Sosialisasi Kerjasama Badan Karantina Pertanian dengan TNI-Polri
pada tanggal
Thursday, 26 November 2015
ARSO (KEEROM) - Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiyono membuka kegiatan Sosialisasi Kerjasama Badan Karantina Pertanian Dengan TNI-Polri yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura di Aula BPKP (Badan Pengelola Kawasan Perbatasan) Kabupaten Keerom, Selasa (24/11).
Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu sebagai wahana silaturahmi sehingga dapat menjadikan hubungan erat dan harmonis antara Karantina Pertanian dengan instansi teknis terkait khususnya TNI dan Polri dalam kegiatan lalulintas komoditi pertanian di perbatasan RI-PNG Kabupaten Keerom; Menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif instansi terkait/stake holder di perbatasan RI-PNG Kabupaten Keerom dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati dan perekonomian bangsa; Membangun komunikasi dan koordinasi dengan instansi teknis terkait khususnya TNI dan Polri dalam kegiatan lalulintas komoditi pertanian di perbatasan RI-PNG di Kabupaten Keerom.
Dalam sambutannya, Sugiyono menyampaikan bahwa dengan berkembangnya hubungan kerjasama antara RI dan PNG menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas orang dan barang antar negara. Selama ini, hal itu diantisipasi pada setiap pintu masuk dan pintu keluar yang dikenal sebagai pos lintas batas.
Namun sekarang posisi wilayah perbatasan, penyeberangan antar area bukan lagi sebagai halaman belakang, tetapi merupakan halaman depan negara kesatuan Republik Indonesia sehingga pengelolaan sistem Custom Imigration, Quarantines and Security (CIQS), khususnya penyelenggaraan karantina pertanian harus segera dioptimalkan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah berpotensi Hight Risk (Resiko Tinggi) penyebaran hama dan penyakit hewan karantina.
Dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian, Badan karantina tidak lepas dari berbagai dukungan baik sesama instansi pemerintah, sebagaimana yang tertuang dalam nota kesepahaman antara badan karantina pertanian RI dengan TNI dan Polri tentang dukungan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati di wilayah perbatasan darat antar negara.
Diakhir sambutannya, Sugiyono berharap agar seluruh peserta sosialisasi baik anggota TNI, Polri maupun aparat pemerintah dapat memanfaatkan momen ini untuk lebih mengetahui tugas dan peran karantina pertanian di dalam membangun Papua dalam peningkatan perekonomian dan pengamanan dari ancaman biologis yang dapat mengganggu stabilitas Papua. Serta bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan kepekaan serta dapat meningkatkan kerjasama dengan semua komponen bangsa lainnya.
Kegiatan Sosialisasi dibuka ditandai dengan pemukulan tifa oleh Danrem 172/PWY dan dilanjutkan dengan sosialisasi dengan narasumber dari Korem 172/PWY, Polda Papua dan Pihak BKP Jayapura.Pendam 17 Cenderawasih. [Pendam]
Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu sebagai wahana silaturahmi sehingga dapat menjadikan hubungan erat dan harmonis antara Karantina Pertanian dengan instansi teknis terkait khususnya TNI dan Polri dalam kegiatan lalulintas komoditi pertanian di perbatasan RI-PNG Kabupaten Keerom; Menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif instansi terkait/stake holder di perbatasan RI-PNG Kabupaten Keerom dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati dan perekonomian bangsa; Membangun komunikasi dan koordinasi dengan instansi teknis terkait khususnya TNI dan Polri dalam kegiatan lalulintas komoditi pertanian di perbatasan RI-PNG di Kabupaten Keerom.
Dalam sambutannya, Sugiyono menyampaikan bahwa dengan berkembangnya hubungan kerjasama antara RI dan PNG menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas orang dan barang antar negara. Selama ini, hal itu diantisipasi pada setiap pintu masuk dan pintu keluar yang dikenal sebagai pos lintas batas.
Namun sekarang posisi wilayah perbatasan, penyeberangan antar area bukan lagi sebagai halaman belakang, tetapi merupakan halaman depan negara kesatuan Republik Indonesia sehingga pengelolaan sistem Custom Imigration, Quarantines and Security (CIQS), khususnya penyelenggaraan karantina pertanian harus segera dioptimalkan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah berpotensi Hight Risk (Resiko Tinggi) penyebaran hama dan penyakit hewan karantina.
Dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian, Badan karantina tidak lepas dari berbagai dukungan baik sesama instansi pemerintah, sebagaimana yang tertuang dalam nota kesepahaman antara badan karantina pertanian RI dengan TNI dan Polri tentang dukungan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati di wilayah perbatasan darat antar negara.
Diakhir sambutannya, Sugiyono berharap agar seluruh peserta sosialisasi baik anggota TNI, Polri maupun aparat pemerintah dapat memanfaatkan momen ini untuk lebih mengetahui tugas dan peran karantina pertanian di dalam membangun Papua dalam peningkatan perekonomian dan pengamanan dari ancaman biologis yang dapat mengganggu stabilitas Papua. Serta bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan kepekaan serta dapat meningkatkan kerjasama dengan semua komponen bangsa lainnya.
Kegiatan Sosialisasi dibuka ditandai dengan pemukulan tifa oleh Danrem 172/PWY dan dilanjutkan dengan sosialisasi dengan narasumber dari Korem 172/PWY, Polda Papua dan Pihak BKP Jayapura.Pendam 17 Cenderawasih. [Pendam]