar ini kami bisa menambah pengetahuan tentang pembudiyaan tanaman anggrek di Merauke," katanya kepada wartawan, Jumat, 13 Mei 2016.
Paulina mengaku sangat bersyukur diundang mengikuti acara seminar. "Sebab seminar penting bagi kami. Apalagi kami baru setahun dilantik sebagai pengurus DPC PAI Kabupaten Merauke," katanya.
Menurut Paulina, dirinya berharap potensi anggrek Merauke ke depan bisa mengangkat PAI setempat. Misalnya, dengan adanya penangkaran, penyilangan, sehingga dapat menarik wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung ke Merauke. "Ini bisa meningkatkan pendapatan warga," katnya.
Pada kesempatan seminar ini, para peserta juga diberikan pelatihan singkat terkait cara melakukan pengemasan terhadap tanaman anggrek dan juga cara bekreasi dengan tanaman anggrek.
Materi seminar yang diberikan para pengurus senior PAI pusat, yakni penelitian terkait penemuan spesies baru pada Family Orchidaceae dengan pemateri Destario Metusala. Terus juga bagaimana persiapan eksplorasi dan pendataan anggrek spesies oleh Franky Handoyo. (kabarpapua)