Pemprov Papua Sambut Operasional PLTA Genyem
pada tanggal
Monday, 9 November 2015
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyambut baik operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem yang telah masuk dalam sistem kelistrikan Jayapura.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Bangun Manurung, di Jayapura, Minggu, mengatakan, pasokan listrik dari PLTA Genyem sangat dibutuhkan di tengah terus defisitnya daya yang dimiliki PLN untuk mengaliri sistem kelistrikan Jayapura.
"Kita tahu belakangan ini karena beban puncak sistem Jayapura 70 MW, sementara kapasitas yang ada 72 MW, artinya beban puncak dengan kemampuan daya yang ada sudah 100 persen, padahal seharusnya 70 sampai 80 persen, ada spare," ucapnya.
"Persoalannya adalah, ketika ada pemeliharaan maka akan ada pemadaman, dan juga yang sering terjadi adanya gangguan secara tiba-tiba, dan ini yang membuat sering adanya pemadaman," sambung dia.
Karenanya, pasokan daya dari PLTA Genyem bisa menambah kemampuan daya di sistem Jayapura, terlebih bila Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekam juga segera ikut menyupali daya ke dalam sistem tersebut.
"Nah masuknya daya dari PLTA Genyem ke Jaringan Jayapura, ini sangat membantu. Kita harapkan tidak lama lagi menyusul PLTU Holtekam. Sehingga ke depan PLN yang selama ini menggunakan mesin diesel, apa lagi itu adalah mesin sewa, lambat laun bisa dikurangi," kata Manurung.
Ia mengingatkan, diperlukan pelestarian lingkungan yang baik supaya debit air yang menjadi motor dalam menciptakan listrik, bisa terjaga kelestariannya.
"Kapasitas PLTA sudah disurvei sekian lama, namun kita harus cermati baik-baik. Jika pemeliharaan lingkungan sebagai sumber air ini memang terjadi perubahan secara signifikan, pasti debit air akan berkurang," ucap dia.
"Dalam hal ini bukan hanya pihak PLN, tapi juga masyarakat harus memahaminya, termasuk juga pemerintah daerah setempat," sambung Manurung. [Antara]
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Bangun Manurung, di Jayapura, Minggu, mengatakan, pasokan listrik dari PLTA Genyem sangat dibutuhkan di tengah terus defisitnya daya yang dimiliki PLN untuk mengaliri sistem kelistrikan Jayapura.
"Kita tahu belakangan ini karena beban puncak sistem Jayapura 70 MW, sementara kapasitas yang ada 72 MW, artinya beban puncak dengan kemampuan daya yang ada sudah 100 persen, padahal seharusnya 70 sampai 80 persen, ada spare," ucapnya.
"Persoalannya adalah, ketika ada pemeliharaan maka akan ada pemadaman, dan juga yang sering terjadi adanya gangguan secara tiba-tiba, dan ini yang membuat sering adanya pemadaman," sambung dia.
Karenanya, pasokan daya dari PLTA Genyem bisa menambah kemampuan daya di sistem Jayapura, terlebih bila Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekam juga segera ikut menyupali daya ke dalam sistem tersebut.
"Nah masuknya daya dari PLTA Genyem ke Jaringan Jayapura, ini sangat membantu. Kita harapkan tidak lama lagi menyusul PLTU Holtekam. Sehingga ke depan PLN yang selama ini menggunakan mesin diesel, apa lagi itu adalah mesin sewa, lambat laun bisa dikurangi," kata Manurung.
Ia mengingatkan, diperlukan pelestarian lingkungan yang baik supaya debit air yang menjadi motor dalam menciptakan listrik, bisa terjaga kelestariannya.
"Kapasitas PLTA sudah disurvei sekian lama, namun kita harus cermati baik-baik. Jika pemeliharaan lingkungan sebagai sumber air ini memang terjadi perubahan secara signifikan, pasti debit air akan berkurang," ucap dia.
"Dalam hal ini bukan hanya pihak PLN, tapi juga masyarakat harus memahaminya, termasuk juga pemerintah daerah setempat," sambung Manurung. [Antara]