Orwan Toli Wone Minta Pemprov Papua Perhatikan Perbatasan RI-PNG
pada tanggal
Monday, 9 November 2015
KOTA JAYAPURA – Wakil Ketua Komisi I DPR Papua, Orwan Toli Wone mengatakan, pemerintah harus memperhatikan daerah perbatasan yang merupakan ukuran wibawa suatu negara sehingga harus mendapat perhatian penuh.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah Distrik Sota, Kabupaten Merauke yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) yang dinilai. Intasi terkait belum melakukan pengawasan dengan baik termasuk kondisi masyarakat yang dinilai belum dierhatikan.
“Saya liat rakyat belum sejahtera dan rumah rakyat, air bersih, pendidikan belum ada perhatian penuh dari pemerintah. Daerah perbatasan merupakan wibawa negara sehinga perlu ada rancangan dan kerja keras untuk daerah-daera perbatasan,”kata. Orwan, Senin (9/11).
Sehingga menurutnya perlu ada pembanggunan yang signitifkan di batas-batas wilayah Indonesia-PNG di Papua sehingga tidak ada pandangan miring dari negara lain yang berkunjuk ke daerah perbatasan yang ada di Papua.
“Jangan sampai negara nain yang datang trus bilang negara indonesia masih miskin. Dengan program jokowi di tahun 2016 bisa dibenahi wilayah-wilayah perbatasan di Papua,”ujarnya.
Dikatakan untuk Distrik Sota, arus perdagangan masih terlalu bebas karena kurang adanya aturan yang diberlakukan. Dan terkesan biasa-biasa saja.”Ini perlu ada perhatian penuh dari pemerintah dalam hal ini Badan perbatasan untuk lebih serius memperhatikan daerah perbatasan.”Harapnya.
Ditambahkan, semua pihak harus waspada dengan maraknya peredaran obat terlarang serta narkoba di daerah perbatasan baik trasaksi dari PNG ke Indonesia begitu sebaliknya.
“Takutnya saya, kondisi ini sangat rawan,karena putaran pasar di wilayah ini ilegal karena tidak ada perhatian termasuk pihak keamanan yang masih minim personil,”tutupnya. [Wiyainews]
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah Distrik Sota, Kabupaten Merauke yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) yang dinilai. Intasi terkait belum melakukan pengawasan dengan baik termasuk kondisi masyarakat yang dinilai belum dierhatikan.
“Saya liat rakyat belum sejahtera dan rumah rakyat, air bersih, pendidikan belum ada perhatian penuh dari pemerintah. Daerah perbatasan merupakan wibawa negara sehinga perlu ada rancangan dan kerja keras untuk daerah-daera perbatasan,”kata. Orwan, Senin (9/11).
Sehingga menurutnya perlu ada pembanggunan yang signitifkan di batas-batas wilayah Indonesia-PNG di Papua sehingga tidak ada pandangan miring dari negara lain yang berkunjuk ke daerah perbatasan yang ada di Papua.
“Jangan sampai negara nain yang datang trus bilang negara indonesia masih miskin. Dengan program jokowi di tahun 2016 bisa dibenahi wilayah-wilayah perbatasan di Papua,”ujarnya.
Dikatakan untuk Distrik Sota, arus perdagangan masih terlalu bebas karena kurang adanya aturan yang diberlakukan. Dan terkesan biasa-biasa saja.”Ini perlu ada perhatian penuh dari pemerintah dalam hal ini Badan perbatasan untuk lebih serius memperhatikan daerah perbatasan.”Harapnya.
Ditambahkan, semua pihak harus waspada dengan maraknya peredaran obat terlarang serta narkoba di daerah perbatasan baik trasaksi dari PNG ke Indonesia begitu sebaliknya.
“Takutnya saya, kondisi ini sangat rawan,karena putaran pasar di wilayah ini ilegal karena tidak ada perhatian termasuk pihak keamanan yang masih minim personil,”tutupnya. [Wiyainews]