Penghargaan PGRI Buktikan Perhatian Benhur Tommi Mano atas Kemajuan Pendidikan di Kota Jayapura
pada tanggal
Sunday, 8 November 2015
KOTA JAYAPURA - Berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di kota Jayapura maka Pemerintah Kota Jayapura yang mana diwakili oleh Walikota DR. Benhur Tommi Mano, MM pada Kamis (5/11) akan menerima penghargaan Dwijaya Praja Nugraha dari pengurus besar PGRI Pusat.
Direncanakan, penghargaan tersebut akan di serahkan langsung oleh ketua umum pengurus besar PGRI, DR. Sulistio yang akan didampingi Sekjen PGRI Pusat.
“Penghargaan ini diberikan kepada Walikota Jayapura karena peduli dan konsen memajukan pendidikan. Misalnya keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di kota Jayapura,” ungkap Sekretaris Daerah kota Jayapura, Rasmus D. Siahaya, SH, MM saat menggelar jumpa pers, di ruang kerjanya, Rabu (4/11).
Dengan dianugerahkan Dwijaya Praja Nugraha dari pengurus besar PGRI Pusat maka diharapkan bagi semua komponen penyelenggara pembangunan pendidikan di kota Jayapura harus terus bersemangat mendorong semua proses penyelenggaraan pendidikan itu sediri terlebih bagi para guru untuk lebih disiplin dalam melakukan proses belajar mengajar.
“Bukan saja guru formal akan tetapi guru non formal juga harus lebih giat, karena penghargaan ini juga atas kerja keras para guru formal dan non formal,” ucapnya.
Ketua PGRI kota Jayapura DR. Robert J. Betaubun kepada wartawan juga menambahkan penghargaan diberikan baik kepada Gubernur, Bupati dan Walikota yang peduli dan konsen memajukan pendidikan misalnya keberhasilan dalam meningkatkan mutu keberhasilan siswa.
Prestasi pendidikan di Kota Jayapura, lanjutnya, selama lebih kurang 4 tahun masa kepemimpinan BTM-ALAM mengalami peningkatan prestasi diantaranya pada tingkat kelulusan meningkat hingga tahun 2014 dan 2015 mencapai kelulusan 100 persen.
“Selain itu ada juga prestasi lain yang dicapai yakni dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang sangat memadai dalam penilaian PGRI untuk seluruh Indonesia dan juga peningkatan kualitas baik itu peningkatan kualitas pendidik maupun tenaga kependidikan,” lanjut Betaubun .
Hal itu terbukti ketika guru-guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan S1dan juga diberikan biaya pendidikan bagi guru-guru yang mengikuti pendidikan S2.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu progres terbesar yaitu Walikota dalam kepemimpinan di tahun 2014 dan setiap tahun dalam masa kepemimpinan mampu menekan buta aksara di kota Jayapura yang mana setiap tahun mengalami penurunan, dan juga telah mendapat penghargaan pada 24 Oktober lalu.
“Ini semua merupakan bagian dari kepedulian terhadap pendidikan,” jelas Betaubun.
Selain itu juga, di tahun 2013, Walikota juga telah mencanangkan ulangan semester ramah lingkungan, artinya ulangan semester rama lingkungan itu berbasis online sehingga tidak terjadi pemborosan dan pembuangan kertas ulangan di sembarang tempat.
“Progres tertinggi di tahun 2015 ini, kota Jayapura telah siap mengikuti UN secara Online,” cetusnya.
Perlu diketahui, penghargaan HUT PGRI ada 40 daerah yang diajukan ke PGRI namun yang lolos verifikasi hanya 5 pada administrasi hingga tersisa 3 kepala daerah yakni 2 Bupati dan 1 Walikota, yakni Walikota Jayapura. [Dharapos]
Direncanakan, penghargaan tersebut akan di serahkan langsung oleh ketua umum pengurus besar PGRI, DR. Sulistio yang akan didampingi Sekjen PGRI Pusat.
“Penghargaan ini diberikan kepada Walikota Jayapura karena peduli dan konsen memajukan pendidikan. Misalnya keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di kota Jayapura,” ungkap Sekretaris Daerah kota Jayapura, Rasmus D. Siahaya, SH, MM saat menggelar jumpa pers, di ruang kerjanya, Rabu (4/11).
Dengan dianugerahkan Dwijaya Praja Nugraha dari pengurus besar PGRI Pusat maka diharapkan bagi semua komponen penyelenggara pembangunan pendidikan di kota Jayapura harus terus bersemangat mendorong semua proses penyelenggaraan pendidikan itu sediri terlebih bagi para guru untuk lebih disiplin dalam melakukan proses belajar mengajar.
“Bukan saja guru formal akan tetapi guru non formal juga harus lebih giat, karena penghargaan ini juga atas kerja keras para guru formal dan non formal,” ucapnya.
Ketua PGRI kota Jayapura DR. Robert J. Betaubun kepada wartawan juga menambahkan penghargaan diberikan baik kepada Gubernur, Bupati dan Walikota yang peduli dan konsen memajukan pendidikan misalnya keberhasilan dalam meningkatkan mutu keberhasilan siswa.
Prestasi pendidikan di Kota Jayapura, lanjutnya, selama lebih kurang 4 tahun masa kepemimpinan BTM-ALAM mengalami peningkatan prestasi diantaranya pada tingkat kelulusan meningkat hingga tahun 2014 dan 2015 mencapai kelulusan 100 persen.
“Selain itu ada juga prestasi lain yang dicapai yakni dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang sangat memadai dalam penilaian PGRI untuk seluruh Indonesia dan juga peningkatan kualitas baik itu peningkatan kualitas pendidik maupun tenaga kependidikan,” lanjut Betaubun .
Hal itu terbukti ketika guru-guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan S1dan juga diberikan biaya pendidikan bagi guru-guru yang mengikuti pendidikan S2.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu progres terbesar yaitu Walikota dalam kepemimpinan di tahun 2014 dan setiap tahun dalam masa kepemimpinan mampu menekan buta aksara di kota Jayapura yang mana setiap tahun mengalami penurunan, dan juga telah mendapat penghargaan pada 24 Oktober lalu.
“Ini semua merupakan bagian dari kepedulian terhadap pendidikan,” jelas Betaubun.
Selain itu juga, di tahun 2013, Walikota juga telah mencanangkan ulangan semester ramah lingkungan, artinya ulangan semester rama lingkungan itu berbasis online sehingga tidak terjadi pemborosan dan pembuangan kertas ulangan di sembarang tempat.
“Progres tertinggi di tahun 2015 ini, kota Jayapura telah siap mengikuti UN secara Online,” cetusnya.
Perlu diketahui, penghargaan HUT PGRI ada 40 daerah yang diajukan ke PGRI namun yang lolos verifikasi hanya 5 pada administrasi hingga tersisa 3 kepala daerah yakni 2 Bupati dan 1 Walikota, yakni Walikota Jayapura. [Dharapos]