Eltinus Omaleng Resmikan Program Pemberdayaan Masyarakat oleh PTFI
pada tanggal
Thursday, 10 December 2015
MANASARI (MIMIKA) – Bupati Mimika, Eltinus Omaleng meresmikan dan meluncurkan belasan program dan proyek pemberdayaan untuk masyarakat tiga kampung yakni Omawita, Fanamo dan Otakwa di Distrik Mimika Timur Jauh (MTJ) pada Kamis (3/12) lalu.
Program yang berlangsung selama setahun ini dilaksanakan secara bersama oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika, PT Freeport Indonesia (PTFI), Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (LPMAK), Keuskupan Timika, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisan Republik Indonesia (Polri) dan USAID Lestari.
Bupati Omaleng menyatakan bahwa kunjungan perdananya ke distrik MTJ ini sebagai titik awal mengembangkan wilayah yang terletak di hilir areal PTFI yang juga masuk dalam Taman Nasional Cartenz.
“Saya bangga melihat ada perkembangan di Manasari baik itu sekolah, gereja dan bangunan lainnya. Kami berkomitmen untuk tetap jalani kerjasama sosial, ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan kesehatan pada masyarakat disini dengan Freeport dan LPMAK,” ujarnya.
Ia menilai pembangunan di wilayah Pantai Timur Kabupaten Mimika harus didukung oleh semua pihak yang selama ini masih berbeda pandangan. Sehingga kesatuan pikiran dan hati dalam membangun wilayah yang masih membutuhkan perhatian ini dapat terlaksana dan dilakukan oleh semua pihak.
“Pembangunan disini butuh dukungan semua pihak sebab jarak jangkau yang sangat jauh dari kota sehingga susah untuk diakses. Dan hal ini tidak ada pengaruh dengan orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan pribadi sehingga perlu komitmen bersama untuk membangun kerjasama ke arah yang lebih baik, sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” tutur dia.
Sedangkan menurut Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Sonny Prasetyo dalam sambutanya menyatakan komitmen mereka dalam mendukung pembangunan daerah di Papua terutama di Kabupaten Mimika.
“Kami memiliki komitmen menjadi mitra pemerintah dalam membangun daerah mewujudkan tujuan sebuah masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Kami berharap momen ini menjadi tanda positif dimulainya babak baru kerjasama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program pembangunan masyarakat” ujarnya di kampung-kampung,” aku dia.
Selaku bagian integral dari pembangunan masyarakat di Kabupaten Mimika selama beberapa tahun terakhir ini, PTFI dan LPMAK akan terus mendukung upaya tersebut dengan mengambil porsi yang telah diterima dari negara.
“Dua tahun yang lalu pada 13 Juni 2013, Bupati telah meluncurkan program pengembangan kawasan Manasari dan Otakwa sebagai inisiatif bersama antara PTFI, Pemda Mimika, LPMAK, Keuskupan Mimika. Sejak saat itu hingga sekarang secara langsung maupun melalui dana kemitraan yang dikelola LPMAK telah dan telah melakukan sejumlah program di bidang infrastruktur kampung, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ungkap Sony.
Ia katakan, PTFI juga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bantuan transportasi air yang sementara berjalan bagi masyarakat di wilayah pesisir Timur Kabupaten Mimika sebagai bagian dari pengelolaan dampak sedimentasi
“Kami melalui LPMAK maupun kerjasama kami dengan Koperasi Maria Bintang laut Keuskupan Timika telah terlibat dalam beberapa program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Manasari dan Otakwa diantaranya program perikanan dan pengembangan pertanian,” ujar dia.
Selanjutnya berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dalam melaksanakan program di kampung-kampung, Sonny Prasetyo menegaskan bahwa kunci pelaksanaan pembangunan ditentukan oleh manfaat program.
