165 Masyarakat di Pulau Mapia Ikut Pilkada Supiori
pada tanggal
Saturday, 12 December 2015
SORENDIWERI (SUPIORI) - Masyarakat yang tinggal di Pulau Mapia yang merupakan salah satu pulau Indonesia terluar siap melakukan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), pada Rabu (9/12).
“Awalnya akan lakukan pencoblosan Pilkada di Supriori Utara namun masyarakat tetap minta pelaksanaan Pilkada di tempat mereka,” ujar Kapolres Supiori AKBP Riyatan Ani saat dihubungi SP, Selasa (8/12) pagi.
Keberangkatan, logistik berupa surat suara telah dilakukan pengiriman. “Ya droping surat surat suara telah dilakukan pukul 1.00 WIT dengan kapal perintis dan akan tiba di Pulau Mapia sore hari atau malam hari, “ujarnya. Ketika disinggung soal keamanan, Riayatan mengatakan sampai saat ini situasi aman terkendali.
Masyarakat Pulau Mapia yang akan menggunakan hak pilihnya berjumlah 165 orang dan akan lakukan Pilkada Kabupaten Supriori, Rabu (9/12) besok. Mereka akan memilih tiga pasangan calon bupati, yakni nomor urut 1 calon perseorangan Jules F.Warikar dan calon wakil bupati Onesias Rumere, nomor urut 2 calon bupati Mandosir Yustinus berpasangan dengan Hugo Efram Aibekob serta nomor urut 3 calon bupati Yan Imbab berpasangan dengan Dewi Saptawati Trikora Demmy
Pulau Mapia berjarak sekitar 240 km dari Sorendiweri, ibu kota Kabupaten Supiori. Wilayah tersebut tidak bisa dijangkau dengan menggunakan speed boat atau kapal kecil. Namun, harus digunakan kapal perintis. Sebab, lokasinya di laut lepas, yakni Samudra Pasifik. Dari Pelabuhan Biak untuk menjangkau beberapa pulau di wilayah itu dibutuhkan waktu sekitar 20 jam dengan menggunakan kapal perintis. Masyarakat di wilayah kepulauan yang sangat terpencil itu jarang pergi ke Biak atau ke Kabupaten Supiori.
“Selain karena wilayah tersebut jarang dikunjungi kapal perintis, faktor cuaca sering menjadi kendala,” ujar Riyatan.
Kepulauan Mapia terdiri atas lima pulau yaitu Pulau Brasi, Brasi Kecil, Fanildo, Fanildo Kecil, dan Pulau Mapia (Pegun). Pulau-pulau tersebut berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik dan berdekatan dengan Negara Republik Palau yang berjarak sekitar 390 mil. Kepulauan Mapia berbatasan dengan negara Filipina.
Penduduk di Kepulauan Mapia tidak terlalu banyak. Di antara lima pulau itu, hanya Pulau Brasi yang berpenghuni dengan 60-an kepala keluarga (KK). Pada Pemilu Legislatif 2014, pemilih yang tercatat di KPU Supiori hanya 165 orang. Sementara itu berdasarkan data, jumlah pemilih tetap Pilkada Kabupaten Supiori mencapai 15.103 pemilih dan 45 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sementara itu terkait persoalan keamanan, dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampung Namunaweja dan Kampung Anggreso di Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua dipindahkan ke Kansonaweja, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya.
“Selain itu, juga karena warga di dua kampung itu sudah mengungsi ke Kasonaweja, pascatertembaknya anggota TNI di daerah itu pada 1 Desember 2015 lalu oleh kelompok kriminal bersenjata,” kata anggota Bawaslu Provinsi Papua, Anugera Patah.
Menurut Anugera, pemindahan dua TPS itu sudah dibuatkan berita acara dan memang tak memungkinkan dilakukan pemungutan suara di daerah itu. “Jika dipaksakan, partisipasi pemilih sangat kurang karena sudah banyak warga yang mengungsi,” katanya.
Sementara itu pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 11 kabupaten di Papua sudah mencapai 98 persen. Logistik yang rencananya dikirim Senin (7/12) terpaksa batal dan kembali ke Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo karena hujan deras dan cuaca buruk. “Dan pagi ini akan dikirim lagi dan secara keseluruhan Pendistribusian logistik mencapai 98 persen” ujar Komisioner KPU Papua, Izak Hiikoyabi
Dikatakan, Izak Hiikoyabi dari 11 kabupaten yang melaksanakan KPU, tersisa satu distrik di Kabupaten Yahukimo yang logistiknya belum dapat tersalurkan karena cuaca buruk. “Secara keseluruhan aman, kami berharap sebelum hari H pilkada, semua logistik sudah dapat berada di TPS-TPS,” ujarnya kepada SP, Selasa (8/12) pagi. [SuaraPembaruan]
“Awalnya akan lakukan pencoblosan Pilkada di Supriori Utara namun masyarakat tetap minta pelaksanaan Pilkada di tempat mereka,” ujar Kapolres Supiori AKBP Riyatan Ani saat dihubungi SP, Selasa (8/12) pagi.
