Kementerian ESDM Targetkan Rasio Listrik di Papua
pada tanggal
Tuesday, 26 January 2016
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rasio elektrifikasi atau akses listrik secara nasional akan mencapai 90 persen yang menjangkau seluruh masyarakat di semua wilayah Indonesia.
"Untuk tahun 2016 kita menargetkan rasio elektrifikasi bisa mencapai 90 persen yang meliputi seluruh wilayah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata Menteri ESDM Sudirman Said di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin.
Untuk prioritas, kata Sudirman, akan difokuskan di daerah timur Indonesia, khususnya Papua, karena tingkat elektrifikasi di sana baru mencapai 44,40 persen.
"Kita fokuskan di Papua, karena jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, Papua masih rendah, di kisaran 44,40 persen," ujar dia.
Senada dengan Sudirman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jamran juga mengatakan hal yang sama, menurut dia daerah Timur Indonesia memang butuh perhatian khusus.
"Memang yang sangat butuh perhatian adalah kawasan Timur Indonesia terutama Papua karena daerahnya juga besar, karenanya fokus kita tingkatkan elektrifikasi itu juga di sana," ujar Jamran.
Untuk target rasio elektrifikasi sendiri, Jamran mengatakan akan ada penambahan antara 1,3 juta hingga 1,5 juta Rumah Tangga yang terakses listrik atau mengalami peningkatan sekitar dua persen.
"Kira-kira kita targetkan ada penambahan 1,3-1,5 juta RT sudah terakses listrik pada akhir tahun 2016 mendatang atau mengalami peningkatan dua persen dari capaian 2015," ujarnya.
Dari data yang dihimpun Antara, Rasio elektrifikasi Indonesia secara nasional pada tahun 2015 ditargetkan sekitar 87,4 persen dan realisasinya di angka 88,5 persen. Untuk tahun 2016 rasio elektrifikasi Indonesia secara nasional ditargetkan mencapai 90 persen dengan upaya mempercepat program listrik 35 ribu MW.
Untuk rasio elektrifikasi per wilayah, Provinsi Papua masih merupakan yang paling rendah yaitu sekitar 44,40 persen disusul Nusa Tenggara Timur 57,74 persen lalu Sulawesi Tenggara 66,78 persen serta Kalimantan Tengah 68,27 persen. (antara)