PDAM Jayapura Yakin Terapkan Pengelolaan Berbasis Teknologi Israel
pada tanggal
Sunday, 22 November 2015
KOTA JAYAPURA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura percaya diri dalam menerapkan teknologi pengolahan air bersih dan pengolahan limbah yang ditawarkan oleh konsultan dari Israel pada Jumat (13/11) lalu.
"Belum tentu kita menerapkan teknologi yang ditawarkan oleh Israel di Jayapura karena apakah cocok kita bisa terapkan di sini (Jayapura.red) karena kita masih menggunakan sistem yang sangat sederhana langsung melompat ke teknologi yang canggih," kata Direktur PDAM Jayapura Abdul Muthalib Petonengan di Jayapura, Sabtu.
Abdul mengatakan, pihaknya membutuhkan beberapa tahap yang perlu dilewati sampai ke sana, tentunya membutuhkan penyesuaian dan juga biaya yang tidak sedikit atau cukup tinggi.
"Sementara kita di PDAM Jayapura ini aktivitas penagihan kita kurang lebih 40 persen setiap bulan, dan yang belum tertanggih setiap bulan kurang lebih 60 persen tidak tertagih artinya menjadi piutang kita. Hingga kini kurang lebih sekitar Rp 40 miliar piutang PDAM di masyarakat, jadi dengan demikian kalau kita melompat ke tekonologi canggih ini kita butuh biaya yang cukup besar dan belum bisa ditangani," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, jika PDAM langsung melompat ke teknologi canggih yang ditawarkan Israel tentunya tidak bisa, belum bisa mengelola teknologi yang ditawarkan.
"Kedatangan tim konsultan masih bersifat penjajakan dari Israel itu untuk menawarkan kira-kira kita bisa menerapkan teknologinya atau tidak. Paling tidak kalau kita tidak bisa menerapkan teknologi yang ditawarkan, kita bisa mengambil pengalaman-pengalaman mereka saja untuk bisa kita terapkan," ujarnya.
Dia menambahkan, terkait dengan cakupan pelayanan kita sampai saat ini baru kurang lebih 39 persen kita layani di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Sebelumnya, pada Jumat (13/11) konsultan Israel Avi Markovich dan rombongan mendatangi Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dan menggelar pertemuan di ruang kerjanya guna membicarakan rencana kerja sama pengolahan air bersih dan juga pengolahan limbah di wilayah tersebut.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano disela-sela pertemuan mengatakan, konsultan dari Israel itu datang dalam rangka menawarkan teknologi pengolahan air bersih dan pengolahan limba di Jayapura. [Antara]
"Belum tentu kita menerapkan teknologi yang ditawarkan oleh Israel di Jayapura karena apakah cocok kita bisa terapkan di sini (Jayapura.red) karena kita masih menggunakan sistem yang sangat sederhana langsung melompat ke teknologi yang canggih," kata Direktur PDAM Jayapura Abdul Muthalib Petonengan di Jayapura, Sabtu.
Abdul mengatakan, pihaknya membutuhkan beberapa tahap yang perlu dilewati sampai ke sana, tentunya membutuhkan penyesuaian dan juga biaya yang tidak sedikit atau cukup tinggi.
"Sementara kita di PDAM Jayapura ini aktivitas penagihan kita kurang lebih 40 persen setiap bulan, dan yang belum tertanggih setiap bulan kurang lebih 60 persen tidak tertagih artinya menjadi piutang kita. Hingga kini kurang lebih sekitar Rp 40 miliar piutang PDAM di masyarakat, jadi dengan demikian kalau kita melompat ke tekonologi canggih ini kita butuh biaya yang cukup besar dan belum bisa ditangani," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, jika PDAM langsung melompat ke teknologi canggih yang ditawarkan Israel tentunya tidak bisa, belum bisa mengelola teknologi yang ditawarkan.
"Kedatangan tim konsultan masih bersifat penjajakan dari Israel itu untuk menawarkan kira-kira kita bisa menerapkan teknologinya atau tidak. Paling tidak kalau kita tidak bisa menerapkan teknologi yang ditawarkan, kita bisa mengambil pengalaman-pengalaman mereka saja untuk bisa kita terapkan," ujarnya.
Dia menambahkan, terkait dengan cakupan pelayanan kita sampai saat ini baru kurang lebih 39 persen kita layani di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Sebelumnya, pada Jumat (13/11) konsultan Israel Avi Markovich dan rombongan mendatangi Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dan menggelar pertemuan di ruang kerjanya guna membicarakan rencana kerja sama pengolahan air bersih dan juga pengolahan limbah di wilayah tersebut.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano disela-sela pertemuan mengatakan, konsultan dari Israel itu datang dalam rangka menawarkan teknologi pengolahan air bersih dan pengolahan limba di Jayapura. [Antara]