Keberangkatan, logistik berupa surat suara telah dilakukan pengiriman. “Ya droping surat surat suara telah dilakukan pukul 1.00 WIT dengan kapal perintis dan akan tiba di Pulau Mapia sore hari atau malam hari, “ujarnya. Ketika disinggung soal keamanan, Riayatan mengatakan sampai saat ini situasi aman terkendali.
Masyarakat Pulau Mapia yang akan menggunakan hak pilihnya berjumlah 165 orang dan akan lakukan Pilkada Kabupaten Supriori, Rabu (9/12) besok. Mereka akan memilih tiga pasangan calon bupati, yakni nomor urut 1 calon perseorangan Jules F.Warikar dan calon wakil bupati Onesias Rumere, nomor urut 2 calon bupati Mandosir Yustinus berpasangan dengan Hugo Efram Aibekob serta nomor urut 3 calon bupati Yan Imbab berpasangan dengan Dewi Saptawati Trikora Demmy
Pulau Mapia berjarak sekitar 240 km dari Sorendiweri, ibu kota Kabupaten Supiori. Wilayah tersebut tidak bisa dijangkau dengan menggunakan speed boat atau kapal kecil. Namun, harus digunakan kapal perintis. Sebab, lokasinya di laut lepas, yakni Samudra Pasifik. Dari Pelabuhan Biak untuk menjangkau beberapa pulau di wilayah itu dibutuhkan waktu sekitar 20 jam dengan menggunakan kapal perintis. Masyarakat di wilayah kepulauan yang sangat terpencil itu jarang pergi ke Biak atau ke Kabupaten Supiori.
“Selain karena wilayah tersebut jarang dikunjungi kapal perintis, faktor cuaca sering menjadi kendala,” ujar Riyatan.
Kepulauan Mapia terdiri atas lima pulau yaitu Pulau Brasi, Brasi Kecil, Fanildo, Fanildo Kecil, dan Pulau Mapia (Pegun). Pulau-pulau tersebut berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik dan berdekatan dengan Negara Republik Palau yang berjarak sekitar 390 mil. Kepulauan Mapia berbatasan dengan negara Filipina.
Penduduk di Kepulauan Mapia tidak terlalu banyak. Di antara lima pulau itu, hanya Pulau Brasi yang berpenghuni dengan 60-an kepala keluarga (KK). Pada Pemilu Legislatif 2014, pemilih yang tercatat di KPU Supiori hanya 165 orang. Sementara itu berdasarkan data, jumlah pemilih tetap Pilkada Kabupaten Supiori mencapai 15.103 pemilih dan 45 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sementara itu terkait persoalan keamanan, dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampung Namunaweja dan Kampung Anggreso di Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua dipindahkan ke Kansonaweja, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya.
“Selain itu, juga karena warga di dua kampung itu sudah mengungsi ke Kasonaweja, pascatertembaknya anggota TNI di daerah itu pada 1 Desember 2015 lalu oleh kelompok kriminal bersenjata,” kata anggota Bawaslu Provinsi Papua, Anugera Patah.
Menurut Anugera, pemindahan dua TPS itu sudah dibuatkan berita acara dan memang tak memungkinkan dilakukan pemungutan suara di daerah itu. “Jika dipaksakan, partisipasi pemilih sangat kurang karena sudah banyak warga yang mengungsi,” katanya.
Sementara itu pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 11 kabupaten di Papua sudah mencapai 98 persen. Logistik yang rencananya dikirim Senin (7/12) terpaksa batal dan kembali ke Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo karena hujan deras dan cuaca buruk. “Dan pagi ini akan dikirim lagi dan secara keseluruhan Pendistribusian logistik mencapai 98 persen” ujar Komisioner KPU Papua, Izak Hiikoyabi
Dikatakan, Izak Hiikoyabi dari 11 kabupaten yang melaksanakan KPU, tersisa satu distrik di Kabupaten Yahukimo yang logistiknya belum dapat tersalurkan karena cuaca buruk. “Secara keseluruhan aman, kami berharap sebelum hari H pilkada, semua logistik sudah dapat berada di TPS-TPS,” ujarnya kepada SP, Selasa (8/12) pagi. [SuaraPembaruan]