Bulog harap Bermitra dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Papua
pada tanggal
Monday, 25 January 2016
KOTA JAYAPURA - Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Papua Arif Mandu berharap bisa bermitra langsung dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar penyerapan beras hasil produksi lokal bisa meningkat.
"Kami siap bermitra, karena dengan demikian bisa jadi penyerapan beras lebih maksimal," ujar Arif di Jayapura, Minggu.
Dijelaskannya, pola pembelian Bulog selama ini adalah melalui kemitraan dengan sistem kontrak. Tetapi, hal tersebut bisa diperluas ke Gapoktan yang persyaratannya lebih ringan.
"Kalau kelompok tani itu sebenarnya lebih dipermudah lagi karena hanya cukup dengan rekomendasi Dinas Pertanian setempat, tidak perlu melakukan kontrak," ucap dia.
Menurutnya, selama ini belum ada Gapoktan yang bekerja sama dengan Bulog. Hanya KUD yang statusnya sama dengan mitra penggilingan lainnya.
"Memang kamia berharap ke depan kalau bisa dari Dinas Pertanian menunjuk kelompok tani mana yang memungkinkan dan memiliki mesin penggilingan untuk bekerja sama langsung dengan Bulog," kata Arif.
Dikemukakan dia, bila Gapoktan bekerja sama langsung dengan Bulog, maka petani yang termasuk dalam kelompok tersebut dapat menerima penghasilan yang lebih besar dibandingkan bila mereka menjualnya ke mitra Bulog.
"Kalau mereka langsung kontrak ke Bulog, berarti mereka dapat harga langsung, pembelian kita kan Rp7.300/kg, dan lebih menguntungkan petani. Nanti menjelang panen kami kordinasikan dengan Dinas Pertanian Kabupaten untuk menggalang Gapoktan mana yang mau buka kontrak langsung dengan Bulog," ucapnya.
Dikatakannya, hal ini Bulog sosialisasikan, karena kalau mitra yang umum syaratnya banyak, kalau Gapoktan cukup dengan rekomendasi dinas pertanian. (antara)
"Kami siap bermitra, karena dengan demikian bisa jadi penyerapan beras lebih maksimal," ujar Arif di Jayapura, Minggu.
Dijelaskannya, pola pembelian Bulog selama ini adalah melalui kemitraan dengan sistem kontrak. Tetapi, hal tersebut bisa diperluas ke Gapoktan yang persyaratannya lebih ringan.
"Kalau kelompok tani itu sebenarnya lebih dipermudah lagi karena hanya cukup dengan rekomendasi Dinas Pertanian setempat, tidak perlu melakukan kontrak," ucap dia.
Menurutnya, selama ini belum ada Gapoktan yang bekerja sama dengan Bulog. Hanya KUD yang statusnya sama dengan mitra penggilingan lainnya.
"Memang kamia berharap ke depan kalau bisa dari Dinas Pertanian menunjuk kelompok tani mana yang memungkinkan dan memiliki mesin penggilingan untuk bekerja sama langsung dengan Bulog," kata Arif.
Dikemukakan dia, bila Gapoktan bekerja sama langsung dengan Bulog, maka petani yang termasuk dalam kelompok tersebut dapat menerima penghasilan yang lebih besar dibandingkan bila mereka menjualnya ke mitra Bulog.
"Kalau mereka langsung kontrak ke Bulog, berarti mereka dapat harga langsung, pembelian kita kan Rp7.300/kg, dan lebih menguntungkan petani. Nanti menjelang panen kami kordinasikan dengan Dinas Pertanian Kabupaten untuk menggalang Gapoktan mana yang mau buka kontrak langsung dengan Bulog," ucapnya.
Dikatakannya, hal ini Bulog sosialisasikan, karena kalau mitra yang umum syaratnya banyak, kalau Gapoktan cukup dengan rekomendasi dinas pertanian. (antara)