BTM Minta Hotel, Mall dan Supermarket Pekerjakan Orang Port Numbay
pada tanggal
Monday, 7 December 2015
KOTA JAYAPURA - Walikota DR. Benhur Tommi Mano, MM meminta semua hotel, mall maupun supermarket yang ada di kota Jayapura mempekerjakan orang asli Port Numbay.
Hal ini disampaikannya saat Grand Opening Hotel Citihub milik PT. Inti Sari Perkasa Makassar yang berada di kawasan Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (5/12).
“Karena itu juga, orang Papua jangan malas dan suka mabuk sehingga saat berkarya baik di hotel-hotel maupun supermarket pun juga mall, orang Papua tidak hanya menjadi penonton tapi juga harus menjadi pemain,“ harap Walikota.
Jelasnya, pertumbuhan hotel di kota Jayapura sangat pesat sehingga diharapkan agar ada satu atau dua orang anak Port Numbay bisa dipekerjakan di hotel demi mengangkat, harkat dan martabat orang Papua.
Dengan itu maka dunia perhotelan di ibukota Provinsi ini telah memberikan kontribusi untuk tanah ini.
“PAD kota Jayapura naik sangat signifikan dan hal ini merupakan kontribusi besar dari pengusaha hotel yaitu lewat pajak hotel juga restoran dan tempat hiburan,” jelas Walikota.
Berdasarkan data sekitar 75 persen pertumbuhan sangat tinggi sehingga PAD kota Jayapura di tahun 2015 telah mencapai 125 miyar.
Padahal menurutnya, kota Jayapura tidak mempunyai tambang yang besar seperti daerah lain di Papua akan tetapi hanya dikelola lewat sektor jasa. Dan untuk itu juga telah digunakan sistem pembayaran pajak, hotel, tempat hiburan dan restoran memakai sistem online.
“Jadi, semua harus membayar Pajak dan itu wajib hukum dan tidak boleh tidak,” tegas Walikota.
Selain itu juga, orang nomor satu di ibukota Provinsi Papua mengajak seluruh pengelola hotel untuk selalu menjaga kebersihan karena dengan budaya hidup bersih tentunya akan menekan penyakit demam berdarah dan malaria, sehingga derajat kesehatan di kota Jayapura dapat diangkat.
Masyarakat kota Jayapura, ungkap Walikota, khusus yang beragama Kristen saat ini sementara mempersiapkan diri memasuki minggu-minggu Advent menjelang hari kelahiran putra Natal.
Sehingga diharapkan kepada semua umat beragama untuk tetap menjaga ketenteraman dan ketertiban serta kerja samanya agar umat Kristen dapat menjalankan ibadahnya dengan hikmat, syahdu dan tetap hidup bersama dalam damai dan rukun.
“Mari kita jaga kota ini sebagai rumah kita dan saya tidak mau kota ini sama dengan Tolikara karena selama 4 tahun kita sudah menjaga kota ini dengan baik. Untuk itu, peliharalah sikap saling menghormati satu dengan yang lain dan juga terus berdoa agar mereka-mereka yang belum sadar, yang selalu melakukan jambret, pemerkosaan, pemalakan maupun aksi kejahatan lainnya dapat kembali ke jalan yang benar. Hal-hal seperti itu akan berhadapan dengan saya dan akan saya musnahkan semuanya,” ucapnya.
Ditambahkan, kota ini harus aman dan damai karena apabila masyarakat hidup damai maka pertumbuhan ekonomi di negeri berjuluk Port Numbay ini akan berjalan dengan baik. Grand Opening Hotel Citihub ditandai dengan pemukulan tifa dan pemotongan pita oleh Walikota.[Dharapos]
Hal ini disampaikannya saat Grand Opening Hotel Citihub milik PT. Inti Sari Perkasa Makassar yang berada di kawasan Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (5/12).
“Karena itu juga, orang Papua jangan malas dan suka mabuk sehingga saat berkarya baik di hotel-hotel maupun supermarket pun juga mall, orang Papua tidak hanya menjadi penonton tapi juga harus menjadi pemain,“ harap Walikota.
Jelasnya, pertumbuhan hotel di kota Jayapura sangat pesat sehingga diharapkan agar ada satu atau dua orang anak Port Numbay bisa dipekerjakan di hotel demi mengangkat, harkat dan martabat orang Papua.
Dengan itu maka dunia perhotelan di ibukota Provinsi ini telah memberikan kontribusi untuk tanah ini.
“PAD kota Jayapura naik sangat signifikan dan hal ini merupakan kontribusi besar dari pengusaha hotel yaitu lewat pajak hotel juga restoran dan tempat hiburan,” jelas Walikota.
Berdasarkan data sekitar 75 persen pertumbuhan sangat tinggi sehingga PAD kota Jayapura di tahun 2015 telah mencapai 125 miyar.
Padahal menurutnya, kota Jayapura tidak mempunyai tambang yang besar seperti daerah lain di Papua akan tetapi hanya dikelola lewat sektor jasa. Dan untuk itu juga telah digunakan sistem pembayaran pajak, hotel, tempat hiburan dan restoran memakai sistem online.
“Jadi, semua harus membayar Pajak dan itu wajib hukum dan tidak boleh tidak,” tegas Walikota.
Selain itu juga, orang nomor satu di ibukota Provinsi Papua mengajak seluruh pengelola hotel untuk selalu menjaga kebersihan karena dengan budaya hidup bersih tentunya akan menekan penyakit demam berdarah dan malaria, sehingga derajat kesehatan di kota Jayapura dapat diangkat.
Masyarakat kota Jayapura, ungkap Walikota, khusus yang beragama Kristen saat ini sementara mempersiapkan diri memasuki minggu-minggu Advent menjelang hari kelahiran putra Natal.
Sehingga diharapkan kepada semua umat beragama untuk tetap menjaga ketenteraman dan ketertiban serta kerja samanya agar umat Kristen dapat menjalankan ibadahnya dengan hikmat, syahdu dan tetap hidup bersama dalam damai dan rukun.
“Mari kita jaga kota ini sebagai rumah kita dan saya tidak mau kota ini sama dengan Tolikara karena selama 4 tahun kita sudah menjaga kota ini dengan baik. Untuk itu, peliharalah sikap saling menghormati satu dengan yang lain dan juga terus berdoa agar mereka-mereka yang belum sadar, yang selalu melakukan jambret, pemerkosaan, pemalakan maupun aksi kejahatan lainnya dapat kembali ke jalan yang benar. Hal-hal seperti itu akan berhadapan dengan saya dan akan saya musnahkan semuanya,” ucapnya.
Ditambahkan, kota ini harus aman dan damai karena apabila masyarakat hidup damai maka pertumbuhan ekonomi di negeri berjuluk Port Numbay ini akan berjalan dengan baik. Grand Opening Hotel Citihub ditandai dengan pemukulan tifa dan pemotongan pita oleh Walikota.[Dharapos]