Polres Sorong Tangkap Pelaku Penganiayaan Herman Semunya
pada tanggal
Saturday, 6 February 2016
KOTA SORONG - Kepolisian Resor (Polres) Sorong Kota, provinsi Papua Barat kembali mengamankan dua terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan terhadap pelajar SMP di Kota Sorong, Herman Semunya.
Kedua terduga pelaku pembunuhan itu ditangkap dilokasi berbeda oleh Tim Khusus Reskrim Polresta Sorong, Jumat (5/2) siang. Setelah ditangkap, keduanya digelandang ke Mapolresta Sorong guna penyelidikan lebih lanjut.
Kapolresta Sorong AKBP Karimuddin Ritonga mengatakan, dari dua orang yang berhasil diamankan, salah satunya telah ditetapkan menjadi tersangka.
"Satunya lagi masih diperiksa guna mengungkap perannya dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan tersebut. Dan dari hasil pemeriksaan, motif awal dari kasus ini adalah pemalakan. Korban dipalak oleh pelaku dan teman-temannya," ujar Ritonga.
Korban yang merasa tidak terima dengan perlakuan pelaku dan rekannya kemudian meminta kembali barangnya berupa handphone yang sempat dirampas.
Korban kemudian dianiaya dan ditikam hingga akhirnya meninggal dunia di Ruang ICU RSUD Kota Sorong pada Rabu (3/2).
Tewasnya Herman menyebabkan rekan-rekan korban yang tidak terima atas meninggalnya sahabat mereka kemudian melampiaskan kemarahannya dengan melakukan perusakan terhadap sejumlah toko dan melakukan aksi pemalangan.
Jenazah Herman Semunya sempat diarak dari kamar jenazah menuju Kantor Wali Kota Sorong pada Kamis kemarin. Sempat terjadi perusakan dari warga saat melintas di depan pertokoan yang bersebelahan dengan Mapolresta Sorong. Namun, berkat kesigapan aparat, aksi tersebut tidak meluas.
Hingga saat ini, jenazah Herman Semunya masih disemayamkan di rumah duka, Kampung Nanas, Klademak III Sorong. Rencananya jenazah Herman dimakamkan di pemakaman umum Kilo Sepuluh Kota Sorong, Sabtu (6/2).
Hingga tadi malam aparat Brimob dari Detasemen C disiagakan di jalan-jalan di Kota Sorong untuk mencegah aksi massa susulan.
Bahkan dua unit mobil Baraccuda milik satuan Brimob Detasemen C Polda Papua Barat terlihat turut disiagakan di depan pertokoan terbesar di Kota Sorong. (Sindo)
Kedua terduga pelaku pembunuhan itu ditangkap dilokasi berbeda oleh Tim Khusus Reskrim Polresta Sorong, Jumat (5/2) siang. Setelah ditangkap, keduanya digelandang ke Mapolresta Sorong guna penyelidikan lebih lanjut.
Kapolresta Sorong AKBP Karimuddin Ritonga mengatakan, dari dua orang yang berhasil diamankan, salah satunya telah ditetapkan menjadi tersangka.
"Satunya lagi masih diperiksa guna mengungkap perannya dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan tersebut. Dan dari hasil pemeriksaan, motif awal dari kasus ini adalah pemalakan. Korban dipalak oleh pelaku dan teman-temannya," ujar Ritonga.
Korban yang merasa tidak terima dengan perlakuan pelaku dan rekannya kemudian meminta kembali barangnya berupa handphone yang sempat dirampas.
Korban kemudian dianiaya dan ditikam hingga akhirnya meninggal dunia di Ruang ICU RSUD Kota Sorong pada Rabu (3/2).
Tewasnya Herman menyebabkan rekan-rekan korban yang tidak terima atas meninggalnya sahabat mereka kemudian melampiaskan kemarahannya dengan melakukan perusakan terhadap sejumlah toko dan melakukan aksi pemalangan.
Jenazah Herman Semunya sempat diarak dari kamar jenazah menuju Kantor Wali Kota Sorong pada Kamis kemarin. Sempat terjadi perusakan dari warga saat melintas di depan pertokoan yang bersebelahan dengan Mapolresta Sorong. Namun, berkat kesigapan aparat, aksi tersebut tidak meluas.
Hingga saat ini, jenazah Herman Semunya masih disemayamkan di rumah duka, Kampung Nanas, Klademak III Sorong. Rencananya jenazah Herman dimakamkan di pemakaman umum Kilo Sepuluh Kota Sorong, Sabtu (6/2).
Hingga tadi malam aparat Brimob dari Detasemen C disiagakan di jalan-jalan di Kota Sorong untuk mencegah aksi massa susulan.
Bahkan dua unit mobil Baraccuda milik satuan Brimob Detasemen C Polda Papua Barat terlihat turut disiagakan di depan pertokoan terbesar di Kota Sorong. (Sindo)