Sekolah Lapang Iklim Tahap 1 di Merauke Tingkatkan Pemahaman Atas Informasi Iklim
pada tanggal
Saturday, 7 November 2015
MERAUKE - Sekolah Lapang Iklim Tahap 1 Provinsi Papua Tahun 2015 di Kabupaten Merauke dilaksanakan dalam meningkatkan pemahaman stakeholder BMKG terhadap informasi iklim yang diterbitkan setiap bulan guna meningkatkan produksi pertanian berdasarkan pemahaman tentang iklim.
“Kami selalu rutin menyebarkan informaswi BMKG kepada setiap stakeholder kami, bisa melalui pos dalam bentuk catatan atau sebarluaskan melalui web supaya informasi dapat cepat terjangkau oleh masyarakat,” tutur Kasubbid Analisa Agro Klimaks dan Informasi BMKG Provinsi Papua,Joko Budi Utomo di Itese Merauke kemarin.
Merauke dipilih untuk diselenggarakan kegiatan ini karena Merauke merupakan daerah lumbung pangan nasional. Petani harus mengetahu iklim dengan benar dan kegiatan pertanian berpedoman pada iklim. Kesesuaian antar waktu tanam dengan iklim yang sedang berjalan akan berpengaruh pada hasil panen yang didapatkan.
“Kalau sebelumnya petani menggunakan tanda-tanda alam dan berpatok pada bulan, sekarang kita arahkan petani memanfaatkan perkiraan cuaca informasi yang kita berikan. Karena dengan meemanfaatkan informasi iklim kami yakin produksinya akan lebih bagus dari biasanya.”
Menurutnya, tanda-tanda alam akan baik hasilnya akalu kondisinya normal. Tapi kalau kondisinya menyimpang terkadang susah untuk ditebak. Selain peserta dari Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, dilibatkan pula perwakilan TNI dan petani Merauke.
“TNI sudah dilibatkan dalam upaya khussus untuk peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai mendampingi petani. Materi yang kita sampaikan adalah pemanfaatan informasi iklim pertanian, apa yang termasuk didalam informasi iklim tersebut yang harus diketahui. Curah hujan atas normal bawah normal, normal dan bagaimana atasi batasannya.” ungkap dia .[SuaraMerauke]
“Kami selalu rutin menyebarkan informaswi BMKG kepada setiap stakeholder kami, bisa melalui pos dalam bentuk catatan atau sebarluaskan melalui web supaya informasi dapat cepat terjangkau oleh masyarakat,” tutur Kasubbid Analisa Agro Klimaks dan Informasi BMKG Provinsi Papua,Joko Budi Utomo di Itese Merauke kemarin.
Merauke dipilih untuk diselenggarakan kegiatan ini karena Merauke merupakan daerah lumbung pangan nasional. Petani harus mengetahu iklim dengan benar dan kegiatan pertanian berpedoman pada iklim. Kesesuaian antar waktu tanam dengan iklim yang sedang berjalan akan berpengaruh pada hasil panen yang didapatkan.
“Kalau sebelumnya petani menggunakan tanda-tanda alam dan berpatok pada bulan, sekarang kita arahkan petani memanfaatkan perkiraan cuaca informasi yang kita berikan. Karena dengan meemanfaatkan informasi iklim kami yakin produksinya akan lebih bagus dari biasanya.”
Menurutnya, tanda-tanda alam akan baik hasilnya akalu kondisinya normal. Tapi kalau kondisinya menyimpang terkadang susah untuk ditebak. Selain peserta dari Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, dilibatkan pula perwakilan TNI dan petani Merauke.
“TNI sudah dilibatkan dalam upaya khussus untuk peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai mendampingi petani. Materi yang kita sampaikan adalah pemanfaatan informasi iklim pertanian, apa yang termasuk didalam informasi iklim tersebut yang harus diketahui. Curah hujan atas normal bawah normal, normal dan bagaimana atasi batasannya.” ungkap dia .[SuaraMerauke]