Bert Hogendoorn Minta Pemda Layani Masyarakat
pada tanggal
Monday, 28 March 2016
TIMIKA (MIMIKA) - Pemimpin Yayasan Peduli AIDS Mimika, Pastor Bert Hogendoorn OFM mengingatkan para pemimpin daerah dan aparat pemerintah di wilayah itu untuk melayani masyarakat. Hal tersebut dinilai menjadi wujud komitmen pemimpin saat dipilih rakyat.
"Dalam konteks Papua, permasalahan utama yang selalu dihadapi yaitu petugas-petugas pemerintah dan juga masyarakat biasa tidak melaksanakan kewajiban mereka sebagaimana mestinya. Karena itu tidak heran, di kampung-kampung pedalaman yang jauh kota, tidak ditemukan petugas pemerintah seperti guru-guru, tenaga medis yang melayani masyarakat," kata Hogenboorn di Timika, Sabtu (26/3).
Misionaris asal Belanda yang sudah puluhan tahun bertugas di Papua itu, mengatakan peristiwa Jumat Agung sebagai peringatan atas penderitaan dan wafat Isa Almasih (Yesus Kristus) harus menjadi bahan refleksi bagi semua pemimpin daerah di Papua.
"Momentum ini menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk setia dan taat melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Kalau kita sebagai pejabat atau pemimpin daerah maka tanggung jawab kita untuk melayani masyarakat yang telah memilih kita, bukan pelayanan setengah-setengah atau asal-asalan," ujarnya.
Pastor Hogendoorn juga mengingatkan petugas pemerintah agar tahan uji saat menjalani tugas melayani masyarakat di pedalaman Papua. Dia menilai, tugas di daerah pedalaman tidak enak karena tidak ada rumah bahkan sarana komunikasi dan transportasi terbatas.
"Harus jalan kaki naik turun gunung ke kampung-kampung dan berbagai kesulitan lainnya. Tapi semua itu merupakan tantangan yang harus dihadapi," katanya. (antara)
"Dalam konteks Papua, permasalahan utama yang selalu dihadapi yaitu petugas-petugas pemerintah dan juga masyarakat biasa tidak melaksanakan kewajiban mereka sebagaimana mestinya. Karena itu tidak heran, di kampung-kampung pedalaman yang jauh kota, tidak ditemukan petugas pemerintah seperti guru-guru, tenaga medis yang melayani masyarakat," kata Hogenboorn di Timika, Sabtu (26/3).
Misionaris asal Belanda yang sudah puluhan tahun bertugas di Papua itu, mengatakan peristiwa Jumat Agung sebagai peringatan atas penderitaan dan wafat Isa Almasih (Yesus Kristus) harus menjadi bahan refleksi bagi semua pemimpin daerah di Papua.
"Momentum ini menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk setia dan taat melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Kalau kita sebagai pejabat atau pemimpin daerah maka tanggung jawab kita untuk melayani masyarakat yang telah memilih kita, bukan pelayanan setengah-setengah atau asal-asalan," ujarnya.
Pastor Hogendoorn juga mengingatkan petugas pemerintah agar tahan uji saat menjalani tugas melayani masyarakat di pedalaman Papua. Dia menilai, tugas di daerah pedalaman tidak enak karena tidak ada rumah bahkan sarana komunikasi dan transportasi terbatas.
"Harus jalan kaki naik turun gunung ke kampung-kampung dan berbagai kesulitan lainnya. Tapi semua itu merupakan tantangan yang harus dihadapi," katanya. (antara)