“Sinergi dan kolaborasi akan menjamin tercapainya tujuan pembangunan yang efektif dan efisien dan berdayaguna. Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama pemerintah daerah, LPMAK, pihak Gereja Katolik, TNI, Polri, USAID Lestari dan semua pihak terkait atas pelaksanaan program yang berjalan dengan baik selama ini dan berharap agar terjadinya kolaborasi yang terus meningkat di masa-masa yang akan datang,” tukas dia. [SalamPapua]
Program yang berlangsung selama setahun ini dilaksanakan secara bersama oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika, PT Freeport Indonesia (PTFI), Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (LPMAK), Keuskupan Timika, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisan Republik Indonesia (Polri) dan USAID Lestari.
Bupati Omaleng menyatakan bahwa kunjungan perdananya ke distrik MTJ ini sebagai titik awal mengembangkan wilayah yang terletak di hilir areal PTFI yang juga masuk dalam Taman Nasional Cartenz.
“Saya bangga melihat ada perkembangan di Manasari baik itu sekolah, gereja dan bangunan lainnya. Kami berkomitmen untuk tetap jalani kerjasama sosial, ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan kesehatan pada masyarakat disini dengan Freeport dan LPMAK,” ujarnya.
Ia menilai pembangunan di wilayah Pantai Timur Kabupaten Mimika harus didukung oleh semua pihak yang selama ini masih berbeda pandangan. Sehingga kesatuan pikiran dan hati dalam membangun wilayah yang masih membutuhkan perhatian ini dapat terlaksana dan dilakukan oleh semua pihak.
“Pembangunan disini butuh dukungan semua pihak sebab jarak jangkau yang sangat jauh dari kota sehingga susah untuk diakses. Dan hal ini tidak ada pengaruh dengan orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan pribadi sehingga perlu komitmen bersama untuk membangun kerjasama ke arah yang lebih baik, sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” tutur dia.
Sedangkan menurut Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Sonny Prasetyo dalam sambutanya menyatakan komitmen mereka dalam mendukung pembangunan daerah di Papua terutama di Kabupaten Mimika.
“Kami memiliki komitmen menjadi mitra pemerintah dalam membangun daerah mewujudkan tujuan sebuah masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Kami berharap momen ini menjadi tanda positif dimulainya babak baru kerjasama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program pembangunan masyarakat” ujarnya di kampung-kampung,” aku dia.
Selaku bagian integral dari pembangunan masyarakat di Kabupaten Mimika selama beberapa tahun terakhir ini, PTFI dan LPMAK akan terus mendukung upaya tersebut dengan mengambil porsi yang telah diterima dari negara.
“Dua tahun yang lalu pada 13 Juni 2013, Bupati telah meluncurkan program pengembangan kawasan Manasari dan Otakwa sebagai inisiatif bersama antara PTFI, Pemda Mimika, LPMAK, Keuskupan Mimika. Sejak saat itu hingga sekarang secara langsung maupun melalui dana kemitraan yang dikelola LPMAK telah dan telah melakukan sejumlah program di bidang infrastruktur kampung, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ungkap Sony.
Ia katakan, PTFI juga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bantuan transportasi air yang sementara berjalan bagi masyarakat di wilayah pesisir Timur Kabupaten Mimika sebagai bagian dari pengelolaan dampak sedimentasi
“Kami melalui LPMAK maupun kerjasama kami dengan Koperasi Maria Bintang laut Keuskupan Timika telah terlibat dalam beberapa program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Manasari dan Otakwa diantaranya program perikanan dan pengembangan pertanian,” ujar dia.
Selanjutnya berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dalam melaksanakan program di kampung-kampung, Sonny Prasetyo menegaskan bahwa kunci pelaksanaan pembangunan ditentukan oleh manfaat program.
“Sinergi dan kolaborasi akan menjamin tercapainya tujuan pembangunan yang efektif dan efisien dan berdayaguna. Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama pemerintah daerah, LPMAK, pihak Gereja Katolik, TNI, Polri, USAID Lestari dan semua pihak terkait atas pelaksanaan program yang berjalan dengan baik selama ini dan berharap agar terjadinya kolaborasi yang terus meningkat di masa-masa yang akan datang,” tukas dia. [SalamPapua]