Pemda Biak Numfor Gelar Kafkofer Affer
pada tanggal
Saturday, 28 November 2015
BIAK (BIAK NUMFOR) - Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Biak Numfor, mengelar pesta budaya tiup kapur (kafkofer affer) dalam rangka melestarikan eksistensi budaya asli setempat, Sabtu (28/11).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Y. Usior di Biak, mengatakan, pentas acara budaya 'tiup kapur' bermakna 'hapus darah' hingga saat ini masih menjadi tradisi di masyarakat adat Biak diharapkan dapat memberikan informasi bagi generasi muda Biak untuk mengenal keaslian budaya daerah khas.
"Setiap marga Biak punya keunikan dan keaslian seni budaya secara turun temurun, ya dengan pentas budaya ini akan menumbuhkan inspirasi bagi kalangan muda Biak untuk terus menjaga keaslian seni budaya daerah," ungkap Kadisparbud Y.Usior menanggapi pentas budaya daerah 2015.
Ia mengatakan, selain acara adat tiup kapur pihak Disparbud juga mengelar ajang pameran replika benda budaya serta tarian wor.
Kadisparbud Usior berharap, ajang pentas budaya daerah khas Biak menjadi agenda tahunan untuk diprogramkan sebagai wujud nyata pemkab melestarikan beragam budaya asli daerah.
"Dengan pentas tari wor bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Biak karena bertepatan dengan kegiatan festival film etnik Papua," harap Kadisparbud Y.Usior.
Menyinggung kunjungan wisatawan ke Biak, menurut Kadisparbud Y.Usior, hingga akhir Oktober 2015 masih didominasi dari wisatawan nusantara.
"Untuk wisatawan mancanegara setiap waktu ada yang berkunjung ke Biak terutama dari Jepang, Eropa, Amerika serta beberapa daerah Asia seperti Tiongkok," ujarnya.
Hingga pada Sabtu, arena ajang pameran pentas budaya tiup kapur dipusatkan di halaman museum Cenderawasih Jalan Sisiiangamangaraja distrik Biak Kota. [Antara]
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Y. Usior di Biak, mengatakan, pentas acara budaya 'tiup kapur' bermakna 'hapus darah' hingga saat ini masih menjadi tradisi di masyarakat adat Biak diharapkan dapat memberikan informasi bagi generasi muda Biak untuk mengenal keaslian budaya daerah khas.
"Setiap marga Biak punya keunikan dan keaslian seni budaya secara turun temurun, ya dengan pentas budaya ini akan menumbuhkan inspirasi bagi kalangan muda Biak untuk terus menjaga keaslian seni budaya daerah," ungkap Kadisparbud Y.Usior menanggapi pentas budaya daerah 2015.
Ia mengatakan, selain acara adat tiup kapur pihak Disparbud juga mengelar ajang pameran replika benda budaya serta tarian wor.
Kadisparbud Usior berharap, ajang pentas budaya daerah khas Biak menjadi agenda tahunan untuk diprogramkan sebagai wujud nyata pemkab melestarikan beragam budaya asli daerah.
"Dengan pentas tari wor bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Biak karena bertepatan dengan kegiatan festival film etnik Papua," harap Kadisparbud Y.Usior.
Menyinggung kunjungan wisatawan ke Biak, menurut Kadisparbud Y.Usior, hingga akhir Oktober 2015 masih didominasi dari wisatawan nusantara.
"Untuk wisatawan mancanegara setiap waktu ada yang berkunjung ke Biak terutama dari Jepang, Eropa, Amerika serta beberapa daerah Asia seperti Tiongkok," ujarnya.
Hingga pada Sabtu, arena ajang pameran pentas budaya tiup kapur dipusatkan di halaman museum Cenderawasih Jalan Sisiiangamangaraja distrik Biak Kota. [Antara]